USK Kukuhkan Lima Guru Besar, Dua di Antaranya Anak Profesor

Fakta lain yang menarik, dua dari lima guru besar yang dikukuhkan itu adalah anak kandung dari profesor di lingkungan USK juga.

|
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Faisal Zamzami
FOTO: DOK. HUMAS USK
PENGUKUHAN GURU BESAR - Suasana pengukuhan lima profesor Universitas Syiah Kuala (USK) di Gedung AAC Dayan Dawood,  Selasa (22/4/2025). 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COMUniversitas Syiah Kuala (USK) melalui Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas (SAU), mengukuhkan lima profesor baru yang merupakan para pakar dari berbagai bidang keilmuan.

Tiga di antaranya berasal dari Fakultas Teknik, dua lagi dari Fakultas Pertanian.

Fakta lain yang menarik, dua dari lima guru besar yang dikukuhkan itu adalah anak kandung dari profesor di lingkungan USK juga.

Mereka adalah Prof Dr Muhammad Ilham Maulana ST MT, akademisi FT USK,  putra dari Prof Dr Muhammad Hakim Nyak Pha SH DEA.

Sang ayah, selain Guru Besar Ilmu Hukum di USK dulunya, juga pernah menjabat Hakim Agung di Mahkamah Agung RI.

Kedua, Prof Dr Ir Mirza Irwansyah MBA MLA, juga akademisi FT USK,  putra kandung dari Prof Dr Ibrahim Hasan MBA.

Ayahnya, selain tercatat sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Rektor USK, semasa hidupnya pernah pula menjadi Gubernur Aceh dua periode dan kemudian Menteri Negara Urusan Pangan/Kepala Bulog RI.

Wakil Rektor USK Bidang Akademik,  Prof Dr Ir Agussabti MSi yang ditanyai Serambinews.com membenarkan bahwa ada dua dari lima profesor yang dikukuhkan itu yang ayahnya dulu juga merupakan guru besar di USK, yakni Prof Ilham Maulana dan Prof Mirza Irwansyah. 

Tiga profesor lainnya yang dikukuhkan adalah Prof Darwin STP, MSc, Ph.D.; Prof Dr Ismail Sulaiman, STP, MSc;  dan Prof Dr Ir Farid Mulana ST, MEng.

Baca juga: 7 Dosen UIN Ar-Raniry Kembali Raih Gelar Profesor, Total Guru Besar Kini 53 Orang

Pengukuhan ini dipimpin oleh Ketua Senat Akademik USK, Prof Dr Ir Abubakar MS, di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Selasa (22/4/2025) pagi.

Dalam sambutannya, Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan mengatakan, sepanjang tahun ini, USK akan mengukuhkan  32 profesor baru yang telah lulus Uji Kompetensi Jabatan Akademik dari total 45 calon profesor yang telah diajukan ke Kementerian PendidikanTinggi,  Sains, dan Teknologi.

Dengan bertambahnya 32 profesor tersebut, kata Marwan,  jumlah total profesor aktif di USK akan mencapai 211 orang.

"Ini berarti telah memenuhi target 10 persen dari total dosen USK," kata Guru Besar Fakultas Teknik USK ini.

Dalam pidato pengantarnya, Rektor USK menguraikan biodata singkat dari kelima profesor tersebut beserta intisari orasi ilmiahnya.

Dalam acara pengukuhan tersebut, Prof Dr Muhammad Ilham Maulana menyampaikan orasi ilmiah berjudul Mekanika Fluida untuk Solusi Energi Hijau: Inovasi Turbin Angin hingga Energi Air.

Meurut rektor, Prof Ilham Maulana menemukan solusi melalui mekanika fluida untuk mengembangkan sistem energi hijau, khususnya turbin angin dan turbin air yang efisien dan berkelanjutan.

“Kajiannya menawarkan alternatif nyata dan terukur dalam penyediaan energi bersih dan terjangkau. Temuan ini dapat mengisi kebutuhan mendesak terhadap ketahanan energi Indonesia melalui solusi energi terbarukan yang efisien, terjangkau, dan berkelanjutan, terutama untuk wilayah-wilayah terpencil di Indonesia,” jelas rektor.

Baca juga: USK Kembali Kukuhkan 5 Guru Besar, Ada Pakar Mekanika Fluida hingga Perencanaan Kota

Lalu, Prof Darwin PhD yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul  Biokonversi Limbah Pertanian melalui Optimalisasi Acidifaction Phase pada Two-Stage Anaerobic Digestion untuk Produksi Bioenergi dan Bioproduk.

Guru Besar Fakultas Pertanian USK ini mencurahkan pemikirannya untuk mengatasi limbah pertanian, yang semakin meningkat akibat modernisasi dan industrialisasi sektor pertanian.

Prof Darwin memberikan solusi pengelolaan limbah pertanian secara berkelanjutan dan mendorong transisi energi dengan memanfaatkan bahan lokal sebagai bahan baku energi terbarukan.

“Hasil penelitiannya dapat dijadikan acuan bagi berbagai pihak dalam menyusun program pertanian berkelanjutan, termasuk program pemberdayaan masyarakat, dengan mengajarkan kepada masyarakat bagaimana mengubah masalah lingkungan menjadi peluang energi dan ekonomi,” ungkap Rektor USK.

Kemudian, Prof Dr Ismail Sulaiman yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul Pemanfatan Teknologi Detente Instantante Controlee (DIC) pada Proses Pengolahan Industri Pangan. 

Guru Besar pada Fakultas Pertanian USK ini melihat bidang pangan sebagai fondasi utama dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. 

Menurut Rektor USK, hasil penelitian Prof Ismail sangat penting, terutama bagi dunia industri pangan dan UMKM di Aceh.

“Data memperlihatkan sebagian besar masyarakat kita mengonsumsi makanan ringan tiga kali dalam sehari. Namun, kebanyakan makanan ringan konvensional berisiko bagi Kesehatan,” ujar Prof Marwan.

Profesor selanjutnya adalah  Prof Dr Mirza Irwansyah yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul Merevolusi Kota Menjadi Lebih Hijau, Ramah Karbon, Berkelanjutan, dan Tangguh terhadap Bencana.

Melalui kepakarannya di bidang perencanaan kota, Guru Besar Fakultas Teknik USK ini mengusulkan sebuah konsep yang disebut “Merevolusi Kota Masa Depan”.

Kajian Prof Mirza, ulas rektor, sangat penting untuk membentuk arah baru pembangunan kota-kota di Indonesia yang tidak hanya modern secara fisik, tapi juga berdaya tahan, adil, dan berkelanjutan.

“Konsep ini menekankan pendekatan transformatif pada perencanaan kota yang mengintegrasikan kota hijau, rendah karbon, keberlanjutan, dan ketangguhan akan bencana,” urainya.

Terakhir, adalah Prof Dr Farid Mulana yang membacakan  orasi berjudul Pembuatan Biokomposit dari Bahan Alam  dengan Modifikasi Menggunakan Coupling Agent.

Guru Besar FT USK ini berupaya  mencegah kerusakan lingkungan akibat eksploitasi material konvensional.

“Keresahan Prof Farid berawal dari tingginya penggunaan kayu dan plastik sintetis secara masif yang menimbulkan deforestasi, erosi tanah, dan pencemaran lingkungan karena limbah yang sulit terurai,” ujar Rektor USK.

Karena itu, perlu dikembangkan material yang berkelanjutan. Prof Farid kemudian melihat bahan-bahan seperti sekam padi, serat kelapa, serbuk kayu, fly ash, dan bentonit alam dapat dimanfaatkan sebagai biokomposit alami.

“Penemuan Prof Farid sangat kita butuhkan, terutama untuk mendorong pemanfaatan material lokal Aceh dalam industri konstruksi, furnitur, dan komponen nonstruktural lainnya, dengan nilai tambah yang tinggi," kata Marwan.

Ia juga menambahkan bahwa  Prof Farid menawarkan solusi nyata terhadap krisis lingkungan akibat ketergantungan pada kayu dan plastik sintetis. (*)

Baca juga: Dorong Industrilisasi Pedesaan & Ekspor Produk Lokal, Aceh Barat Gandeng UTU dan IPB

Baca juga: 10 Manfaat Wortel untuk Kesehatan Tubuh, untuk Kesehatan Mata Hingga Otak  

Baca juga: VIDEO Akhir dari Israel, Zionis Kehabisan Tentara Usai Perang Lawan Hamas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved