Breaking News

Kesehatan

Wanita Perlu Tau, Ini Tanda-Tanda Awal Kanker Serviks Stadium 1, Waspadai Sebelum Gejala Berkembang

Kanker serviks biasanya berkembang secara perlahan dan berlangsung selama bertahun-tahun.  Sebelum berubah menjadi kanker, sel-sel di serviks mengala

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Nur Nihayati
KOMPAS.COM
ILUSTRASI KANKER SERVIKS - Berikut tanda-tanda awal kanker serviks stadium 1. 

SERAMBINEWS.COM - Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di bagian manapun pada rahim (serviks), yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina.

Jenis kanker ini merupakan penyakit paling umum dan paling banyak menyerang kaum wanita.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks menjadi penyakit kanker keempat yang paling banyak diderita kaum wanita di hampir seluruh seluruh dunia.

Pada 2022, WHO mencatat ada sekitar 660.000 kasus baru yang ditemukan dan 350.000 kematian akibat kanker serviks.

Hampir semua kasus kanker serviks umumnya disebabkan oleh infeksi dari human papillomavirus (HPV), yaitu virus yang menyebar melalui hubungan seksual.

Seseorang yang menderita kanker serviks sering sekali tidak merasakan gejala pada tahap awal.

Seiring waktu saat sel kanker mulai menyebar, gejala akan mulai terdeteksi dan dirasakan oleh penderitanya. 

Baca juga: 5 Kelompok Wanita yang Paling Rentan Terkena Kanker Serviks, Wanita Usia Dibawah 45 Harus Waspada

Gejala kanker serviks

Kanker serviks pada tahap awal biasanya tidak menimbulkan gejala dan sulit untuk dideteksi. 

Namun ada beberapa gejala yang bisa diwaspadai seiring berkembangnya penyakit tersebut.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut beberapa tanda dan gejala kanker di tahap awal atau serviks stadium I.

  • Keputihan yang encer atau berdarah, jumlahnya banyak dan berbau busuk.
  • Pendarahan vagina setelah berhubungan seks, di antara periode menstruasi, atau setelah menopause .
  • Nyeri saat berhubungan seks (dispareunia).

Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ terdekat, gejalanya mungkin meliputi:

  • Sulit atau  nyeri saat buang air kecil , terkadang disertai darah dalam urin .
  • Diare , nyeri atau pendarahan dari rektum saat buang air besar.
  • Kelelahan, kehilangan berat badan dan nafsu makan.
  • Perasaan sakit secara umum.
  • Sakit punggung tumpul atau pembengkakan pada kaki Anda.
  • Nyeri panggul/ perut .

Jika mengalami pendarahan abnormal, keputihan yang tidak biasa, atau gejala lain yang tidak dapat dijelaskan, segera hubungi penyedia layanan kesehatan.

Baca juga: dr Boyke Ungkap 5 Ciri Keputihan yang Bisa Jadi Tanda Kanker Serviks, Nomor 2 Sering Diabaikan!

Penyebab kanker serviks

Hampir banyak kasus penderita kanker serviks umumnya disebabkan oleh infeksi dari HPV.

Virus ini bagi sebagian orang tidak menimbulkan masalah dan dapat menghilang dengan sendirinya. 

Namun bagi sebagian lainnya, HPV dapat menyebabkan perubahan pada sel yang dapat kemudian membentuk sel kanker.

Dikutip dari Mayo Clinic, kanker serviks dimulai ketika sel-sel sehat di serviks mengalami perubahan pada DNA- nya. 

Perubahan tersebut memberi tahu sel untuk berkembang biak dengan cepat.

Perkembangbiakan sel yang cepat ini membuat jumlah sel menumpuk yang berujung pada pembentukan tumor. 

Sel-sel yang menumpuk ini kemudian menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. 

Seiring berjalannya waktu, sel-sel tersebut dapat pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Kelompok yang lebih mungkin terkena kanker serviks

Siapa pun yang memiliki serviks dapat terkena kanker ini.

Kanker serviks sebagian besar menyerang wanita di bawah usia 45 tahun.

Seberapa serius kanker serviks bergantung pada beberapa faktor, seperti seberapa besar kankernya, apakah kanker telah menyebar, dan bagaimana kondisi kesehatan Anda secara umum.

Baca juga: Pertanda Infeksi hingga Gejala Kanker Serviks, Inilah 5 Ciri-ciri Keputihan Berbahaya Kata dr Boyke

Menurut Layanan Kesehatan Nasional UK (NHS), seseorang lebih berisiko terkena kanker serviks jika:

  • Berusia di bawah 45 tahun – kanker serviks lebih umum terjadi pada wanita yang lebih muda.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pada pengidap HIV atau AIDS.
  • Telah melahirkan banyak anak atau memiliki anak di usia dini (di bawah 17 tahun).
  • Anak yang ibunya mengonsumsi obat hormonal diethylstilbestrol (DES) saat hamil.
  • Pernah menderita kanker vagina, vulva, ginjal, atau kandung kemih di masa lalu.

Seseorang tidak akan terkena kanker serviks jika telah menjalani operasi pengangkatan rahim dan leher rahim (histerektomi total).

Sementara itu, menurut Mayo Clinic, ada beberapa faktor risiko yang semakin berpotensi membuat seseorang mengalami kanker serviks. Faktor risiko itu meliputi:

  • Merokok. Infeksi HPV pada perokok cenderung berlangsung lebih lama dan kecil kemungkinannya untuk sembuh.
  • Meningkatnya jumlah pasangan seksual. Semakin banyak jumlah pasangan seksual, semakin besar pula peluang Anda untuk tertular HPV.
  • Aktivitas seksual dini. Melakukan hubungan seksual di usia dini meningkatkan risiko terkena HPV.
  • Infeksi menular seksual lainnya. Mengidap infeksi menular seksual (herpes, klamidia, gonore, sifilis, dan HIV / AIDS) meningkatkan risiko HPV.
  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah. Seseorang mungkin lebih mungkin terkena kanker serviks jika sistem kekebalan tubuh melemah akibat kondisi kesehatan lain dan mengidap HPV.

Baca juga: Benarkah KB Hormonal Jadi Pemicu Kanker Serviks? Simak Penjelasan Seksolog dr Boyke

Deteksi dan diagnosis kanker serviks

Seseorang mungkin tidak selalu dapat mencegah kanker serviks.

Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terkena kanker serviks.

Kanker serviks biasanya berkembang secara perlahan dan berlangsung selama bertahun-tahun. 

Sebelum berubah menjadi kanker, sel-sel di serviks mengalami banyak perubahan.

Sel-sel yang tadinya normal di serviks mulai tampak tidak teratur atau abnormal. 

Sel-sel abnormal tersebut dapat menghilang, tetap sama, atau berubah menjadi sel kanker.

Menurut Mayo Clinic, pemeriksaan kanker serviks secara rutin dengan tes Pap dapat mendeteksi sebagian besar kasus kanker serviks. 

Baca juga: Belajar Cegah Kanker Serviks dengan Cerita dan Permainan, GEN-A Edukasi Murid SD Blang Kiree

Tujuan pemeriksaan kanker serviks adalah untuk mendeteksi perubahan sel pada serviks sebelum berubah menjadi kanker.

Tes Pap, atau Pap smear, melibatkan pemeriksaan sel-sel dari serviks di bawah mikroskop.

Sel-sel ini diperiksa untuk mencari tanda-tanda prakanker atau kelainan lainnya.

Jika hasil Pap abnormal, diperlukan pengujian lebih lanjut.

Ini dapat mencakup tes HPV , yaitu tes khusus yang memeriksa sel-sel serviks untuk jenis HPV yang paling mungkin menyebabkan kanker.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved