Berita Banda Aceh
Dukung Pekan Imunisasi Dunia, Ketua TP PKK Aceh Teteskan Imunisasi Polio kepada 3 Bayi di Banda Aceh
Pada hari yang sama, menandai perayaan PID di tingkat Provinsi Aceh, tiga lembaga berkolaborasi untuk memperingatinya, yakni Dinas Kesehatan Aceh, Ika
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Pada hari yang sama, menandai perayaan PID di tingkat Provinsi Aceh, tiga lembaga berkolaborasi untuk memperingatinya, yakni Dinas Kesehatan Aceh, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Aceh, dan UNICEF Perwakilan Aceh.
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pekan Imunisasi Dunia (PID) berlangsung di seluruh dunia sejak 24 hingga 30 April 2025, tak terkecuali di seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Di tingkat nasional, puncak acara PID dilaksanakan di Tangerang, Provinsi Banten, Rabu (30/4/2024) pagi hingga siang.
Pada hari yang sama, menandai perayaan PID di tingkat Provinsi Aceh, tiga lembaga berkolaborasi untuk memperingatinya, yakni Dinas Kesehatan Aceh, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Aceh, dan UNICEF Perwakilan Aceh.
Rangkaian kegiatan tersebut dipusatkan di Gedung Serbaguna Gampong Beurawe, Banda Aceh, yang lantai satunya disulap jadi pos pelayanan terpadu (posyandu) dan tempat penyuluhan kesehatan.
Pada acara tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Usman diundang datang dan berkesempatan meneteskan imunisasi polio, rotavirus, dan BCG kepada tiga bayi yang dibawa ibunya mengunjungi posyandu di Gedung Serbaguna Gampong Beurawe, Banda Aceh.
Ketiga bayi tersebut adalah Sarjana Azahra (2 bulan), mendapatkan imunisasi rotavirus (untuk mencegah diare); Adiba Salma (9 bulan), diberikan imunisasi polio dan PCV (untuk mencegah pneumonia dan meningitis).
Baca juga: Semua Gampong Diminta Dirikan Sekolah Lansia, Kak Na: Nanti Wisuda Jangan Lupa Undang Saya
Satu lagi, Muhammad Azaiyyan Idris (1,5 bulan) ditetesi imunisasi polio dan BCG (untuk mencegah tuberkulosis).
Dalam sambutan singkatnya, Marlina Usman, yang merupakan istri Gubernur Muzakir Manaf itu mengatakan bahwa Tim Penggerak PKK mendukung sepenuhnya program Pekan Imunisasi Dunia ini.
Terutama yang dilaksanakan di Aceh.
Selaku Ketua Posyandu Provinsi Aceh, Marlina juga mengajak seluruh orang tua untuk mengimunisasi anak dan memberikan semangat kepada kader-kader posyandu untuk menyukseskan program imunisasi di seluruh Aceh.
Pernyataan serupa juga disampaikan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah BSc (Hons), MT yang diberi kesempatan menyampaikan sambutan singkat setelah Ketua TP PKK Aceh.
Sebelumnya, Afdhal juga berkesempatan meneteskan imunisasi polio dan rotavirus kepada seorang bayi yang dibawa ibunya ke tempat acara.
Baca juga: Ramadansyah asal Aceh Jadi Dubes untuk Prancis, Kini Dipercaya Jadi Perwakilan Persiraja di Eropa
Selanjutnya, baik Marlina maupun Afdhal menyerahkan sertifikat imunisasi kepada beberapa anak yang sudah diimunisasi dasar lengkap.
Hadir dalam acara itu, antara lain, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Munawar SpOG, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Aceh, dr Iman Murahman Sp.KKLP, MKM, Kepala UNICEF Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama, dan Ketua IDAI Aceh, Dr dr Raihan Ali Basyah Amin SPA bersama dr Aslinar SPA, Biomed.
Hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman MKes, Kepala Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh, dan Keuchik Beurawe bersama istri.
Menjawab Serambinew.com, dr Iman Murahman menyebutkan bahwa melalui PID itu ditargetkan harus tercapai imunisasi dasar lengkap 100 persen.
Imunisasi dasar lengkap ini, menurutnya, mencakup pencegahan polio, campak, hepatitis, pertusis (batuk rejan), tetanus, difteri, diare, tuberkolosis, dan pneumonia (radang paru).
Bersamaan dengan puncak peringatan PID yang dipusatkan di Beurawe, Banda Aceh, kegiatan serupa juga berlangsung pada hari yang sama di seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Baca juga: Rapat Koordinasi Bersama Komisi I DPRA, KPI Aceh Serahkan Draf Penetapan Hari Radio Aceh
Pekan Imunisasi Dunia (PID) adalah sebuah pergelaran yang dirayakan pada setiap minggu terakhir bulan April, pada tanggal 24-30 April.
PID ini bertujuan melakukan tindakan bersama yang diperlukan untuk melindungi setiap orang dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Sebelum dimulai tetes imunisasi polio, BCG, retavirus, dan lain-lain, di lantai satu Gedung Serbaguna Gampong Beurawe dilaksanakan penyuluhan tentang kesehatan dan pentingnya imunisasi.
Penyuluhan dilakukan oleh dr Zaki Akbar SpA dari IDAI Cabang Aceh. Ia memberikan edukasi kepada orang tua dan pengunjung posyandu mengenai imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Ibu-ibu yang hadir dalam sesi penyuluhan itu banyak yang mengajukan pertanyaan, layaknya orang yang sedang konsultasi kesehatan.
Dokter Zaki menjawabnya dengan tangkas dan cermat, sesekali dengan menampilkan slide powerpoint yang sudah ia persiapkan.
Adapun kegiatan posyandu selama PID tersebut meliputi pendaftaran bayi, timbang berat barat, ukur tinggi badan, dan dilanjutkan dengan imunisasi.
Ketua Tim Penggerak PKK, Marlina Usman maupun Afdhal terlebih dahulu diberikan petugas sarung tangan karet bebas hama sebelum meneteskan cairan imunisasi ke mulut masing-masing bayi.
Marlina bahkan sempat menggendong seorang bayi sebelum akhirnya menyerahkan bayi itu kepada ibunya, lalu meneteskan larutan imunaisi polio dan retavirus ke mulut sang bayi.
Afdhal secara khusus menyampaikan terima kasih atas kedatangan dan kesediaan Ketua TP PKK Aceh hadir dalam PID tersebut.
Ia juga menyatakan, keberhasilan imunisasi di Banda Aceh ini menjadi barometer aktifnya kegiatan serupa di kabupaten dan kota lainnya di Aceh.
Tantangan cukup besar
Sementara itu, dalam siaran pers yang dikirimkan dr Dita dari UNICEF Perwakilan Aceh disebutkan bahwa imunisasi merupakan salah satu intervensi paling efektif dan efisien untuk mencegah penyakit pada anak.
Imunisasi telah diberikan sejak tahun 1950-an di Indonesia. Hingga saat ini, puluhan penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan permanen bahkan mematikan dapat dicegah dengan imunisasi, contohnya hepatitis B, polio/lumpuh layu, campak, rubela, pneumonia, difteri, TBC, pertusis, hingga diare.
Disebutkan, sekitar 4,4 juta kematian anak di seluruh dunia dapat dicegah dengan imunisasi.
Di Aceh, imunisasi mempunyai tantangan yang cukup besar, terutama tantangan terkait vaccine hesitancy (keengganan imunisasi). Banyak misinformasi dan hoaks yang beredar yang menyebabkan orang tua tidak mengimunisasi anak, sehingga berisiko terinfeksi penyakit menular.
Dalam konteks inilah, bertepatan dengan momentum Pekan Imunisasi Dunia (PID) tahun 2025, IDAI Cabang Aceh, Dinas Kesehatan Aceh, dan UNICEF berkolaborasi menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian public terhadap imunisasi.
Rangkaian kegiatan ini mencakup talkshow radio, Instagram live, webinar untuk tenaga kesehatan, dan pada puncak perayaan pada 30 April 2025, dilakukan edukasi serentak oleh IDAI Cabang Aceh di 23 kabupaten/kota.
Ketua IDAI Cabang Aceh, Dr dr Raihan SpA, Subsp.IPT (K) juga mengingatkan bahwa saat ini banyak sekali anak yang diopname di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) karena campak, difteri, dan pertusis akibat tidak diimunisasi lengkap. Sehingga, sangat penting untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat, dan IDAI Cabang Aceh siap mendukung kegiatan edukasi di seluruh kabupaten/kota.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Munawar SpOG didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman MKes memastikan dan menjamin semua posyandu di Aceh menyediakan layanan imunisasi berkualitas dengan tenaga kesehatan terlatih, dan mengajak masyarakat untuk tidak ragu memberikan imunisasi.
Cakupan imunisasi yang rendah di Aceh menyebabkan telah banyak terjadi kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit sepanjang tahun, termasuk KLB Polio tahun 2022.
Di akhir acara, Kepala UNICEF Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama, berharap semoga momentum PID ini dapat menjadi pengingat kepada semua pihak bahwa imunisasi di Aceh harus kembali meningkat seperti pernah dicapai di sekitar tahun 2010, agar setiap anak di Aceh mendapatkan haknya untuk terlindungi dari PD3I. (*)
Jihan Asyifa, Siswi SMA Modal Bangsa Mewakili Aceh Lolos Jadi Peserta Parlemen Remaja 2025 |
![]() |
---|
REALISTIG VII Resmi Dibuka, Ajang Prestisius Pelajar Aceh untuk Gali Potensi dan Bangun Karakter |
![]() |
---|
RSJ Aceh Produksi Film 'Noeh', Rafly Kande Izinkan Lagunya Jadi Soundtrack Tanpa Minta Royalti |
![]() |
---|
Wagub Fadhlullah Minta HIPKA Hadirkan Kemandirian Ekonomi di Aceh |
![]() |
---|
2025, Tidak Ada Kenaikan PBB di Banda Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.