Kesehatan

Fakta! Keputihan Bisa Bikin Mandul, dr Boyke Ungkap Ciri-ciri Keputihan Berbahaya, Kenali Sekarang!

Seksolog d  Boyke Dian Nugraha, pakar kesehatan reproduksi, mengungkap ciri-ciri keputihan berbahaya yang wajib diwaspadai sejak dini.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nur Nihayati
YT Kacamata dr Boyke
Seksolog d  Boyke Dian Nugraha, pakar kesehatan reproduksi, mengungkap ciri-ciri keputihan berbahaya yang wajib diwaspadai sejak dini. 

SERAMBINEWS.COM - Keputihan sering dianggap hal biasa oleh sebagian wanita. Namun tahukah Anda, jika keputihan tertentu bisa menjadi pertanda gangguan serius yang berujung pada kemandulan?

Seksolog d  Boyke Dian Nugraha, pakar kesehatan reproduksi, mengungkap ciri-ciri keputihan berbahaya yang wajib diwaspadai sejak dini.

Lewat akun Instagram @wishdrboyke, ahli kesehatan kelahiran Bandung itu mengungkap fakta medis bahwa benar jika keputihan bisa bikin sulit punya anak atau mengakibatkan kemandulan di kemudian hari. 

"Fakta ya keputihan bisa bikin mandul," katanya dikutip Serambinews.com, Selasa (29/4/2025).

Adapun jenis keputihan yang perlu diwaspadai wanita adalah jenis keputihan patologis, yakni jenis keputihan berbahaya yang diakibatkan dari adanya infeksi, alergi dan gangguan hormon.

"Keputihan bisa bikin mandul kalau keputihan itu disebabkan oleh karena hal-hal yang bersifat patologis seperti infeksi, alergi, gangguan hormon, itu bisa mengakibatkan kemandulan," pungkasnya. 

Baca juga: dr Boyke Ungkap 5 Ciri Keputihan yang Bisa Jadi Tanda Kanker Serviks, Nomor 2 Sering Diabaikan!

Tips Terhindar dari Keputihan Tidak Normal pada Wanita

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha membagikan tips agar terhindari dari keputihan tidak normal pada wanita. 

Keputihan merupakan hal yang normal dialami wanita. Ini termasuk cara alami tubuh wanita untuk menjaga kebersihan dan kelembapan area kewanitaannya.

Namun yang kerap menjadi masalah adalah keputihan tidak normal yang muncul disertai dengan keluhan lain, maka kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa jadi tanda keputihan tidak normal.

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha mengatakan, keputihan pada wanita ada dua ketegori yakni keputihan fisiologis (normal) dan keputihan patologis (tidak normal).

"Jadi keputihan itu adalah suatu kondisi di mana ada keputihan fisiologis dan ada yang patologis yang penyakit," kata dr Boyke dikutip dari kanal YouTube Kacamata dr Boyke, Kamis (8/8/2024).

Baca juga: Nyeri dan Keputihan Setelah Pasang KB IUD, Bahaya Nggak Sih? Begini Kata dr Boyke, Jangan Panik Dulu

Keputihan Fisiologis

dr Boyke mengatakan, keputihan fisiologis atau keputihan yang normal biasanya muncul pada saat menstruasi, saat selesai menstruasi dan saat terangsang.

"Kalau dia terangsang misalnya merasa dirinya disentuh oleh pasangan yang dia cintai itu biasanya timbul keputihan yang berupa rangsangan," ujarnya.

Keputihan fisiologis ini merupakan hal yang normal, dan tidak perlu dikhawatirkan.

Keputihan jenis ini umumnya memiliki ciri bening, tidak gatal, tidak bau dan tidak berwarna.

Keputihan Patologis  

Berbeda dengan keputihan fisiologis, keputihan patologis atau keputihan yang abnormal disebabkan oleh penyakit dan harus diwaspadai. 

Keputihan patologis dapat ditandai dengan keluarnya cairan dari miss V dengan ciri :

Baca juga: Jangan Sepelekan Keputihan, Ternyata Bisa Picu Infeksi hingga Gejala Kanker Serviks!

  • Cairan keluar berbau
  • Berwarna
  • Muncul darah
  • Warnanya merah kehitaman
  • Terkadang berwarna hijau kekuningan
  • Bentuknya pecah-pecah seperti gumpalan susu
  • Cairan keputihan keluar disertai dengan rasa nyeri 

Menurut dr Boyke, keputihan patologis ini faktor utamanya paling banyak disebabkan oleh infeksi bahkan hampir 70 persen, selain itu juga faktor gangguan keseimbangan hormon, kemudian juga bisa juga karena adanya kista, miom dan erosi serviks.

"Penyebab kebutihan abnormal adalah tadi ada kista,  mium infeksi  paling sering infeksi sekitar 70 persen saya temukan di klinik pasutri," ujarnya.

Faktor konsumsi pil KB juga bisa memepengaruhi perubahan hormonal sehingga menimbulkan keputihan abnormal.

Keputihan abnormal juga sangat dipengaruhi dengan kebersihan area pribadi kata dr Boyke, seperti bulu kemaluan yang tidak dicukur, lembap memicu jamur, area miss V jarang dibersihkan hingga penggunaan celana dalam yang tidak menyerap keringat.

Mencegah Keputihan Tidak Normal

dr Boyke juga membagikan tips untuk wanita dalam mencegah keputihan tidak normal.

Menjaga kebersihan
Tips pertama adalah pentingnya menjaga kebersihan area kewanitaan. 

"Seperti misalnya ganti celana dalam sehari dua kali, jangan cebok sembarangan apalagi dengan air yang tidak mengalir, rutin cukur bulu kemaluan, bersihkan lipatan-lipatan area situ," kata dr Boyke

  • Gunakan celana dalam katun

Selain menajga kebersihan, dianjurkan menggunakan celana dalam berbahan katun.

Pasalnya, jenis kain katun mampu menyerap keringat sehingga kondisi area miss V tidak lembap.

  • Pahami cara membasuh

Penting juga memperhatikan cara benar dalam membasuh area intim dari depan ke belakang bukan sebaliknya.

Cara ini dilakukan agar tidak membawa kotoran dari arah belakang ke depan. 

Selain itu penting juga membasuh area kewanitaan dengan air bersih.

  • Menggunakan obat khusus

pabila terjadi keputihan tidak normal, segera obati menggunakan produk aman mengatasi keputihan atau segera ke dokter.

  • Hindari melakukan hubungan seks

Keputihan bisa terjadi karena adanya infeksi, maka dari itu dr Boyke tidak menganjurkan untuk melakukan hubungan seks dengan orang-orang yang berisiko membawa infeksi.

Risiko Keputihan Abnormal Bisa Berakibat Mandul

Menurut dr Boyke, keputihan abnormal paling besar disebabkan oleh infeksi, tentu jika terjadi infeksi dapat menimbulkan komplikasi.

"Namanya juga keputian abnormal paling sering karena infeksi 70 persen, bisa mengakibatkan komplikasi ke mana-mana," katanya. 

Apabila keputihan abnormal disebabkan oleh infeksi HPV, bisa berisiko pada kanker mulut rahim.

Kalau infeksinya bisa naik ke atas atau asendent infection, itu bisa menimbulkan kista yang berisi nanah karena infeksi.

Kalau keputihannya kemudian infeksinya menyerang indung telur bisa menyebabkan kemandulan.

Kalau keputihannya kemudian infeksinya itu juga bisa merangsang timbulnya kista sehingga bisa menimbulkan kista-kista infeksi.

"Jadi keputihan enggak bisa di dianggap sepele, beberapa kali saya menemukan pasien yang kadang-kadang sudah sampai diobati macam-macam untuk bisa punya anak ternyata penyebabnya keputihan.

Akibat daripada keputihan yang banyak, bisa mengakibatkan spermanya menjadi lemah karena dia tidak bisa menembus yang namanya cairan keputihan tersebut, jadi sebaiknya keputihan diobati Jangan tunggu sampai terjadinya komplikasi," pungkas dr Boyke.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved