Berita Banda Aceh
Prof Ahmad Erani Sebut Inovasi Nilam Berbasis Rakyat Dapat Menjadi Model Hilirisasi Nasional
Apa yang dilakukan ARC- USK, menurut Erani, adalah cerminan intelektual pejuang di mana ilmu tidak hanya tumbuh di institusi pendidikan
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERANBINEWS.COM - Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Prof Ahmad Erani Yustika menyampaikan bahwa inovasi nilam berbasis rakyat yang dikembangkan oleh Atsiri Research Center Universitas Syiah Kuala (ARC-USK) dapat Menjadi salah satu model hilirisasi nasional.
Hal itu dikemukakan Prof Ahmad Erani dalam Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Hilirisasi Komoditas Nasional Indonesia yang dilaksanakan oleh USK bekerja sama dengan Tim Kerja Hilirisasi di Gedung AAC Dayan Dawood, USK, Banda Aceh, Selasa (6/5/2025).
Semiloka yang dibuka oleh Rektor USK, Prof Dr Marwan itu menampilkan dua narasumber lainnya, yaitu Dr Syaifullah Muhammad MEng, Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh USK dan Bambang Patijaya, Ketua Komisi XII DPR RI dengan moderator dari Tim Kerja Hilirisasi, yakni Andi Sinulingga.
Semiloka ini diikuti sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan, meliputi pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, UMKM, masyarakat, petani dan penyuling nilam hingga awak media.
Ahmad Erani menyampaikan kekagumannya pada proses panjang inovasi dan hilirisasi nilam yang telah terjadi di Aceh.
Apa yang dilakukan ARC- USK, menurut Erani, adalah cerminan intelektual pejuang di mana ilmu tidak hanya tumbuh di institusi pendidikan, tetapi juga mengalir ke masyarakat, menciptakan nilai tambah dan gerakan ekonomi bagi masyarakat.
"Saat ini satgas hilirisasi telah mendata 28 komoditas Indonesia untuk menjadi fokus pengembangan. Tapi amanat presiden, jika ada komoditas lain yang memiliki potensi besar untuk ekonomi nasional, sangat terbuka untuk ditambahkan komoditas-komoditas unggulan lainnya itu," urai Erani.
"Perjuangan panjang ARC-USK dalam inovasi dan hilirisasi nilam membuat saya tersentuh. Tentu pemerintah akan mendukung upaya ini dengan melakukan 'scaling up' dari proses hilirisasi nilam yang sudah ada saat ini," lanjut Erani.
"Hilirisasi nilam berbasis rakyat yang dilakukan ARC-USK dapat menjadi salah satu model pengembangan komoditas, khususnya komoditas pertanian dan perkebunan, serta dapat dicontoh oleh berbagai pihak," pungkas Erani, yang juga akademisi dari Universitas Brawijaya.

Sebelumnya, Rektor USK Prof Marwan dalam sambutannya menguraikan paradigma baru Perguruan Tinggi Berdampak yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Sain dan Teknologi.
Menurut Marwan, dalam paradigma kampus berdampak, perguruan tinggi harus bertransformasi menjadi pusat solusi bagi masyarakat, melampaui perannya dalam pengajaran dan pendidikan.
Perguruan tinggi, lanjutnya, harus menjadi motor transformasi sosial dan ekonomi, menghasilkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta mampu mendukung tujuan pembangunan nasional secara berkelanjutan.
"Kampus harus fokus pada 'outcome' dan 'impact' melalui riset dan inovasi yang mampu menjawab persoalan nyata dalam kehidupan masyarakat dan bangsa," jelas Marwan.
"Hilirisasi nilam membuka peluang nilai tambah ekonomi yang signifikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," tanbah Marwan.
Lantik 4 Panitera Pengganti dan 20 PPPK, PT Banda Aceh Siap Raih Predikat WBK |
![]() |
---|
Biddokkes Polda Aceh Buka Mobil Posko Kesehatan, untuk Pendemo dan Petugas Keamanan di DPRA |
![]() |
---|
Lihat Demo, Warga Mulai Padati Halaman Kantor DPRA Banda Aceh |
![]() |
---|
Maintenance di WTP Siron, 16 Gampong di Banda Aceh Mati Air, Tirta Daroy: Kami Mohon Maaf |
![]() |
---|
Hindari Tindakan Melanggar Etika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.