Mau Umur Panjang? Tinggalkan Kebiasaan Begadang, Ini Penjelasan Ahli Kesehatan

Mau Umur Panjang? Tinggalkan Kebiasaan Begadang, Ini Penjelasan Ahli Kesehatan

SERAMBINEWS.COM-Apakah Anda sering begadang karena pekerjaan, belajar, atau menonton serial favorit hingga larut malam?

 Hati-hati, kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan bahkan mengurangi harapan hidup Anda.

Dilansir dari GB News (3/5/2025), menurut Colin Pott, Chief Operating Officer di Regenerative Orthopedics & Sports Medicine, tidur cukup adalah salah satu kunci utama untuk hidup sehat dan panjang umur.

“Tidur adalah hal yang tidak bisa ditawar,” ujar Colin.

“Anda mungkin berpikir bahwa kurang tidur tidaklah berbahaya. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur kronis dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan penurunan fungsi otak," jelasnya.

Baca juga: Mengenang 26 Tahun Tragedi Simpang KKA: Luka Mendalam Sejarah Konflik Aceh

Risiko Serius Akibat Kurang Tidur

Penelitian ilmiah pun membuktikan pernyataan tersebut.

 Sebuah studi besar tahun 2010 yang diterbitkan dalam jurnal Sleep, menganalisis data dari 27 studi jangka panjang (kohort) dan menemukan bahwa tidur terlalu sedikit atau terlalu lama sama-sama dapat meningkatkan risiko kematian.

Hasil studi menunjukkan:

Orang yang tidur kurang dari tujuh jam per malam memiliki risiko kematian lebih tinggi sebesar 12 persen.

Sementara itu, orang yang tidur lebih dari delapan jam per malam juga berisiko 30 persen lebih tinggi meninggal karena berbagai penyebab.

Dengan kata lain, baik kekurangan maupun kelebihan tidur bisa berdampak negatif bagi tubuh.

Itulah sebabnya pakar kesehatan menyarankan tidur antara tujuh hingga sembilan jam per malam sebagai durasi ideal.

“Anggap saja ini sebagai perawatan harian bagi tubuh Anda,” tambah Colin.

“Ingat, kesehatan Anda jauh lebih penting daripada serial TV Anda.”

Baca juga: Memang Lezat! dr Zaidul Akbar Ingatkan Wanita: Hati-Hati Konsumsi Bakso dan Mie Ayam, Ini Risikonya!

Tidur Bukan Satu-Satunya Kunci