Breaking News

Kasus 127 Warga Klaten Keracunan hingga 1 Orang Meninggal, 2 Makanan Ini Dicurigai Jadi Penyebab

Adapun hasil dari pemeriksaan sampel makanan dan minuman tersebut akan keluar dalam beberapa hari kedepan.

Editor: Faisal Zamzami
Tribun jogja / Dewi Rukmini
KERACUNAN MASSAL - Ratusan warga Desa Karangturi, Klaten, dirawat akibat keracunan makanan setelah hajatan wayangan. Tragis, satu korban meninggal dunia. Rendang dan sambal krecek diduga jadi penyebab keracunan, minuman ikut diperiksa karena tak jernih. 

“Tapi malamnya makin parah. Anak saya sampai lemas dan nggak bisa makan.”

Sementara itu, Hanung menyebut, pihaknya telah membuka posko kesehatan di rumah salah satu warga Desa Karangturi. Posko kesehatan itu dibuka sejak Senin (14/4/2025) malam.

"Jadi jumlah korban yang kami tangani itu membludak tadi malam sampai jam 1 malam. Itu pun pagi ini juga masih ada yang berdatangan. Sehingga ada yang kami rujuk juga," paparnya. 

Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Pemerintah Kabupaten Klaten menetapkan status sebagai kejadian luar biasa (KLB).

"Karena melibatkan warga banyak yang jadi korban dan ada yang meninggal dunia. Maka kami mencatumkan status KLB. mudah-mudahan segera berakhir ini," kata Hanung.

 
Hanung menjelaskan, para warga yang keracunan itu mengalami gejala seperti mual, muntah, lemas, dehidrasi, hingga demam.

Hanung mengatakan, pihaknya mencurigai penyebab keracunan makanan tersebut karena bakteri.

Sisa makanan dalam acara hajatan yang dijadikan sampel telah dikirim ke laboratorium di Semarang untuk diperiksa dan hasilnya akan keluar dalam lima hari ke depan.

"Ya itu masih kecurigaan, untuk hasil pastinya nanti menunggu hasil lab dulu. Kami sudah menelusuri sampai ke air yang digunakan, sampel makanan juga sudah diambil untuk pemeriksaan lab," paparnya.

"Yang jadi dicurigai itu makanan rendang dan sambel krecek," tandasnya.

Dalam kasus ini, pihak kepolisian telah meminta keterangan dari tiga orang, termasuk pemilik acara hajatan.

Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, menyebutkan bahwa pola penyajian makanan yang lazim dilakukan di desa tersebut turut menjadi fokus dalam proses penyelidikan.

“Ada beberapa makanan tersisa dalam dus. Itu sudah kami ambil sampelnya untuk diperiksa,” tegas Taufik.

Korban yang meninggal diduga makan lebih banyak

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, korban yang meninggal dunia dalam insiden keracunan ini memakan hidangan lebih banyak dari warga lainnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved