Konflik Israel Vs Palestina

Amerika Serikat Serang Pelabuhan Pemasok Bahan Bakar Houthi di Yaman, 38 Tewas dan 102 Luka-luka

Menurut Komando Pusat Militer AS (Centcom), pelabuhan Ras Issa menjadi titik strategis untuk pasokan logistik dan dana bagi kelompok Houthi.

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS/mehrnews
SETANGAN AS KE YAMAN - Pesawat tempur AS melakukan tiga serangan udara baru di bagian timur kota Sa'ada di Yaman utara. 

SERAMBINEWS.COM, SANA'A - Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara ke pelabuhan Ras Issa, yang terletak di pesisir Laut Merah, barat Yaman, pada Kamis (17/4/2025).

Serangan ini bertujuan untuk menghentikan pasokan bahan bakar yang diduga digunakan untuk mendanai kelompok Houthi, dalam konflik yang sudah berlangsung lebih dari sepuluh tahun.

Menurut Komando Pusat Militer AS (Centcom), pelabuhan Ras Issa menjadi titik strategis untuk pasokan logistik dan dana bagi kelompok Houthi.

Namun, sumber bahan bakar yang masuk ke pelabuhan tersebut masih belum diketahui.

"Pasukan AS mengambil tindakan untuk menghentikan pasokan bahan bakar yang digunakan untuk mendanai aksi Houthi selama lebih dari sepuluh tahun," kata Centcom dalam pernyataan resminya.

 Serangan ini menelan korban jiwa sedikitnya 38 orang dan menyebabkan 102 orang lainnya terluka, sebagian besar merupakan pekerja pelabuhan.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Houthi, Anees Alasbahi, menyebutkan bahwa angka korban bisa meningkat karena masih ada jasad yang belum teridentifikasi.

Saluran televisi Al Masirah yang dikelola Houthi menampilkan gambar kebakaran besar yang melanda pelabuhan pasca-serangan.

"Tim penyelamat dan paramedis sedang berjuang keras mencari korban dan memadamkan api," ujar Alasbahi.

Baca juga: VIDEO - Lagi, AS Bombardir Pelabuhan Minyak Ras Isa Yaman, Houthi Sebut Kejahatan Perang

Serangan udara AS ini merupakan bagian dari serangkaian serangan udara yang dilakukan sejak pertengahan Maret 2025.

Langkah tersebut diambil sebagai respons atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal sipil dan militer di Laut Merah dan Teluk Aden.

Kelompok Houthi sebelumnya dianggap mengganggu jalur pelayaran penting melalui Terusan Suez, yang mengangkut sekitar 12 persen perdagangan global, memaksa banyak perusahaan beralih ke rute alternatif yang lebih mahal dan lebih panjang melalui ujung selatan Afrika.

Kelompok Houthi mengklaim serangan mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Namun, Presiden AS Donald Trump menegaskan, serangan militer AS akan berlanjut hingga kelompok Houthi tidak lagi menjadi ancaman bagi pelayaran internasional.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Perancis Sebastien Lecornu mengungkapkan bahwa kapal perang negaranya menembak jatuh drone dari Yaman di wilayah Laut Merah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved