Berita Politik

Gibran Bakal Disepak dari Pilpres 2029? Prabowo Diprediksi Maju Tanpa Anak Jokowi,Pengamat: Tak Laku

Prabowo Subianto diprediksi tidak akan menggandeng putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nur Nihayati
BPMI Setpres/Rusman
SIDANG KABINET - Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin sore, 2 Desember 2024. Prabowo Subianto diprediksi tidak akan menggandeng putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029. 

Tidak hanya di masa transisi pemerintahan dari Jokowi kepada dirinya, itu juga dilakukan saat merumuskan kebijakan strategis lima tahun ke depan.

Contohnya, dalam pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Prabowo bahkan mengangkat Yudhoyono dan Jokowi sebagai penasihat Danantara. 

Kedua mantan presiden itu juga hadir dalam peluncuran Danantara.

Saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang, Jawa Tengah, akhir Maret 2025, Prabowo juga mengungkapkan bahwa semestinya Jokowi diundang dalam acara tersebut. 

Sebab, KEK Industropolis Batang merupakan pengembangan dari Kawasan Industri Terpadu Batang, yang dibangun dan diresmikan di era Jokowi.

Namun, tak hanya Jokowi, menurut Prabowo, seluruh presiden terdahulu akan ia undang ke berbagai peluncuran program pemerintah. 

Bagi dia, hal itu penting karena setiap presiden memiliki kontribusi terhadap apa yang bisa dilakukan di eranya.

Kendati selalu meminta arahan dari para presiden terdahulu, politisi Partai Gerindra yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, itu sama sekali tidak bisa diartikan bahwa Prabowo bisa dikendalikan oleh para politisi senior, termasuk Jokowi.

Sebagai orang yang pernah menjadi juru bicara Prabowo selama tujuh tahun (2018-2024), Dahnil menyebut Prabowo memang memiliki karakteristik kepemimpinan yang menjaga martabat tokoh senior yang ia hormati. 

“(Di sisi lain), Pak Prabowo juga selalu menjaga kehormatan anak-anak buah yang bekerja dengan loyal membantu beliau,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (7/5/2025).

Hal tersebut salah satunya terlihat pada 2019 setelah Prabowo memutuskan untuk bergabung ke pemerintahan dan menduduki jabatan sebagai Menteri Pertahanan. 

Kala itu, Prabowo mengajukan tiga tokoh pemuda, yakni Dahnil, Sabam Rajagukguk, dan Endipat Wijaya, untuk menjadi staf khususnya ke Presiden Jokowi melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg). 

Akan tetapi, keputusan yang diterima dari Mensesneg hanya menyetujui dua orang, Dahnil merupakan tokoh yang tidak disetujui untuk menjadi staf khusus.

Dalam pembicaraan internal mereka, penolakan terhadap Dahnil ditengarai karena ia merupakan koordinator juru bicara Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. 

Selama bertugas sebagai koordinator juru bicara, ia merepresentasikan sikap Prabowo dalam kompetisi di berbagai ruang publik.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved