Berita Banda Aceh
Evaluasi LKPJ Gubernur Aceh, Tim Pansus DPRA Sorot Telur Medan dan Tingginya Harga Daging
Dalam kunjungan tersebut, Tim Pansus DPRA melakukan evaluasi terhadap kegiatan tahun 2024 yang ada di UPTD Iseminasi Buatan dan Inkubator.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim Pansus LKPJ Gubernur Aceh 2024 pada Senin siang (12/5/2025), mengunjungi fasilitas Iseminasi Buatan dan Inkubator Dinas Peternakan Aceh yang terletak di Saree Kecamatan Lembah Seulawah.
Dalam kunjungan tersebut, Tim Pansus DPRA melakukan evaluasi terhadap kegiatan tahun 2024 yang ada di UPTD Iseminasi Buatan dan Inkubator.
Rombongan Tim Pansus dipimpin Wakil Ketua Pansus, Ilmiza Saaduddin Djamal, Sekretaris Pansus, Khalid dan anggota yaitu Tgk Rasyidin (Waled Nura), Munawar (Ngoh Wan), Nazarauddin (Tgk Agam), Martini, dan Aisyah Ismail serta dua orang tenaga ahli yaitu Dr Amri dan Dr T Saiful Bahri.
Dalam kegiatan itu, Tim Pansus berdiskusi mengenai banyaknya masalah peternakan di Aceh dari telor yang semakin tergantung dengan Medan, Sumatera Utara dan harga daging yang sangat tinggi dibandingkan dengan provinsi lain.
"Sebenarnya Aceh memiliki potensi yang besar pada sektor ini, akan tetapi selama ini potensi yang ada dikelola dengan kurang serius," kata Sekretaris Pansus, Khalid kepada Serambinews.com, Selasa (13/5/2025).
Misalnya, sambung Khalid, Aceh selalu mendatangkan bibit sapi dari luar Aceh yang tujuannya agar populasi sapi bertambah, akan tetapi disisi lain pembelian sapi ke luar daerah mengakibatkan adanya kebocoran ekonomi daerah akibat adanya capital outflow dari pengadaan sapi.
"Harusnya Pemerintah Aceh bebenah dengan menciptakan kawasan-kawasan pembibitan sapi yang menjadi sumber dari penambahan popolasi yang dikelola secara baik dan modern," ujarnya.
Baca juga: Resep Ayam Geprek Tanpa Goreng ala Chef Devina Hermawan, Minim Minyak & Tepung, Inspirasi Menu Diet
Untuk itu, Tim Pansus DPRA meminta Pemerintah Aceh agar serius dalam mengelola peternakan Aceh dari hili sampai ke hulu, yaitu dari pembibitan ternak sampai dengan prosesing hasil ternak, baik berupa daging, telor dan susu harus dapat diproduksi yang cukup di Aceh.
Keberpihakan ini akan membantu dalam pemerataan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi dari level desa, kecamatan hingga provinsi.
"Tim Pansus menyakini bahwa bila ini dilakukan maka akan dapat berdampak pada peningkatan ekonomi rakyat melalui penciptaan lapangan kerja dan berusaha, adanya peningkatan pendapatan yang pada akhir akan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan yang saat ini menjadi beban besar bagi pemerintah," terang Khalid.
Politisi Partai Golkar ini menyatakan banyak informasi dan permasalahan dalam sektor peternakan yang didapat dalam kunjungan pansus ini.
Tim Pansus telah merekam dan mencatat hal-hal yang penting untuk dapat ditindak lanjuti oleh Pemerintah Aceh dalam pengembangan sektor ini.(*)
BPKA Catat Dalam Dua Bulan Terakhir 819 Kendaraan Non BL Lakukan Mutasi di Aceh |
![]() |
---|
Kombes Pol Joko Krisdiyanto Bangun Inovasi Kehumasan untuk Kawal Ketahanan Pangan Nasional |
![]() |
---|
Persiapan Touring, Komunitas Motor Dibekali Pelatihan Bantuan Dasar |
![]() |
---|
Usung SUNCOVE, Mahasiswa Teknik Mesin USK Raih Juara II Nasional di Sumbar |
![]() |
---|
Awas! Nama & Foto Ketua PWI Aceh Dicatut, Modus Baru Masih Mengincar Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.