Luar Negeri

Siapa Pengganti Paus Fransiskus Usai Wafat? Berikut 9 Kandidat Kuat Diprediksi Jadi Paus Berikutnya

Namun demikian, para pengamat dan media mengunggulkan beberapa kardinal untuk menjadi pengganti Paus Fransiskus.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap Layar The Associated Press
PENGGANTI PAUS - Kombinasi foto ini menunjukkan kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus. Dari kiri atas: Kardinal Peter Erdo, Kardinal Reinhard Marx, Kardinal Marc Ouellet. Baris tengah dari kiri: Kardinal Pietro Parolin, Kardinal Robert Prevost, Kardinal Robert Sarah. Baris bawah dari kiri: Kardinal Christoph Schoenborn, Kardinal Luis Tagle dan Kardinal Matteo Zuppi. 

SERAMBINEWS.COM, VATIKAN — Ketika seorang paus wafat, maka akan segera dilakukan prosesi konklaf untuk memilih paus berikutnya. 

Calon terdepan yang akan dipilih menjadi paus dikenal dengan sebutan “papabile,” yaitu orang yang memiliki setidaknya beberapa kualitas yang dianggap perlu untuk menjadi paus. 

Setiap pria Katolik yang dibaptis memenuhi syarat untuk menjadi paus, meskipun sejak tahun 1378, hanya para kardinal yang dapat dicalonkan menjadi pemimpin tertinggi umat katolik ini.

Paus terpilih harus mendapatkan sedikitnya dua per tiga suara dari para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun. 

Meskipun ada beberapa kardinal yang diunggulkan untuk menjadi paus, namun hasil dari prosesi konklaf seringkali tidak terduga.

Paus Fransiskus atau Jorge Mario Bergoglio sebelumnya tidak terlalu diunggulkan untuk menjadi paus karena umurnya yang sudah cukup tua. Ia berusia 76 tahun ketika dipilih menjadi paus pada tahun 2013. 

Paus Yohanes Paulus II atau Karol Wojtyla, juga tidak termasuk dalam daftar calon terdepan yang diunggulkan dalam konklaf tahun 1978. Namun pada akhirnya, ia terpilih sebagai paus.

Namun demikian, para pengamat dan media mengunggulkan beberapa kardinal untuk menjadi pengganti Paus Fransiskus.

 Ini adalah nama-nama yang diunggulkan untuk menjadi paus berikutnya, seperti dikutip dari The Associated Press.

1. Kardinal Peter Erdo

Erdo yang berusia 72 tahun merupakan uskup agung Budapest dan primat Hungaria.

Ia pernah terpilih sebanyak dua kali sebagai kepala Dewan Konferensi Episkopal Eropa, yaitu pada tahun 2005 dan 2011.

Dua kali pemilihan ini menunjukkan bahwa ia dihormati oleh para kardinal Eropa yang merupakan blok pemilih terbesar. 

Dalam kapasitas tersebut, Erdo mengenal banyak kardinal Afrika karena Dewan Konferensi Episkopal Eropa menyelenggarakan sesi rutin dengan konferensi para uskup Afrika.

Erdo bahkan lebih dikenal ketika ia membantu Paus Fransiskus untuk menyelenggarakan pertemuan Vatikan tahun 2014 dan 2015. 

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved