Breaking News

Konflik India dan Pakistan

Ledakan di Tengah Damai Palsu: India dan Pakistan Saling Serang di Kashmi, Sebenarnya Ada Apa?

Di tengah malam yang sepi, India meluncurkan rudal ke enam lokasi di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan. 

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Amirullah
istimewa
INDIA VS PAKISTAN: Buntut serangan mematikan teroris terhadap 26 wisatawan di Kashmir, warga negara Pakistan dan India yang selama ini tinggal di perbatasan India-Pakistan bergegas menuju perbatasan Attari-Wagah pada Jumat dan Sabtu (26/4/2025). Berikut akar konflik antara perseteruan lama di tanah Kashmir. 

SERAMBINEWS.COM - Konflik berkepanjangan antara India dan Pakistan kembali memanas dengan dua negara bersenjata nuklir. 

Di tengah malam yang sepi, India meluncurkan rudal ke enam lokasi di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan

Melansir dari Washington Post melalui Kompas, para pejabat mengatakan 8 orang tewas dan 35 luka-luka dalam serangan rabu pagi, termasuk anak dan remaja.

India mengklaim bahwa serangan ini adalah bentuk pembalasan atas aksi teror yang terjadi pada 22 April 2025 di Pahalgam, Jammu Kashmir, yang menewaskan 26 orang. 

Pemerintah India menuduh kelompok teroris yang bertanggung jawab atas serangan tersebut memiliki hubungan langsung dengan wilayah yang berada di bawah kendali Pakistan.

"Secara keseluruhan, ada sembilan lokasi sasaran. Tindakan kami terfokus, terukur, dan tidak bertujuan meningkatkan ketegangan. Tidak ada fasilitas militer Paskistan yang jadi sasaran," kata juru bicara militer India dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Kompas. 

Baca juga: VIDEO 5 Pesawat Tempur India Dijatuhkan Pakistan Pakai Rudal Buatan China

Melansir dari BBC, militer India mengatakan, ada sembilan lokasi yang menjadi sasaran serangan yang terjadi di wilayah tersebut. Namun, mereka tetap menekankan tidak akan menyerang fasilitas militer Pakistan manapun.

Serangan menyasar kantor pusat dua kelompok militan, yaitu Lashkar-e-Taiba di Muridke dan Jaish-e-Mohammad di Bahawalpur.

Namun, pemerintah Pakistan membantah tuduhan tersebut. Islamabad menyebut serangan India justru menghantam kawasan sipil dan menyebabkan kerugian besar pada warga yang tidak bersalah.

Sebagai respons, militer Pakistan meluncurkan serangan balasan dengan menembakkan artileri medan ke wilayah Jammu Kashmir yang dikuasai India

Pakistan mengklaim bahwa serangan balasannya berhasil menghancurkan markas militer India serta menembak jatuh lima jet tempur dan satu drone India di wilayah udara Kashmir.

Ketegangan ini memicu kekhawatiran internasional. Banyak pihak menilai bahwa eskalasi militer ini bisa berkembang menjadi konflik terbuka yang lebih besar.

Mengingat kedua negara merupakan kekuatan nuklir dan telah lama bersaing secara militer dan politik.

Akar Konflik: Perseteruan Lama di Tanah Kashmir

Konflik India-Pakistan terutama berakar dari sengketa wilayah Kashmir. Setelah pemisahan India dan Pakistan pada tahun 1947, wilayah Kashmir menjadi sumber ketegangan utama. 

Baca juga: Konflik Memanas, India dan Pakistan Saling Tembak di Garis Perbatasan yang Pisahkan Kashmir

Melansir dari Kompas, wilayah yang dihuni mayoritas Muslim itu diperintah oleh raja Hindu, yang memilih untuk bergabung dengan India. Keputusan ini memicu perang pertama antara India dan Pakistan pada tahun 1948.

Sejak itu, wilayah Kashmir terbagi dua yaitu bagian selatan dan timur dikuasai India, sedangkan bagian barat dan utara berada di bawah kontrol Pakistan

Perbatasan kedua wilayah ini ditandai oleh Line of Control (Garis Kendali), yang disepakati tahun 1972 namun tidak pernah diakui secara resmi sebagai batas internasional.

Pada tahun 2019, India membuat keputusan kontroversial dengan mencabut status otonomi khusus Jammu dan Kashmir, dan mengorganisasi ulang wilayah itu menjadi dua wilayah persatuan: Jammu & Kashmir serta Ladakh. 

Langkah ini memperburuk hubungan dengan Pakistan dan memicu gelombang protes di wilayah tersebut. Tak hanya itu, China juga ikut memiliki klaim atas sebagian wilayah Kashmir, terutama di wilayah Ladakh bagian timur. 

Sejak 1962, Beijing telah menguasai kawasan Aksai Chin yang terletak di timur laut Kashmir, menambah kompleksitas konflik ini.

Baca juga: VIDEO Belum 24 Jam Serangan Balasan, Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur! Skill Pilot India Disoroti

Situasi Terkini dan Kekhawatiran Global

Serangan rudal dan balasan artileri terbaru ini menunjukkan bahwa konflik India-Pakistan belum mendekati penyelesaian. Sebaliknya, tensi justru meningkat tajam.

Masyarakat internasional, termasuk PBB, menyerukan kedua negara untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan. 

Namun, situasi di lapangan masih sangat sensitif dan tidak menutup kemungkinan terjadinya bentrokan militer lanjutan.

Warga sipil di kedua sisi perbatasan kini hidup dalam kecemasan, takut bahwa kekerasan akan menyebar lebih luas. 

Jika konflik ini tidak segera diredakan, bukan tidak mungkin Asia Selatan akan kembali menyaksikan perang berskala besar antara dua kekuatan regional.

Dengan sejarah panjang permusuhan dan tensi politik yang selalu tinggi, konflik India-Pakistan di Kashmir tetap menjadi salah satu titik panas paling berbahaya di dunia. 

Saat ini, dunia hanya bisa berharap bahwa kedua negara bersedia menahan diri dan membuka jalan dialog demi mencegah perang terbuka.

(Serambinews.com/Gina Zahrina)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved