Aminullah Usman: Sedih Saya Lihat Kondisi Bank Aceh

Kalau ini berlanjut, akan hilang kepercayaan nasabah dan Bank Aceh akan kalah bersaing dengan bank lain.

|
Editor: Yocerizal
IST/SERAMBINEWS.COM
Ketua Ikatan Persaudaraan Pensiunan Bank Aceh, Aminullah Usman, yang juga mantan direktur utama Bank Aceh dua periode (2000-2010). 

SERAMBINEWS.COM - Kemelut kepemimpinan di Bank Aceh juga mendapat tanggapan dari Aminullah Usman, Ketua Ikatan Persaudaraan Pensiunan Bank Aceh.

Mantan direktur utama Bank Aceh dua periode ini mengaku sedih melihat kondisi Bank Aceh saat ini.

"Sedih sekali saya melihat kondisi Bank Aceh," katanya, Jumat (18/4/2025).

"Kalau ini berlanjut, akan hilang kepercayaan nasabah dan Bank Aceh akan kalah bersaing dengan bank lain," tambahnya.

Aminullah mengenang kembali masa-masa bagaimana seluruh jajaran Bank Aceh berjibaku membesarkan bank di masa yang benar-benar sulit.

Mulai dari krisis moneter tahun 1999, konflik bersenjata, hingga musibah maha dasyat gempa dan tsunami 2004.

Masa itu merupakan masa-masa yang sangat berat bagi Bank Aceh. Tetapi bank berhasil bangkit, dari asset Rp 660 miliar naik menjadi Rp 13 triliun di tahun 2010.

Baca juga: Kemelut Bank Aceh Terus Berlarut, Dewan Komisaris Jadi Sorotan

Baca juga: Cerita Riza Syahputra dan Keputusannya Mundur dari Humas Bank Aceh

Bank Aceh menjadi bank sehat dengan opini wajar tanpa pengecualian (un qualifeud opinion) dan mendapat prediket sangat bagus versi majalah Infobank.

"Saat saya dirut tahun 2000 hingga 2010, sudah kita letakkan pondasi managemen yang kuat,"

"Baik dari SDM (sumber daya manusia), permodalan, pendanaan, pembiayaan dan infrastruktur,"

"Masing-masing sudah punya job description yang jelas dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BI (Bank Indonesia)," ungkap mantan Wali Kota Banda Aceh ini.

Oleh sebab itu, Aminullah Usman berharap kepada pemegang saham (gubernur dan bupati wali kota) agar segera mengaktifkan pelaksana tugas (plt) dirut Bank Aceh dan segera memproses direksi defenitif.

Menurut Aminullah, saat ini masih terjadi kekosongan Plt Dirut di Bank Aceh. 

Sebab, pascapelaksanaan rapat umum pemegang saham (RUPS) tanggal 17 Maret 2025, Plt Dirut yang diangkat oleh Komisaris secara otomatis batal dan tidak boleh bertugas lagi.

Sementara Plt Dirut yang ditunjuk sesuai RUPS Luar Biasa terakhir, belum definitive karena belum ada persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.

Baca juga: Banyak Orang Tua Enggan Nikahkan Anak, Tgk Cut Azwar Ungkap Alasannya

Baca juga: Kalahkan CST United Pidie Jaya di Kuta Asan, Derre FC Aceh Utara Berjaya

"Saya berharap komisaris yang ada sekarang proaktif membenahi managemen Bank Aceh,"

"Kalau tidak sanggup, kita minta pemegang saham pengendali agar mengganti saja seluruh komisaris dengan yang lain," tegas Aminullah Usman.

Kepada seluruh jajaran Bank Aceh, dari kantor pusat hingga ke kantor kas, Aminullah berpesan agar tetap menjaga soliditas.

"Ini bank kita dan tempat kita mencari rezeki dan melayani masyarakat,"

"Soal kisruh penetapan managemen, itu biar urusan PSP (pemegang saham pengendali) dan komisaris," tekannya.

Aminullah mengingatkan, bank adalah lembaga kepercayaan. Oleh sebab itu, kepada managemen tingkat tinggi Bank Aceh, diminta agar mengutamakan kemajuan dan keselamatan bank.

"Bersainglah secara profesional dan sehat, jangan saling sikut," pungkas Aminullah Usman.(*)

Baca juga: Jangan Sepelekan Urine Berbau Tak Sedap, Bau Air Kencing Bisa Jadi Pertanda Penyakit Serius

Baca juga: Sempat Tertinggal 2-0, Oldprend FC Aceh Akhirnya Menang 3-5 Atas Tuan Rumah Ex Pahang Malaysia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved