Berita Banda Aceh
Rektor USK dan Wali Kota Banda Aceh Lepas Ekspor Nilam via Garuda Indonesia ke Paris
"Ini sejarah baru dalam moda transportasi ekspor nilam dari Aceh. Sudah 30 kali kami lakukan ekspor nilam ke Prancis,
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nur Nihayati
"Ini sejarah baru dalam moda transportasi ekspor nilam dari Aceh. Sudah 30 kali kami lakukan ekspor nilam ke Prancis,
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM - Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Dr Ir Marwan bersama Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'adudin Djamal SE melakukan pelepasan ekspor nilam langsung dari Banda Aceh ke Paris, Prancis, menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Minggu
(13/4/2025).
Ini merupakan ekspor nilam perdana dari Aceh dalam jumlah relatif besar menggunakan angkutan udara. Sebelumnya, ekspor nilam selalu melalui jalur laut, yakni Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.
Acara pelepasan ekspor tersebut berlangsung di Gudang PT U Green Aromatics International di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar.
Turut mendampingi General Manager (GM) Garuda Indonesia Nano Setiawan, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal, Perwakilan Kanwil Bea Cukai Safuadi, Kepala ARC-Nilam USK Syaifullah Muhammad, dan Direktur PT U Green Aromatic International Faisal Alfarisy.

Direktur PT U Green Faisal dalam laporannya menyampaikan bahwa ekpor nilam kali ini istimewa karena dilakukan melalui jalur udara dengan maskapai Garuda Indonesia.
"Ini sejarah baru dalam moda transportasi ekspor nilam dari Aceh. Sudah 30 kali kami lakukan ekspor nilam ke Prancis, tapi baru kali ini dilakukan dengan pesawat udara dengan total nilai 1,5 miliar rupiah," urai Faisal.
"Dengan menggunakan angkutan udara, maka buyer di Paris dapat menerima minyak nilam dalam waktu 2-3 hari. Biasanya melalui laut perlu waktu dua bulan untuk bisa sampai ke pembeli internasional," terang Faisal.
Ungkapan syukur dan bahagia juga disampaikan oleh GM Garuda Nano Setiawan. Menurut Nano, ini kali pertama Garuda Indonesia melakukan ekspor nilam ke Paris.
Debut perdana ini, lanjutnya, memberikan banyak pelajaran tentang bagaimana handling barang dan administrasi harus dilakukan dengan standar tinggi.
Selain itu, koordinasi yang sangat cepat dengan bantuan penuh, juga diperoleh dari pelayanan Kanwil Bea Cukai Aceh. Dokumen administrasi yang diperlukan dapat diselesaikan dalam waktu supersingkat.
"Keberhasilan ini sangat ditentukan oleh kolaborasi bersama antara Garuda Indonesia, ARC USK, Kanwil Bea Cukai Aceh, Pemko Banda Aceh/Pemkab Aceh Besar, juga dengan PT U Green," jelas Nano.
"Dalam waktu dekat kita akan kembali melakukan lepas ekspor nilam dengan persiapan yang lebih baik. Kita ingin upaya Garuda Indonesia bersama stakeholders terkait, akan memberi dampak pada pergerakan ekonomi Aceh", tambah Nano.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'adudin Djamal dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh bagi industri hulu hilir nilam Aceh.
Menurut Illiza, nilam Aceh memiliki keunggulan sebagai nilam yang terbaik di dunia dan banyak digunakan sebagai bahan baku parfum di banyak negara. Karena itu, dalam waktu dekat Banda Aceh akan menggagas gerakan "Banda Aceh Kota Parfum Indonesia".
"Banda Aceh Kota Parfum Indonesia masuk dalam program unggulan 100 hari Illiza-Afdhal. Kita punya nilam, bungong jeumpa, seulanga, dan lain-lain yang sangat berpotensi menjadi bahan baku parfum yang unik dan berkualitas tinggi," urai Illiza.
Menurutnya, Pemko Banda Aceh berkolaborasi dengan ARC USK untuk 'technology transfer', juga dengan kabupaten tetanga seperti Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Kota Sabang, dan lain-lain yang bisa menjadi penyuplai bahan baku dan dihilirkan ke Banda Aceh.
"Dalam waktu dekat kita juga akan inisiasi kolaborasi dengan Kalimantan Timur untuk mengombinasikan nilam dengan atsiri Kalimantan dan diformulasi menjadi parfum premium kelas internasional," pungkas Illiza.
Senada dengan Illiza, Rektor USK Marwan juga menyampaikan kegembiraannya atas lepas ekspor nilam ke Paris melalui Garuda Indonesia.
Menurut Rektor USK, nilam dan Garuda sama-sama memiliki sejarah panjang di Aceh. Kini kolaborasi ini mengangkat kembali cerita perjuangan Garuda Indonesia dan nilam dalam lingkup berbeda--gerakan ekonomi rakyat--di era modern.
"USK akan terus terlibat dalam pemberdayaan petani, penyuling, hilirisasi, UMKM hingga transfer teknologi untuk peningkatan kualitas hulu-hilir industri nilam Aceh dan Indonesia," ujar Prof Marwan.
Ia tambahkan bahwa semua ini merupakan bagian dari tanggung jawab Kampus USK untuk mengimplementasikan tugas tridarma perguruan tinggi di tengah-tengah masyarakat.
"Semoga ekspor nilam selanjutnya bisa dengan kapasitas lebih besar dan Garuda Indonesia bisa memberi special price untuk eksportir lokal Aceh secara berkelanjutan," demikian Prof Marwan.
Setelah lepas ekspor secara simbolik, lima drum nilam yang telah dilakukan penguatan dengan pengemasan kerangka kayu, dinaikkan ke lambung pesawat dan terbang ke Jakarta.
Kemudian dari Jakarta betangkat sekitar pukul 22.00 WIB ke Paris melalui Amsterdam, Belanda. Diperkirakan, sampai di Paris sekitar satu hari kemudian.
"Dengan demikian, internatiomal buyer bisa mendapatkan produknya lebih kurang dalam dua hari sejak pelepasan dari Aceh," kata Dr Syaifullah Muhammad.
Pelepasan ekspor nilam melalui Garuda Indonesia ini juga dihadiri oleh petani dan penyuling nilam dari Kabupaten Aceh Besar, Tamiang, ILO Indonesia, PT Global Mandiri USK, sejumlah pelaku bisnis nilam, dan insan pers. (*)
Harumkan Nama Aceh, Ustadz Takdir Feriza Disambut Kalungan Bunga oleh Pemerintah |
![]() |
---|
Peringati Hari Jadi, Polwan Polda Aceh Gelar Upacara Ziarah di TMP |
![]() |
---|
Fachrul, Calon Dokter Berpulang Sebelum Wisuda, Tangis sang Kakak Pecah Saat Wakili Wisuda |
![]() |
---|
USK Jadi Lokus Pertama Program LIKE IT 2025, BI Aceh Dorong Generasi Muda Cerdas Keuangan Syariah |
![]() |
---|
USK Jadi Lokus Pertama Program LIKE IT 2025, Dorong Generasi Muda Cerdas Keuangan Syariah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.