Berita Lhokseumawe
Gerhana hanya Sekali Terlihat di Langit Indonesia Sepanjang Tahun 2025, Begini Hasil Kajiannya
Namun dari empat kali dari total gerhana yang terjadi sepanjang tahun 2025, hanya sekali gerhana yang bisa terlihat di langit Indonesia.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Saifullah
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sesuai kajian ilmu falak, maka sepanjang tahun 2025 akan terjadi 4 kali gerhana.
Namun dari empat kali dari total gerhana yang terjadi sepanjang tahun 2025, hanya sekali gerhana yang bisa terlihat di langit Indonesia.
Ahli Falak Aceh yang juga Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail, SSy, MA, Jumat (18/4/2025), menjelaskan, gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain.
Seperti terhalang cahaya Matahari oleh Bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana Matahari dan terhalang cahaya Matahari oleh Bumi yang menyebabkan Gerhana Bulan.
Gerhana Matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), sedangkan Gerhana Bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon).
Namun tidak setiap bulan baru akan terjadi Gerhana Matahari dan setiap bulan purnama terjadi Gerhana Bulan.
Hal ini disebabkan bidang orbit Bulan dalam mengitari Bumi tidak sejajar dengan bidang orbit Bumi dalam mengitari Matahari, namun bidang orbit Bulan berbuntuk miring dengan besar sudut sekitar 5 derajat.
Seandainya bidang orbit Bulan sama dengan bidang orbit Bumi, maka bisa dipastikan disetiap bulan baru akan terjadi Gerhana Matahari dan setiap bulan purnama terjadi Gerhana Bulan.
Lanjutnya, Gerhana Matahari dikenal ada empat jenis.
Pertama, Gerhana Matahari Total, di mana saat puncak gerhana terjadi, seluruh piringan Matahari ditutupi oleh piringan Bulan, sehingga Matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah.
Kedua, Gerhana Parsial, di mana saat puncak gerhana terjadi hanya sebahagian piringan Matahari ditutupi oleh piringan Bulan.
Ketiga, Gerhana Cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan Bulan hanya menutupi pertengahan piringan Matahari saja sehingga Matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin dan pada posisi tengah natahari berwarna hitam.
Keempat, Gerhana Hibrida, di mana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah terlihat Gerhana Matahari Total dan di daerah lain terlihat dalam berbentuk gerhana cincin. Gerhana jenis terakhir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau langka.
Untuk Gerhana Bulan dikenal ada tiga macam jenisnya.
Sempat Terbakar, Pabrik NPK PT PIM di Aceh Utara Kembali Beroperasi |
![]() |
---|
INSYAALLAH Senin, Sayuti Abubakar Lantik Sekda Kota Lhokseumawe |
![]() |
---|
Polisi di Lhokseumawe dan Ojek Online Gelar Sholat Ghaib Untuk Almarhum Affan Kurniawan |
![]() |
---|
A Haris Jadi Sekda Lhokseumawe, Ini Jadwal Pelantikannya |
![]() |
---|
Said Bachtiar Kadis PUPR Lhokseumawe, Ini Profil, Jenjang Karir dan Program Unggulannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.