Berita Banda Aceh

Wagub Sentil Perusahaan PKS di Aceh, CPO-nya Masih Dibawa ke Medan

Dek Fadh mengatakan, pola ekonomi lama para pengusaha Aceh yang masih bergantung kepada provinsi tetangga, terus merugikan Aceh

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Amirullah
Dok PWI Aceh/Abdul Hadi
Wagub Aceh, Fadhlullah foto bersama dengan peserta dan tamu undangan acara Simposium Ekonomi: Kolaborasi PWI-BSI Mendukung UMKM Aceh di Lantai 8 Gedung Landmark BSI Aceh, Kamis, 24 April 2025. 

“UMKM ini tercantum dalam visi misi kami. Ke depan, seluruh perusahaan yang beroperasi di Aceh juga harus membuka rekening di Aceh. Ini bagian dari strategi kedaulatan ekonomi daerah,” ujar Fadhlullah dalam pidatonya.

Di hadapan Ketua dan Sekretaris PWI se-Aceh dan puluhan wartawan lintas media, Wagub menjelaskan bahwa kekayaan letak geografis Aceh yang sangat strategis, ternyata belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Padahal, semua jalur penerbangan dan kapal harus melewati Aceh. Dari segi letak geografis, seharusnya kita tidak boleh miskin,” kata Dek Fadh.

Selain penguatan infrastruktur ekonomi, Fadhlullah juga menyinggung rencana investasi besar dari Mubadala, perusahaan asal Uni Emirat Arab. Ia menyebut investasi ini akan membuka babak baru bagi pembangunan industri dan lapangan kerja di Aceh.

“Dengan kehadiran Mubadala, kita berharap insyaallah nantinya akan lahir investasi yang benar-benar menguntungkan rakyat Aceh,” harapnya.
Wagub Aceh berharap simposium ini menjadi momen sinergitas antara PWI Aceh dan BSI, untuk menjadikan wartawan sebagai pengawas independen atas jalannya pembiayaan  UMKM di seluruh Aceh.

Dengan semangat kolaboratif dan visi kemandirian ekonomi yang semakin terang, Aceh kini melangkah menuju babak baru pembangunan ekonomi yang lebih berdaulat dan berkeadilan.

Baca juga: CPO Aceh ke Belawan Akibat Minimnya Eksportir Lokal

Baca juga: Aceh Rugi Rp 372 Miliar/Tahun Gegara Ekspor CPO Lewat Sumut

Dihadiri Pejabat Penting

Simposium Ekonomi yang digelar di Aula Lantai 8 Gedung Landmark BSI, Kamis 24 April 2025, dihadiri puluhan wartawan dari berbagai media, termasuk Ketua dan Sekretaris PWI se-Aceh.

Acara ini turut dihadiri para pejabat penting di Aceh, di antaranya Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, Regional CEO BSI Aceh Wachjono, serta para kepala dinas dan pimpinan lembaga terkait.

Hadir juga mitra kerja PWI seperti Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal, Kadis Kominsa Aceh Marwan Nusuf, Dirut PT PEMA Mawardi Nur, Kadis Koperasi dan UMKM Aceh Azhari yang sekaligus menjadi narasumber dalam acara simposium.

Turut pula hadir perwakilan Kadin Aceh, perwakilan DPMPTSP Aceh, perwakilan Wali Kota Banda Aceh dan perwakilan Bupati Aceh Besar. Kehadiran mereka menandai pentingnya sinergitas antara media, pemerintah, dan sektor perbankan serta swasta dalam mendorong pertumbuhan UMKM Aceh.

Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Alquran oleh Qari Internasional asal Aceh, Ustaz Takdir Feriza, yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne Aceh.

Pengawasan Media

Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin dalam laporannya menekankan pentingnya pengawasan media terhadap alokasi dana pembiayaan UMKM, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh.

“Kami para wartawan dari seluruh kabupaten/kota ini akan menjadi mata dan telinga masyarakat. UMKM harus tumbuh, tapi dana yang besar itu juga harus tepat sasaran,” kata Nasir Nurdin.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved