Berita Banda Aceh

DPRA Desak PLN Terbuka Soal Hasil Investigasi Pemadaman Listrik di Aceh

“Sekarang masyarakat tidak tahu, kita juga tidak tahu. Jadi coba disampaikan saja, kejadian kemarin itu kesalahan siapa? human error atau kerusakan...

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ HENDRI ABIK
MENDENGAR PENJELASAN – Ketua Komisi III DPRA, Aisyah Ismail, bersama anggota Komisi III DPRA saat mendengar penjelasan dari General Manager PLN UID Aceh, Mundakhir, ke Kantor Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Aceh, di Merduati Banda Aceh, Rabu (1/10/2025). 

“Sekarang masyarakat tidak tahu, kita juga tidak tahu. Jadi coba disampaikan saja, kejadian kemarin itu kesalahan siapa? human error atau kerusakan mesin itu sendiri,” kata Nurchalis, Rabu (15/10/2025).

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Nurchalis, meminta PT PLN (Persero) segera mengumumkan hasil audit investigasi terkait pemadaman listrik berkepanjangan yang terjadi pada akhir September hingga awal Oktober lalu.

Menurutnya, hasil audit investigasi yang dilakukan oleh tim independen itu perlu disampaikan secara terbuka kepada publik untuk memberi penjelasan mengenai penyebab utama terjadinya pemadaman listrik hingga melebihi 48 jam. 

“Sekarang masyarakat tidak tahu, kita juga tidak tahu. Jadi coba disampaikan saja, kejadian kemarin itu kesalahan siapa? human error atau kerusakan mesin itu sendiri,” kata Nurchalis, Rabu (15/10/2025). 

Dalam sidak Komisi III DPRA ke PT PLN Unit Induk Wilayah (UID) Aceh beberapa waktu lalu, Nurchalis menyatakan bahwa pihaknya juga telah meminta agar penyebab pemadaman listrik dapat disampaikan ke publik agar tidak menimbulkan kerasahan berkepanjangan di tengah masyarakat. 

Pada kesempatan itu, pihak PLN mengaku penyebab pemadaman baru bisa disampaikan, apabila sudah ada hasil audit investigasi yang dilakukan oleh tim independen.

Namun, hingga dua pekan berlalu hasil audit tersebut tidak kunjung diumumkan. 

“Kita diminta agar tetap menunggu hasil audit. Kalau memang tidak disampaikan, berarti profesionalisme PLN perlu dipertanyakan,” tegasnya.

Nurchalis juga menyampaikan, pemadaman listrik berkepanjangan itu telah berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat, terutama di sektor tambak, peternak, dan pelaku UMKM.

Bahkan, banyak perabotan rumah tangga seperti kulkas dan pendingin ruangan (AC) rusak akibat gangguan listrik.

“Selama ini masyarakat Aceh sangat patuh dalam hal pembayaran listrik. Punishment juga dilakukan. Nah, sekarang kalau kesalahan di pihak PLN, tentu PLN harus bertanggung jawab. Tidak boleh masyarakat yang terus dirugikan,” sebutnya.

Baca juga: Didesak Mahasiswa, DPRK Aceh Selatan Minta PLN Beri Kompensasi ke Pelanggan Terdampak  Pemadaman

Lebih lanjut, Nurchalis menyoroti sistem integrasi kelistrikan Aceh.

Menurutnya, meski pasokan listrik Aceh memiliki cadangan hampir 400 megawatt, tetapi distribusinya masih belum merata. 

Untuk itu, politikus Partai NasDem ini meminta persoalan-persoalan ini menjadi catatan penting bagi PLN, baik dalam pelayanan maupun sistem.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved