Kesehatan Mental

6 Cara Mengubah Pola Makan untuk Menjaga Kesehatan Mental, Begini Saran Para Ahli

Makanan yang kita konsumsi dapat memengaruhi suasana hati, tingkat stres, kualitas tidur, dan keseimbangan hormon otak seperti serotonin dan dopamin.

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Nur Nihayati
Freepik
MAKAN BERSAMA TEMAN - Ilustrasi foto menampakkan tiga orang wanita sedang aktivitas makan juga berdampak emosional. Makan bersama keluarga atau teman dapat menciptakan rasa nyaman, mengurangi stres, dan meningkatkan rasa bahagia. Foto Freepik yang didownload pada (29/4/2025) 

SERAMBINEWS.COM - Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa pola makan sehat tidak hanya penting bagi tubuh, tetapi juga memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental

Makanan yang kita konsumsi dapat memengaruhi suasana hati, tingkat stres, kualitas tidur, dan bahkan keseimbangan hormon otak seperti serotonin dan dopamin.

Inilah dasar dari nutritional psychiatry atau psikiatri nutrisi, bidang yang meneliti hubungan antara makanan, usus, dan otak. 

Melansir dari Healthline Psikiatri nutrisi adalah bidang baru yang mempelajari bagaimana makanan memengaruhi fungsi otak dan suasana hati seseorang. 

Hubungan ini melibatkan sistem pencernaan, yang dikenal sebagai “otak kedua” karena terhubung langsung dengan otak melalui jaringan saraf yang disebut gut-brain axis. 

Mikroba dalam usus ternyata bisa menghasilkan zat kimia penting seperti serotonin, dopamin, dan GABA yang semuanya terlibat dalam pengaturan emosi, tidur, dan stres.

Baca juga: Cegah Kasus Bunuh Diri, Dr Teuku Zulkhairi Desak Pemerintah Aceh Perbanyak Layanan Kesehatan Mental

Sistem pencernaan, atau gut, dikenal sebagai “otak kedua” karena memiliki peran penting dalam mengatur emosi.

Berikut 6 cara mengubah pola makan untuk menjaga kesehatan mental menurut para ahli yang dikutip dari Healthline

1 . Bersikap Lembut pada Diri Sendiri

Mengutip dari halaman Healthline, perubahan tidak terjadi dalam semalam. 

Mengubah pola makan yang sudah menjadi kebiasaan selama bertahun-tahun memerlukan waktu, kesabaran, dan konsistensi. 

Jangan menyalahkan diri sendiri jika kamu sesekali kembali ke kebiasaan lama. Kunci utamanya adalah terus mencoba.

2. Makan dengan Penuh Kesadaran (Mindful Eating)

Belajar mendengarkan tubuhmu adalah keterampilan penting. Coba amati bagaimana kamu merasa setelah makan makanan tertentu. 

Baca juga: Perutmu, Otak Keduamu: Rahasia Kesehatan Mental yang Sering Terabaikan

Apakah kamu merasa lebih cemas setelah minum kopi? Atau lebih bersemangat setelah sarapan dengan buah segar dan biji-bijian? 

Dengan perhatian seperti ini, kamu bisa mulai mengenali makanan mana yang membantu suasana hatimu dan mana yang justru memperburuknya.

3. Makan Bersama Orang Tercinta

Makanan tidak hanya soal nutrisi, tapi juga soal koneksi. Makan bersama keluarga atau teman bisa menciptakan rasa aman, bahagia, dan terhubung secara emosional. 

Tradisi makan bersama ini terbukti membantu mengurangi stres dan memperkuat kesehatan mental.

4. Mulailah dengan Perubahan Kecil

Tidak perlu langsung mengubah seluruh isi kulkas. Langkah kecil yang konsisten lebih efektif daripada perubahan besar yang sulit dipertahankan. 

Misalnya, tambahkan satu porsi sayur atau buah setiap hari, kurangi minuman manis, atau jadwalkan satu hari tanpa makanan olahan setiap minggu.

Baca juga: Religio-Psycho-Immunology: Peran Spiritual dalam Menjaga Kesehatan Mental Remaja

5. Coba Ganti Makananmu dengan Versi Lebih Sehat

Berikut adalah beberapa contoh pergantian makanan yang bisa mendukung kesehatan mental:

  • Pilih makanan segar dan utuh daripada makanan ultra-proses
  • Konsumsi gandum utuh dibanding tepung putih
  • Minum air putih atau air soda tanpa gula dibandingkan minuman bersoda
  • Ganti susu manis dengan yogurt probiotik
  • Nikmati teh herbal atau kombucha dibanding alkohol
  • Gunakan rempah alami sebagai pengganti garam atau gula berlebihan

Perubahan-perubahan ini bisa membantu memperbaiki komposisi mikroba usus, menyeimbangkan gula darah, dan meningkatkanproduksi neurotransmiter alami.

Baca juga: Pilih Maafkan Edward Akbar Demi Kesehatan Mental, Kimberly Ryder: Ngapain Benci?

6. Catat Perubahan dan Rasakan Manfaatnya

Sering kali, kita tidak menyadari kemajuan karena tidak memantaunya. Cobalah untuk mencatat makanan yang kamu konsumsi dan bagaimana perasaanmu setiap harinya. 

Dengan begitu, kamu bisa melihat pola yang mungkin selama ini tersembunyi. Apakah tidurmu jadi lebih nyenyak? 

Apakah kamu merasa lebih tenang saat menghindari kafein? Data ini bisa menjadi acuan yang sangat berguna.

Kenapa Usus Disebut Otak Kedua? atau Mengapa Gut-Brain Connection Penting untuk Diketahui?

Sistem pencernaan kita terdiri dari triliunan mikroorganisme yang membantu:

  • Mencerna makanan
  • Menyerap nutrisi
  • Memproduksi neurotransmiter seperti serotonin

Baca juga: Jarang Disadari, Manfaat Olahraga Bagi Kesehatan Mental

Karena 90 persen serotonin diproduksi di usus, menjaga kesehatan pencernaan sama dengan menjaga kestabilan suasana hati. 

Konsumsi makanan kaya serat, probiotik, dan prebiotik dapat membantu menjaga populasi mikroba sehat di dalam usus.

Mengubah pola makan adalah salah satu cara paling alami untuk menjaga kesehatan mental

Dengan memperhatikan jenis makanan yang masuk ke tubuh, kita bisa membantu mengelola stres, memperbaiki mood, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Jangan ragu untuk mencari dukungan profesional jika kamu membutuhkannya. Ahli gizi dan psikolog dapat membantu merancang rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan emosional dan fisikmu.

(Serambinews.com/Gina Zahrina)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved