Berita Banda Aceh

Illiza Berang, Temukan Banyak Kondom di Penginapan

"Awal nggak mengaku, begitu di tes hasilnya positif. Belum lagi di tempat penginapan isinya kondom semua. Ini mau dibawa kemana daerah kita...

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ INDRA WIJAYA
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal. 

 "Awal nggak mengaku, begitu di tes hasilnya positif. Belum lagi di tempat penginapan isinya kondom semua. Ini mau dibawa kemana daerah kita, bagaimana tanggung jawabnya sama Allah. Saya menangis melihat ini," jelasnya.

 Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal, berang usai menemukan banyak kondom berserakan di tempat penginapan/hotel saat melakukan razia di sejumlah tempat penyedia jasa penginapan di Banda Aceh, Rabu (16/4/2025) dini hari.

Ia menyesalkan banyak praktik-praktik open BO yang marak terjadi di Banda Aceh.

"Saya baru tau saat ini banyak istilah open BO, ST dan saya menanyakan apa artinya itu," kata Illiza saat kegiatan sosialisasi Tapping Box di Aula Balai Kota.

Dikatakannya, saat ini penginapan memberikan sewa kepada para pelaku ini tidak hanya untuk satu hari atau dua hari saja, melainkan ada kesepakatan dengan pemilik usaha.

"Saya tanyakan berapa biaya short time (ST) itu dibilang Rp 750 ribu, sementara perhari Rp 350 ribu. Belum transaksi dengan rekannya," ucapnya.

Bahkan dari temuan yang ia temukan di lapangan, anak-anak yang melakukan praktik open BO tersebut sudah terkoneksi dengan GM Hotel.

Belum lagi, setelah dilakukan tes oleh BNN, para pelaku open BO tersebut positif narkoba.

"Awal nggak mengaku, begitu di tes hasilnya positif. Belum lagi di tempat penginapan isinya kondom semua. Ini mau dibawa kemana daerah kita, bagaimana tanggung jawabnya sama Allah. Saya menangis melihat ini," jelasnya.

"Kami ini di sumpah. Berbeda dengan daerah lain, di Aceh ada penerapan syariat. Kalau Banda Aceh bukan daerah syariat, bisalah tidur nyenyak, nggak secape ini. Duit nggak ada, infrastruktur rusak, rusak juga moral masyarakat," sambungnya.

Karena itu ia meminta bantuan kepada semua pihak, agar tata kelola usaha sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bahkan ia menyebutkan, jika memang tidak bisa membantu, ia berharap untuk tidak merusak moral dan aturan yang ada.

"Kadang yang punya usaha ketika kita panggil nggak tau. Yah harus tahulah. Saya sebenarnya nggak nyaman, masa dulu saya melakukan hal ini, sekarang harus melakukannya lagi," tegasnya.

Baca juga: Illiza Tangkap 6 Pasangan di Sebuah Hotel Kawasan Peunayong Banda Aceh, Izin Usaha Terancam Dicabut

Ancam Cabut Izin

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved