Satelit Kosmos 482 Milik Uni Soviet Jatuh di Sebelah Barat Jakarta, Ini Fakta Satelit Kosmos 482

Menurut NASA, “Biasanya misi planet Soviet dimulai dari orbit Bumi, lalu diluncurkan menuju target dengan pembakaran mesin selama sekitar 4 menit.”

Namun untuk Kosmos 482, pembakaran itu terhenti terlalu cepat, meninggalkan pesawat terjebak dalam orbit yang tidak stabil di sekitar Bumi.

Untuk menutupi kegagalan tersebut, Uni Soviet mengganti nama wahana tersebut menjadi Kosmos 482 — nama generik yang digunakan untuk satelit-satelit yang hanya mengorbit Bumi.

Setelah 53 tahun berada di luar angkasa, orbitnya yang semakin menurun akibat hambatan atmosfer membuatnya akhirnya jatuh kembali ke Bumi pada 10 Mei 2025 sekitar pukul 13.24 WIB di Samudra Hindia, sebelah barat Pulau Andaman dan barat Jakarta. 

Kejatuhan ini terjadi setelah satelit tersebut tidak lagi mampu mempertahankan kecepatannya, sehingga gaya sentripetal dan sentrifugalnya tidak seimbang.

Kosmos 482 memiliki massa total sekitar 1.180 kg, dengan modul pendaratan seberat 495 kg, dan berukuran sekitar 1 meter. 

Saat memasuki atmosfer Bumi, kecepatannya diperkirakan sekitar 240-242 km/jam. 

Karena jatuh di laut dan jauh dari pemukiman, tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat kejatuhan satelit ini.

Kejadian ini menyoroti masalah sampah antariksa yang terus bertambah di orbit Bumi, di mana rata-rata tiga potongan besar sampah antariksa jatuh ke Bumi setiap hari. 

Kosmos 482 menjadi contoh sejarah perjalanan antariksa era Soviet dan tantangan dalam pengelolaan sampah luar angkasa.(tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Apa Itu Satelit Kosmos 482 Milik Uni Soviet yang Jatuh di Sebelah Barat Jakarta