Konflik Palestina vs Israel

Hamas Tolak Proposal Terbaru Gencatan Senjata Israel, Desak Setop Permanen Perang Gaza

Kelompok Hamas menolak proposal terbaru Israel untuk gencatan senjata selama 45 hari di Jalur Gaza.

Editor: Faisal Zamzami
Telegram/Brigade Al-Qassam
PEMBEBASAN SANDERA - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam memamerkan senjata selama pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Sabtu (22/2/2025). Pada Selasa (4/3/2025) Hamas menolak tuntutan Israel untuk demiliterisasi penuh di Jalur Gaza. 

SERAMBINEWS.COM, GAZA – Kelompok Hamas menolak proposal terbaru Israel untuk gencatan senjata selama 45 hari di Jalur Gaza.

Hamas menuntut kesepakatan yang lebih luas, mencakup penghentian permanen perang yang telah berlangsung selama 18 bulan.

Penolakan ini disampaikan oleh negosiator utama Hamas, Khalil Al Hayya, pada Kamis (17/4/2025), tidak lama setelah serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 40 orang di Gaza.

Dalam proposal yang disampaikan melalui mediator Mesir dan Qatar, Israel meminta Hamas membebaskan sepuluh sandera yang masih hidup dan melakukan pelucutan senjata.

Sebagai gantinya, Israel menjanjikan pembebasan 1.231 tahanan Palestina serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, wilayah yang sejak 2 Maret 2025 mengalami blokade total.

 Namun, Hamas menolak syarat pelucutan senjata dan menyebut tawaran tersebut sarat dengan kepentingan politik dalam negeri Israel.

“Kesepakatan ini tidak ditujukan untuk mengakhiri perang, tetapi semata-mata untuk menyelamatkan agenda politik Netanyahu,” kata Al Hayya.

Hamas menyatakan bahwa mereka hanya akan menerima kesepakatan yang mencakup penghentian total serangan militer, penarikan pasukan Israel dari Gaza, pembebasan semua tahanan Palestina, dan dimulainya proses rekonstruksi wilayah yang hancur akibat perang.

Baca juga: Hamas Menolak Tawaran Gencatan Senjata Israel, Serukan Zionis Akhiri Perang Seluruhnya

 

Apa yang tercantum dalam proposal gencatan senjata?

Proposal yang disampaikan kepada delegasi Hamas di Kairo oleh pejabat Mesir ini mencakup tawaran gencatan senjata selama 45 hari.

Sebagai imbalan untuk pembebasan 10 sandera yang masih hidup, Israel bersedia membebaskan 1.231 tahanan Palestina yang kini berada di penjara Israel.

 Selain itu, Israel juga akan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang sudah mengalami blokade sejak 2 Maret.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang di Gaza, kelompok bersenjata Palestina itu telah menculik 251 sandera, dengan 58 di antaranya masih ditahan di Gaza.

Jumlah tersebut termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah meninggal.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved