Berita Banda Aceh

PT PEMA Jajaki Kerja Sama Pengelolaan Sampah dengan GGIE Singapore

Dikatakan Mawardi, program tersebut nantinya akan meringankan beban pemerintah daerah dalam hal pengelolaan sampah serta membuka lapangan pekerjaan...

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
For serambinews.com
PT Pembangunan Aceh (Perseroda) menjajaki peluang kerja sama investasi dalam program pengelolaan sampah bersama GGIE Singapore di Hotel Kyriad Muraya, Kamis (1/5/2025) 

Dikatakan Mawardi, program tersebut nantinya akan meringankan beban pemerintah daerah dalam hal pengelolaan sampah serta membuka lapangan pekerjaan bagi putra-putri Aceh.

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - PT Pembangunan Aceh (Perseroda) menjajaki peluang kerja sama investasi dalam program pengelolaan sampah bersama GGIE Singapore di Hotel Kyriad Muraya, Kamis (1/5/2025).

Dalam pertemuan tersebut, hadir Chairman & CEO GGI Energy Pte Ltd, Alam Matthews; Direktur Biosyn Indonesia – GGI Energy Pte Ltd, Yumaidar, jajaran Direksi PT PEMA, Bupati Aceh Besar, Syech Muharram, Anggota Komisi III DPRK Banda Aceh, Ramza Harli, perwakilan dari Walikota Banda Aceh, serta unsur dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.

Direktur Utama PT Pembangunan Aceh (Perseroda), Mawardi Nur, mengatakan, bahwa kehadiran calon investor dari Singapura tersebut menjadi langkah positif dalam mengatasi persoalan sampah di Aceh.

Menurutnya, jika kerja sama ini berjalan dengan baik, manfaat pengelolaan sampah tersebut tidak hanya dirasakan oleh Pemerintah Provinsi saja, melainkan kabupaten dan kota di Aceh.

“Mereka adalah calon investor dari perusahaan Waste Management dari Singapore," katanya.

Dikatakan Mawardi, program tersebut nantinya akan meringankan beban pemerintah daerah dalam hal pengelolaan sampah serta membuka lapangan pekerjaan bagi putra-putri Aceh.

Sementara itu, Bupati Aceh Besar, Syech Muharram, menyambut baik pertemuan tersebut dan menyatakan bahwa ini merupakan momentum yang tepat untuk memikirkan solusi konkret terhadap persoalan sampah yang menjadi masalah umum di tengah masyarakat.

“Kita tahu semua bahwa sampah adalah bagian dari kehidupan masyarakat yang apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengganggu lini kehidupan masyarakat,” katanya.

Baca juga: Mualem Ganti Sejumlah Direksi dan Komisaris PT PEMA, Ini Nama-namanya

Ia juga menambahkan, bahwa sejak lama pihaknya telah mewacanakan pentingnya pengelolaan sampah berbasis pemanfaatan, sebagaimana yang dilakukan di banyak negara maju.

“Kami sedari dulu sudah mewacanakan bagaimana agar sampah ini dapat diselesaikan dengan baik. Seperti kita lihat di negara-negara lain, sampah dapat dijadikan energi, pupuk kompos, biji-biji plastik, dan lain sebagainya. Hal positif seperti ini yang harus kita bersama contoh,” pungkasnya

Sementara itu, Yumaidar, selaku perwakilan GGI Energy Pte Ltd, menyebutkan teknologi pengelolaan sampah yang ditawarkan bukan hanya berfokus pada pengolahan sampah baru.

Namun, juga mampu menangani sampah lama yang telah menumpuk.

Teknologi yang dibawa oleh GGI ini meliputi teknologi yang sudah diakui oleh standar dunia dan sudah berjalan dengan baik di beberapa negara.

Teknologi tersebut tidak hanya dapat mengelola sampah yang baru, akan tetapi juga mampu untuk mengelola sampah yang sudah tertimbun lama dengan kapasitas 60 ton per jam.

"Nantinya untuk percobaan awal akan kita mulai di tempat pembuangan akhir titik lokasi Lampulo Banda Aceh dan titik lokasi Blang Bintang Aceh Besar,” jelasnya.

Baca juga: Mawardi Nur Pastikan Aktivitas Industri PT PEMA Taat Aturan

Ia juga menegaskan bahwa GGI tidak hanya akan menyediakan mesin pengolahan sampah, tetapi juga akan berkontribusi dalam peningkatan infrastruktur pendukung guna memastikan pengelolaan yang berkelanjutan.

Alam Matthews, Chairman & CEO GGI Energy, turut menjelaskan bahwa teknologi utama yang akan diterapkan adalah teknologi pirolisis.

Teknologi ini bekerja melalui proses dekomposisi termal terhadap bahan organik kompleks tanpa kehadiran oksigen, yang kemudian diubah menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri.

“Produk-produk yang nantinya akan dihasilkan antara lain karbon aktif, minyak pirolisis, dan gas sintetis (syngas),” terang Alam Matthews.(*)

Baca juga: Dewan Sarankan Pemko Banda Aceh Gandeng Swasta Dalam Pengelolaan Sampah 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved