Breaking News

Kasus 127 Warga Klaten Keracunan hingga 1 Orang Meninggal, 2 Makanan Ini Dicurigai Jadi Penyebab

Adapun hasil dari pemeriksaan sampel makanan dan minuman tersebut akan keluar dalam beberapa hari kedepan.

Editor: Faisal Zamzami
Tribun jogja / Dewi Rukmini
KERACUNAN MASSAL - Ratusan warga Desa Karangturi, Klaten, dirawat akibat keracunan makanan setelah hajatan wayangan. Tragis, satu korban meninggal dunia. Rendang dan sambal krecek diduga jadi penyebab keracunan, minuman ikut diperiksa karena tak jernih. 

SERAMBINEWS.COM -  Sejumlah warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengalami keracunan setelah menyantap hidangan dalam acara hajatan pagelaran wayang kulit pada Sabtu (12/4/2025) malam.

Sebanyak 110 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan, dan satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengambil sampel makanan dan minuman yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.

Sampel makanan dan minuman itu diambil dari hidangan acara pentas wayang yang digelar oleh seorang warga pada Sabtu (12/4/2025) malam.

Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Klaten, Hanung Sasmito Wibowo.

"Kita melakukan pemeriksaan sampel, kita sudah ambil sampelnya dan sedang dilakukan pemeriksaan labkes di Semarang," katanya, Selasa (15/4/2025).

Adapun hasil dari pemeriksaan sampel makanan dan minuman tersebut akan keluar dalam beberapa hari kedepan.

Untuk sampel makanan yang diambil yakni hidangan rendang dan sambal krecek.

Dua hidangan itu disajikan untuk penonton acara pentas wayang.

"Kita mencurigai dari makanan yaitu rendang dan sambal krecek," ungkapnya.

Baca juga: 3 Orang Sekeluarga Tewas Keracunan Asap Genset di Musi Rawas, Sang Ibu Meninggal Dalam Perawatan

Untuk minuman yang turut diambil menjadi sampel diduga terpapar bakteri E-Coli, namun Hanung belum membeberkannya.

Kendati demikian, Hanung tak memungkiri kondisi minuman yang dihidangkan kurang jernih.

"Baru curiga karena warna air juga tidak jernih. Maka kami menelusuri sampai ke air-airnya juga," tandasnya.

Hingga Selasa sore, jumlah korban keracunan massal mencapai 127 orang.

47 di antaranya masih mendapatkan perawatan  rumah sakit, sedangkan 80 orang lainnya menjalani rawat jalan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved