Internasional

Kisah tak Terungkap Presiden Suriah, dari Tahanan di Irak Menuju Tampuk Kekuasaan

Materi-materi tersebut, yang telah diverifikasi secara independen oleh The Media Line, mengungkapkan babak kehidupan al-Sharaa yang sedikit diketahui:

Editor: Ansari Hasyim
SANA NEWS
PRESIDEN SURIAH - Pemimpin pemerintahan transisi Suriah, Ahmed al-Sharaa, mengumumkan pada Selasa (4/2/2025) bahwa negara tersebut tidak akan dapat menyelenggarakan pemilihan umum setidaknya selama 4-5 tahun ke depan.  

Pada tanggal 29 Januari 2025, pemerintahan transisi baru Suriah mengumumkan gelombang keputusan penting: pembubaran partai Baath Sosialis Arab, penangguhan konstitusi era Assad tahun 2012, dan penghapusan parlemen stempel rezim sebelumnya.

Di tengah-tengah itu semua adalah Ahmad al-Sharaa. Pria yang pernah dipenjara dengan nama palsu itu bernama presiden sementara Suriah, dengan mandat untuk mengawasi transisi menuju tatanan politik baru.

Apa selanjutnya untuk al-Sharaa?

Sementara kisah al-Sharaa beresonansi dengan banyak warga Suriah yang menentang Assad, itu juga menimbulkan pertanyaan tentang sifat kepemimpinan di Suriah pasca-konflik. Beberapa aktivis telah menyatakan keprihatinannya tentang masa lalu militannya dan pengaruh HTS di pemerintahan baru— meskipun HTS secara resmi dibubarkan pada Januari 2025 dengan niat untuk dimasukkan ke dalam negara Suriah.

“Dia bukan politisi konvensional,” seorang diplomat Barat yang akrab dengan pembicaraan transisi Suriah mengatakan tentang al-Sharaa, berbicara dalam kondisi anonimitas. “Legitimasinya berasal dari medan perang, bukan kotak suara. Hal ini dapat mempersulit upaya untuk membangun institusi inklusif.”

Namun, yang lain melihat perjalanan al-Sharaa—dari bayang-bayang penjara Irak hingga sorotan diplomasi regional—sebagai simbol perjuangan Suriah yang lebih besar untuk identitas, kedaulatan, dan kelangsungan hidup.

“Apakah Anda mendukungnya atau tidak, Anda tidak dapat mengabaikan alur ceritanya, kata seorang analis politik di Beirut. “Dia mewujudkan kekacauan, ketahanan, dan penemuan kembali yang menentukan momen di Suriah ini.”

Menjelang KTT Liga Arab, semua mata akan tertuju pada al-Sharaa—, pria yang masa lalunya pernah tersembunyi di dalam sel penjara, yang kini duduk di meja kepemimpinan Arab.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved