Luar Negeri
Moon Jae In Mantan Presiden Korea Selatan Didakwa Korupsi karena Beri Jabatan ke Menantu
Dakwaan ini menempatkan Moon Jae-in dalam jajaran mantan Presiden Korea Selatan yang menghadapi masalah hukum setelah masa jabatannya berakhir.
Pemilu tersebut akan memilih pengganti Presiden Yoon Suk-yeol, yang dimakzulkan pada Desember lalu akibat kebijakan darurat militer yang kontroversial.
Ia kini menjalani sidang pidana atas tuduhan makar.
Baca juga: Terbukti Langgar Konstitusi, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Resmi Dimakzulkan
Belum jelas apakah dakwaan terhadap Moon Jae-in akan memengaruhi elektabilitas kubu liberal.
Namun, kandidat utama dari Partai Demokrat, Lee Jae-myung, tetap difavoritkan dalam berbagai survei, di tengah perpecahan internal kubu konservatif pasca-pemakzulan Yoon Suk-yeol.
Lee Jae-myung sendiri tengah menghadapi kasus hukum terkait dugaan korupsi dan pelanggaran etika selama menjabat wali kota.
Hingga kini, Moon Jae-in belum memberikan pernyataan resmi.
Namun, Partai Demokrat sebagai oposisi utama mengecam dakwaan tersebut.
Mereka menilai tindakan kejaksaan sebagai manuver politik untuk menjatuhkan citra Moon Jae-in menjelang pemilu.
Youn Kun-young, anggota parlemen Partai Demokrat yang pernah bertugas di Kantor Kepresidenan menyebut hal tersebut merupakan pengalihan publik dari kasus Presiden Yoon Suk-yeol.
Komite internal partai juga menyatakan akan mengambil langkah politik dan hukum untuk menuntut akuntabilitas kejaksaan.
Kasus ini menambah panjang daftar pemimpin Korea Selatan yang terjerat skandal setelah menjabat.
Pada 2017, Presiden Park Geun-hye dicopot dan dipenjara akibat skandal korupsi besar.
Pendahulunya, Lee Myung-bak, juga dipenjara atas sejumlah pelanggaran hukum.
Sementara itu, Roh Moo-hyun, sahabat politik Moon Jae-in, meninggal dunia dengan cara tragis pada 2009 saat keluarganya diselidiki atas dugaan korupsi.
Moon Jae-in dikenal luas atas kebijakan damai dengan Korea Utara, termasuk tiga kali bertemu Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, serta memfasilitasi dialog bersejarah antara Pyongyang dan Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump.
Kim Jong Un Perintahkan Senjata Nuklir Dipercepat saat AS-Korsel Latihan Militer |
![]() |
---|
Mesin Pesawat Condor Jerman Meledak di Udara, Begini Nasib 273 Penumpang |
![]() |
---|
Korban Tewas Banjir Bandang dan Longsor Pakistan Lampaui 350 Orang |
![]() |
---|
5 Orang Tewas akibat Helikopter Pakistan Jatuh Saat Misi Penyelamatan |
![]() |
---|
Nasib Kim Keon Hee, Eks Ibu Negara Korsel Dikurung di Sel Terisolasi, Dijerat 16 Tuntutan Pidana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.