Berita Kutaraja
Gempa Berkekuatan 6,2 SR Guncang Aceh Saat Ashar, Pusatnya di Laut Abdya, tidak Berpotensi Tsunami
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," urai Andi Azhar.
Laporan Saifullah | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 Skala Richter (SR) mengguncang bumi Aceh, tepat saat masuknya waktu Shalat Ashar, Minggu (11/5/2025) pukul 15.57.43 WIB.
Gempa yang menggoyang bumi dalam hitungan beberapa detik itu tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, SSi, MSc dalam rilisnya, Minggu (11/5/2025) sore, mengungkapkan, gempa tektonik yang terjadi pada Minggu, 11 Mei 2025 pukul 15.57.43 WIB itu, cukup terasa di wilayah pantai selatan Aceh Barat Daya (Abdya).
Ia menerangkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan Magnitudo M5,9.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,67° LU; 96,83° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 23 km arah barat daya Blangpidie, Abdya pada kedalaman 83 km,” beber Andi Azhar.
Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar ini memaparkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (intraslab).
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," urainya.
Menurut dia, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Aceh Barat Daya (Abdya) dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang, dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti ).
Untuk daerah Aceh Selatan, Nagan Raya, Meulaboh, serta Subulussalam, papar Andi Azhar, gempa dirasakan dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
“Daerah Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, dan Gayo Lues, dirasakan dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ),” papar dia.
“Daerah Langsa, Aceh Singkil, serta Aceh Timur, dirasakan dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk lewat),” tuturnya.
Sedangkan untuk daerah Bener Meriah, Lhokseumawe, Aceh Tengah, Aceh Utara, Pidie, Aceh Tenggara, Tapanuli Tengah, Nias Utara, serta Gunung Sitoli, gempa tektonik itu dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk sedang lewat).
Sedangkan bagi kawasan Banda Aceh, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Simeulue, dan Nias Selatan, tukas Andi Azhar, gempa dirasakan dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.
Gedung Arsip Modern Pertama Hadir di Aceh |
![]() |
---|
Panjat Tebing Aceh Sumbang Empat Medali |
![]() |
---|
Tindak Lanjut Instruksi Gubernur, Dishub Imbau Sopir Stop Saat Waktu Shalat |
![]() |
---|
Dipicu Perusakan Kaca Mobil, Massa di Malaysia Keroyok & Cekik Warga Aceh hingga Tewas |
![]() |
---|
Prajurit Kodam IM ‘Sampoh Meunasah’ Gampong Lampaseh Banda Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.