Konklaf
5 Kardinal Paling Berpengalaman dalam Konklaf Pemilihan Paus
Kehadiran mereka menjadi penyeimbang dan sumber kebijaksanaan dalam proses yang sangat spiritual dan penuh tanggung jawab ini.
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Turkson adalah seorang sarjana Alkitab dan dikenal sebagai pemimpin dalam isu keadilan sosial, perdamaian, dan pembangunan manusia.
Ia pernah menjabat sebagai Presiden Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian (2009–2017), dan kemudian sebagai Prefek pertama dari Departemen Promosi Pembangunan Manusia Integral (2017–2021), yang dibentuk oleh Paus Fransiskus.
Dengan pengalamannya dalam menghubungkan ajaran Gereja dengan tantangan sosial global, Turkson membawa perspektif yang sangat berharga ke dalam konklaf ini.
Baca juga: Peti Jenazah Paus Fransiskus Resmi Disegel dalam Upacara Khidmat di Basilika Santo Petrus
3. Kardinal Philippe Barbarin – Teolog dan Misionaris Berpengalaman
Asal: Prancis
Usia: 74 tahun
Diangkat Kardinal: 2003
Konklaf yang Diikuti: 2005, 2013, 2025
Kardinal Philippe Barbarin berasal dari Prancis dan pernah menjabat sebagai Uskup Agung Lyon dari tahun 2002 hingga 2020.
Ia adalah tokoh yang sangat dihormati dalam bidang teologi dan pernah menjadi misionaris di Madagaskar, serta mengajar sebagai profesor teologi.
Lahir di Rabat, Maroko, Barbarin membawa pengalaman lintas budaya dan pandangan yang luas tentang kehidupan Gereja.
Meski sempat menghadapi tuduhan karena tidak melaporkan kasus pelecehan seksual, ia akhirnya dibebaskan melalui banding pada tahun 2020.
Sebagai seseorang yang telah menjalani dua konklaf sebelumnya dan memiliki latar belakang akademik serta pastoral yang kuat, Barbarin adalah salah satu suara penting dalam pemilihan Paus 2025.
4. Kardinal Péter Erdő – Ahli Hukum Gereja dari Hungaria
Asal: Hungaria
Usia: 72 tahun
Diangkat Kardinal: 2003
Konklaf yang Diikuti: 2005, 2013, 2025
Kardinal Péter Erdő adalah Uskup Agung Esztergom-Budapest dan Primata Gereja Katolik di Hungaria.
Ia adalah salah satu intelektual besar dalam Gereja Katolik saat ini, dengan lebih dari 250 karya ilmiah di bidang hukum kanon dan spiritualitas.
Erdő pernah memimpin konferensi para uskup Hungaria dan Dewan Konferensi Waligereja Eropa, menjadikannya tokoh utama dalam memperkuat jaringan dan persekutuan Gereja di seluruh Eropa.
Selain dua konklaf sebelumnya, Erdő juga sering hadir dalam sinode-sinode penting yang membahas masa depan Gereja.
Keahliannya dalam bidang hukum dan teologi menjadikannya salah satu kardinal yang paling dihormati secara intelektual dalam konklaf kali ini.
Baca juga: Siapa Pengganti Paus Fransiskus Usai Wafat? Berikut 9 Kandidat Kuat Diprediksi Jadi Paus Berikutnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.