Berita Abdya
Ketua PKB Abdya Tanggung Semua Keperluan Nur Asyura, Bayi Bocor Jantung Asal Babahrot
Nur Asyura bayi berusia tiga bulan yang mengalami penyakit bocor jantung asal Desa Pantee Rakyat, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Abdya.
Selama ini, Nur Asyura menjalani rawat jalan secara berkala ke Banda Aceh, sehingga membuat Ardimansyah dan istrinya bolak balik dari Abdya - Banda Aceh untuk pengobatan buah hatinya itu.
Hal ini, membuat pasangan tersebut tak berdaya, apalagi di tengah kondisi keterbatasan ekonomi.
"Awalnya kami tidak mengetahui kalau anak kami menderita bocor jantung.
Karena melihat kondisinya semakin hari semakin menurun, lalu kami bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teungku Peukan untuk melakukan pemeriksaan," kata Ardimansyah, kepada wartawan, Sabtu (10/5/2025).
Setelah dilakukan pemeriksaan, sambung Ardimansyah, dokter menyarankan agar anaknya dibawa ke Banda Aceh untuk menjalani pemeriksaan.
Baca juga: Brigade Al-Qassam Rilis Rekaman Terbaru Tawanan Israel dalam Kondisi Sakit dalam Terowongan
"Setelah diperiksa oleh dokter spesialis jantung di Banda Aceh, ternyata anak kami dinyatakan mengalami bocor jantung," jelasnya.
Mengetahui putri mereka mengalami bocor jantung, ia bersama istrinya merasa sangat sedih, seperti tak percaya jika buah hatinya mengalami penyakit tersebut.
Setelah melakukan pemeriksaan tahap pertama di rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh, kata Ardimansyah, dokter spesialis jantung memberikan obat anti nyeri kepada Nur Asyura agar rasa sakit yang dialaminya tidak semakin parah.
"Saat itu dokter juga menyampaikan bahwa anak kami mulai sekarang harus rawat jalan agar kondisinya tidak semakin memburuk, dan obat yang diberikan itu merupakan tahap pertama, sehingga nanti ditahap kedua akan diberikan obat lain," ujarnya.
Dengan keterbatasan ekonomi, Ardimansyah, mengaku saat ini belum memiliki biaya untuk berangkat ke Banda Aceh untuk membawa anaknya berobat.
Sebab, jelasnya, selama ini untuk kebutuhan sehari-hari mereka hanya bisa mengandalkan dari penghasilan usaha warung kopi kecil-kecilan di desanya.
"Saya sehari-hari buka usaha warung kopi kecil-kecilan di kampung. Penghasilannya hanya cukup untuk sehari-hari. Tentu tidak mampu membiayai semua pengobatan anak saya," ujar Ardimansyah.
Atas keterbatasan itu, ia berharap uluran tangan para dermawan agar bisa membantu kebutuhan berobat anak mereka. Sebab, rawat jalan tersebut membutuhkan biaya lumayan besar.
Nantinya, ucap Ardimansyah, jika sudah tiba waktunya, anak mereka juga harus dibawa ke Jakarta untuk menjalani operasi di Rumah Sakit Harapan Kita.
"Kalau biaya operasi memang ditanggung oleh BPJS, tetapi kami tidak mampu memenuhi semua kebutuhan selama tinggal di sana.
Kemenhut RI Verifikasi Tiga Usulan HKm Kelompok Tani Hutan Abdya |
![]() |
---|
Ramai Penolakan, Kehadiran PT Abdya Mineral Prima Dinilai akan Rusak Destinasi Wisata Ceuraceu |
![]() |
---|
Kurangi Plastik, MAN Inovasi Abdya Luncur Air Isi Ulang, Langkah Menuju Madrasah Adiwiyata Nasional |
![]() |
---|
Kompak, Forum Keuchik Kuala Batee Tolak Kehadiran PT Abdya Mineral Prima |
![]() |
---|
Spanduk Penolakan PT Abdya Mineral Prima Terbentang di Kecamatan Kuala Batee |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.