Banda Aceh
Minta Rekrutmen Aparat Dievaluasi, Haji Uma Kecam Kasus Kekerasan Oknum terhadap Warga Sipil
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan dan kontrol internal yang lebih ketat agar tidak ada ruang bagi anggota militer untuk terlibat dalam...
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM - Kasus penembakan terhadap warga Aceh yang melibatkan oknum aparat militer kembali menjadi sorotan publik.
Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi dua insiden penembakan yang mengakibatkan kematian warga sipil asal Aceh, diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI AL.
Kasus pertama terjadi pada awal Januari 2025 lalu, dimana seorang bos rental mobil asal Aceh menjadi korban penembakan di ruas Tol Tangerang-Merak, Kabupaten Tangerang.
Pelaku diketahui tiga oknum TNI AL. Disebutkan, motif oknum anggota militer tersebut tega menembak bos rental mobil karena ingin menguasai mobil milik korban.
Belum selesai kasus tersebut, peristiwa serupa kembali terjadi pada pertengahan Maret 2025.
Hasfiani alias Imam, seorang sales mobil asal Aceh Utara, ditemukan tewas dengan luka tembak di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.
Ia sempat dilaporkan hilang beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan.
Baca juga: Oknum TNI AL Bunuh Agen Mobil di Aceh Utara Rekonstruksi 47 Adegan, Terungkap Pembunuhan Berencana
Usut punya usut, pelaku penembakan lagi-lagi dari oknum TNI AL, juga dengan motif yang sama.
Menanggapi kejadian ini, Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman, S.Sos atau yang akrab disapa Haji Uma, menyatakan keprihatinannya.
Menurutnya, fenomena kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat militer terhadap warga sipil dalam kurun waktu yang dekat ini menandakan perlunya langkah serius untuk mencegah berulangnya kejadian serupa.
Haji Uma diketahui aktif mengawal dan mengadvokasi kasus-kasus kekerasan serupa, termasuk kasus penembakan terhadap Imam Masykur pada akhir 2023 di Jakarta, yang juga melibatkan oknum militer.
Pernyataan tersebut disampaikan Haji Uma dalam perbincangan bersama Jurnalis Serambi, Yeni Hardika yang ditayangkan secara live di YouTube Serambinews, Senin (14/4/2025).
“Sudah dua kasus penembakan yang terjadi di awal tahun ini terhadap warga Aceh. Ini bukan lagi insiden biasa, tapi fenomena. Kalau berulang, artinya ada hal yang harus diperbaiki secara sistemik,” ujar Haji Uma dalam podcast bertajuk "Haji Uma tentang Advokasi Kasus Penembakan Sales Mobil".
Baca juga: Dugaan Pembunuhan Agen Mobil oleh Oknum TNI AL, Ini Tanggapan Ketua DPRK Lhokseumawe
Sebagai anggota Komite I DPD RI yang membidangi politik, hukum, dan keamanan, Haji Uma mendorong evaluasi menyeluruh terhadap institusi militer, terutama dalam hal proses rekrutmen dan regulasi internal.
"Proses rekrutmen ini harus benar-benar dilakukan secara jeli dan teliti. Secara psikologis kan dapat membaca perilaku seorang bakal calon anggota militer. Yang betul-betul nanti bisa menjadi orang yang mengayomi masyarakat. ini benar-benar butuh kejelian dari tim seleksi," kata haji uma.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.