Konflik Rusia vs Ukraina
Jelang Gencatan Senjata, Rusia Lumpuhkan 2 HIMARS, 5 Rudal Neptune dan 500 Drone Ukraina
Serangan udara Ukraina itu meningkat menjelang gencatan senjata yang dideklarasikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
SERAMBINEWS.COM - Rusia menyatakan, pertahanan udara antipesawat menangkis serangan besar-besaran Ukraina, Rabu (7/5/2025).
Rusia menyebut, pertahanan udaranya menjatuhkan dua roket HIMARS yang dipasok Barat serta melumpuhkan lebih dari 500 pesawat nirawak, kata Kementerian Pertahanan di Moskow.
"Lima rudal berpemandu jarak jauh Neptune dan enam bom udara berpemandu presisi JDAM juga berhasil dihancurkan," kata pernyataan itu dilansir RT.
Serangan udara Ukraina itu meningkat menjelang gencatan senjata yang dideklarasikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Gencatan senjata itu dijadwalkan mulai berlaku mulai tengah malam tanggal 7–8 Mei hingga tengah malam tanggal 10–11 Mei.
"Ditujukan sebagai isyarat kemanusiaan untuk memperingati ulang tahun ke-80 kemenangan Soviet atas Nazi Jerman, jeda tiga hari tersebut juga membuka pintu bagi kemungkinan "negosiasi langsung dengan Kiev tanpa prasyarat," kata Moskow.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengonfirmasi pada Rabu kalau Rusia masih berencana untuk menawarkan gencatan senjata selama 3 hari.
Dengan meningkatkan serangan pesawat nirawak terhadap Rusia, "rezim Kiev terus menunjukkan esensinya, kecenderungannya untuk melakukan tindakan teroris," kata Peskov.
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menolak mendukung usulan gencatan senjata, dan menyebutnya sebagai "upaya manipulasi" Rusia.
Menurut penyelidik kejahatan perang Kementerian Luar Negeri Rusia Rodion Miroshnik, minggu lalu tercatat jumlah korban sipil akibat serangan pesawat nirawak mencapai rekor, dengan 15 orang tewas dan 142 lainnya terluka.
Baca juga: Perang Drone Memanas! Ukraina Serbu Moskow dan Kursk, Rusia Balas ke Kharkiv dan Odesa
Gencatan Senjata Usulan Rusia Mulai Berlaku
Dalam perkembangan terbaru konflik, gencatan senjata selama 72 jam yang diusulkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin telah resmi berlaku.
Hal itu ditandi oleh penghentian operasi ofensif pasukan Rusia, meskipun ada lonjakan serangan pesawat tak berawak Ukraina beberapa jam sebelum gencatan senjata.
Jeda pertempuran, yang akan berlangsung hingga tengah malam pada 10-11 Mei, telah digambarkan sebagai tindakan kemanusiaan yang menandai peringatan 80 tahun kemenangan Soviet atas Nazi Jerman.
Kremlin mengatakan gencatan senjata juga bertujuan untuk menciptakan ruang bagi perundingan perdamaian langsung dengan Ukraina, tanpa prasyarat apa pun.
| Gardu Induk Nuklir Ukraina Hancur Dibom Rusia, Badan Atom Dunia Keluarkan Peringatan |
|
|---|
| Saat Zelensky Bersiap Bertemu Trump, Rusia Bombardir Fasilitas Gas Ukraina |
|
|---|
| Pasukan Rusia Serang Konvoi Bantuan PBB di Ukraina, Kerahkan Pesawat Tak Berawak dan Artileri |
|
|---|
| Rusia Lancarkan Serangan ‘Tawon Baja’, Pasukan Ukraina Kewalahan Melawan |
|
|---|
| Trump Dukung Ukraina Rebut Kembali Wilayahnya dari Rusia, Sebut Moskow “Macan Kertas” |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Bangunan-di-Kyiv-terbakar-hebat-usai-serangan-rudal-Rusia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.