Harga Emas
WOW! Harga Emas Bakal Melesat ke Langit? Goldman Sachs Prediksi Tembus 3.700 Dolar AS Akhir Tahun
Goldman Sachs, salah satu bank investasi terbesar di dunia, baru saja menaikkan perkiraan harga emas akhir tahun 2025 menjadi $3.700 per troy ounce
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
WOW! Harga Emas Bakal Melesat ke Langit? Goldman Sachs Prediksi Tembus 3.700 Dolar AS Akhir Tahun
SERAMBINEWS.COM-Goldman Sachs, salah satu bank investasi terbesar di dunia, baru saja menaikkan perkiraan harga emas akhir tahun 2025 menjadi $3.700 per troy ounce (toz).
Kenaikan ini cukup signifikan, mengingat proyeksi sebelumnya berada di angka $3.300.
Alasan Kenaikan Perkiraan oleh Goldman Sachs:
Permintaan Bank Sentral yang Tinggi
Bank sentral dari berbagai negara diperkirakan akan membeli rata-rata 80 ton emas per bulan.
Dilansir dari kantor berita Reuters (14/4/2025), angka ini jauh lebih tinggi dari asumsi sebelumnya (70 ton), dan hampir 5 kali lipat dibandingkan rata-rata sebelum 2022 (17 ton/bulan).
Ketidakpastian Ekonomi dan Risiko Resesi Banyak investor yang khawatir akan potensi resesi ekonomi di AS dalam 12 bulan ke depan.
Saat resesi mengancam, emas biasanya menjadi aset yang aman (safe haven), sehingga investor cenderung membeli emas, termasuk melalui instrumen ETF emas (Exchange-Traded Fund).
Lonjakan Arus Masuk ETF ETF emas mencatat lonjakan arus masuk karena kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi.
Jika resesi benar-benar terjadi, arus masuk ETF bisa melonjak seperti masa pandemi, yang bisa mendorong harga emas ke level $3.880 per toz.
Proyeksi Alternatif Goldman Sachs:
Jika pembelian bank sentral meningkat ke 100 ton per bulan:
- Harga emas bisa mencapai $3.810/toz pada akhir 2025.
Jika tidak ada resesi dan ekonomi tumbuh lebih baik dari perkiraan:
- Harga emas akan stabil di sekitar $3.550/toz pada akhir tahun.
Goldman Sachs: Optimisme Tinggi dengan Target $3.700
Goldman Sachs muncul sebagai salah satu pihak yang paling optimis terhadap harga emas.
Mereka memprediksi bahwa pada akhir tahun 2025, harga emas bisa mencapai $3.700 per troy ounce, naik dari perkiraan sebelumnya yang sebesar $3.300.
Bahkan, jika permintaan emas dari bank sentral naik hingga 100 ton per bulan, Goldman percaya harga bisa menyentuh angka $3.810, bahkan $3.880, terutama jika terjadi resesi dan investor kembali memborong ETF emas seperti saat pandemi.
HSBC dan Bank Komersial: Lebih Moderat dan Konservatif
Sementara itu, HSBC dan sejumlah bank komersial menunjukkan sikap yang lebih hati-hati.
HSBC memperkirakan harga emas berada di kisaran Rp 3.015.000 (2025) dan turun sedikit menjadi Rp 2.915.000 pada 2026.
Bahkan dalam pandangan jangka panjang, mereka memproyeksikan harga akan turun menjadi sekitar $2.750 pada tahun 2027 dan $2.350 dalam jangka panjang.
Bank komersial lainnya cenderung mengambil jalur tengah dengan memperkirakan harga emas di angka $3.000 pada 2025, tanpa menyampaikan proyeksi untuk tahun berikutnya.
Bank Jerman: Proyeksi Agresif hingga 2026
Berbeda dari banyak pihak, Bank Jerman memproyeksikan harga emas yang tinggi dan konsisten naik.
Untuk tahun 2025, mereka memperkirakan harga emas mencapai Rp 3.139.000, dan pada tahun 2026 melonjak ke Rp 3.700.000, dengan target akhir tahun mencapai $3.350.
Ini menjadikan mereka sebagai salah satu institusi yang memandang masa depan emas dengan sangat positif.
ANZ dan Macquarie: Pandangan Stabil dengan Kecenderungan Turun
Bank asal Australia, ANZ, memprediksi harga emas relatif stabil di kisaran Rp 2.763.000 pada 2025 dan sedikit naik menjadi Rp 2.795.000 pada 2026, dengan target akhir tahun 2025 sebesar $2.900.
Sedangkan Macquarie, meski tidak menyampaikan target khusus untuk akhir tahun, memberikan estimasi harga sebesar Rp 2.951.000 di 2025, yang kemudian menurun menjadi Rp 2.675.000 di 2026.
Ini menunjukkan ekspektasi bahwa harga emas bisa saja terkoreksi dalam jangka menengah, tergantung pada kondisi global.
Kontribusi Akademik: Universitas Brawijaya Turut Bicara
Menariknya, bahkan lembaga akademik seperti Universitas Brawijaya turut merilis perkiraan harga emas.
Mereka menyebutkan angka yang cukup tinggi yaitu $3.500 atau setara Rp 35.000 per gram, dengan target akhir tahun 2025 sebesar $3.000.
Meski tidak memberikan prediksi untuk 2026, pendekatan ini menunjukkan minat akademisi dalam menyumbangkan pandangan untuk pasar investasi.
BofA (Bank of America) dan JP Morgan: Waspada namun Positif
Bank of America (BofA) cukup optimistis, memperkirakan harga emas sebesar Rp 3.063.000 di 2025 dan naik ke Rp 3.350.000 pada 2026.
Prediksi ini menunjukkan ekspektasi bahwa permintaan emas akan terus kuat.
JP Morgan
Sementara itu, JP Morgan, yang disebut dalam konteks Bank Sentral Jepang dalam laporan ini, memproyeksikan harga emas Rp 2.863.000 di 2025 dan naik menjadi Rp 3.019.000 di 2026, dengan target kuartal keempat 2025 di $3.000.
Morgan Stanley dan Citi: Pandangan Lebih Konservatif
Morgan Stanley mengeluarkan salah satu proyeksi paling rendah, dengan estimasi harga emas sekitar Rp 2.763.000 pada 2025 dan turun menjadi Rp 2.450.000 pada 2026.
Sementara itu, Citi Research memiliki pendekatan yang lebih detail. Mereka memperkirakan harga emas akan berada di $3.200 dalam 0–3 bulan, kemudian turun ke $3.000 dalam 6–12 bulan, namun kembali naik ke $3.500 pada akhir 2025.
Ini menunjukkan ekspektasi fluktuasi jangka pendek yang cukup tinggi sebelum kembali ke tren naik.
Apa Arti Perkiraan Ini Bagi Investor?
Emas tetap menjadi aset lindung nilai utama (safe haven).
Di tengah ketidakpastian global, baik dari sisi geopolitik, inflasi, hingga risiko resesi, permintaan emas tetap tinggi.
Investor institusi (seperti bank sentral dan manajer dana besar) menjadi motor utama pergerakan harga emas.
Harga emas masih berpotensi naik, terutama jika bank sentral terus menambah cadangan emas dan kekhawatiran terhadap ekonomi global terus berlanjut.
Tips untuk Investor Ritel:
Jika Anda berinvestasi emas dalam bentuk fisik (logam mulia), ETF, atau reksadana emas, saat ini adalah momen penting untuk memantau pasar dan mempertimbangkan posisi jangka menengah hingga panjang.
Perhatikan perkembangan data ekonomi seperti inflasi, suku bunga, dan geopolitik global karena faktor-faktor tersebut sangat memengaruhi arah harga emas.
Baca juga: Update Harga Emas di Banda Aceh per Mayam, Edisi 14 April 2025, Naik atau Turun?
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Harga Emas Antam Anjlok Lagi, Turun Rp13.000 per Gram, Edisi 16 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Update Harga Emas Hari Ini di Banda Aceh 15 Agustus 2025, Naik atau Turun? |
![]() |
---|
Harga Emas di Banda Aceh Lima Hari Berturut-Turut Terus Turun, 14 Agustus 2025 Dijual Segini |
![]() |
---|
Harga Emas Terus Merosot di Banda Aceh! Hari Ini 13 Agustus 2025 Dijual Segini per Mayam |
![]() |
---|
Harga Emas di Beberapa Wilayah di Aceh 12 Agustus 2025 Kompak Turun, Cek Daerah dan Rinciannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.