Breaking News

Berita Banda Aceh

Soroti Kasus Dugaan Bunuh Diri, DPRA Dorong Galakkan Program Kesehatan Mental

“Menyediakan akses yang lebih baik kepada layanan konseling di sekolah dan komunitas. Pemerintah harus bekerja sama dengan psikolog dan profesional...

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Nurul Hayati
DOK DPRK BANDA ACEH 
Ketua Komisi VII DPRA, Ilmiza Sa'aduddin Djamal, menyoroti kasus dugaan bunuh diri yang belakangan ini kerap terjadi di berbagai wilayah Aceh. 

Mengintegrasikan pelajaran kesehatan mental dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah, agar anak-anak dan remaja memahami pentingnya kesehatan mental dan bagaimana cara mengelolanya.

“Menyediakan akses yang lebih baik kepada layanan konseling di sekolah dan komunitas. Pemerintah harus bekerja sama dengan psikolog dan profesional kesehatan mental untuk menawarkan layanan konseling gratis atau terjangkau,” tuturnya.

Kemudian, mendorong pembentukan kelompok dukungan di lingkungan masyarakat, di mana individu dapat berkumpul untuk berbagi pengalaman dan menemukan dukungan emosional.

Lalu, mengadakan pelatihan bagi guru dan orang tua tentang cara mengidentifikasi tanda-tanda masalah kesehatan mental dan bagaimana memberikan dukungan yang tepat.

Selanjutnya, memperluas jangkauan layanan kesehatan mental dengan memberikan fasilitas yang cukup dan menjangkau daerah-daerah terpencil, menjalin kerja sama dengan organisasi non-pemerintah yang fokus pada kesehatan mental untuk mengimplementasikan program lebih berani dan inovatif dalam penanganan isu tersebut. 

“Melakukan penelitian untuk memahami penyebab utama dari masalah kesehatan mental di kalangan pemuda dan melakukan evaluasi terhadap program-program yang telah berjalan untuk menentukan efektivitasnya dan melakukan perbaikan,” sebutnya.

Ilmiza berharap, dapat lahirnya Rancangan Qanun Aceh tentang pelaksanaan Syariat Islam melalui Pembelajaran ilmu fardhu ain dan baca tulis Alquran dalam pendidikan Aceh dengan harapan qanun ini akan membantu memperkuat mentalitas generasi muda.

“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi pemuda dan pemudi, sehingga mereka merasa aman untuk berbicara mengenai permasalahan yang dihadapi dan mendapatkan dukungan yang diperlukan,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Marak Aksi Dugaan Bunuh Diri, Rektor UIN Ar-Raniry Soroti Rapuhnya Peran Keluarga

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved