Berita Viral

Ijazah Roy Suryo di UGM Diminta Dicabut, Dinilai Sudah Permalukan Universitas, Ini Kata Kiai Syarif

UGM diminta untuk mengambil langkah tegas terhadap sejumlah alumninya, termasuk Roy Suryo yang dinilai telah mencoreng nama baik almamater.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nur Nihayati
KOLASE SERAMBINEWS.COM
POLEMIK IJAZAH - Kiai Nahdlatul Ulama (NU) Syarif Rahmat (tengah) meminta Universitas Gadjah Mada (UGM) diminta untuk mengambil langkah tegas terhadap sejumlah alumninya, termasuk Roy Suryo (kanan) yang dinilai telah mencoreng nama baik almamater. 

Ijazah Roy Suryo di UGM Diminta Dicabut, Dinilai Sudah Permalukan Universitas, Ini Kata Kiai Syarif

SERAMBINEWS.COM - Universitas Gadjah Mada (UGM) diminta untuk mengambil langkah tegas terhadap sejumlah alumninya, termasuk Roy Suryo yang dinilai telah mencoreng nama baik almamater.

Permintaan ini datang dari Kiai Nahdlatul Ulama (NU) Syarif Rahmat, yang menilai tindakan Roy Suryo sebagai bentuk penghinaan terhadap institusi pendidikan tinggi.

Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui kanal YouTube PADASUKA TV, Kiai Syarif mengkritik keras langkah Roy Suryo Cs yang terus menggulirkan isu dugaan ijazah palsu Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Ia mempertanyakan motif di balik keinginan mereka untuk memverifikasi ijazah Jokowi.

"Memang apa haknya orang minta ijazah orang? apa haknya ?" katanya.

Roy Suryo
Roy Suryo (Istimewa)

Kiai Syarif mempertanyakan kepentingan Roy Suryo Cs ingin melihat ijazah Jokowi.

"Dengan menunjukan ijazah itu untuk apa? Memang Jokowi mau daftar kerja ke dia, mau melamar kerjaan? Memang dia siapa? atasannya bukan, bukan siapa-siapa bahkan," tegasnya.

Ia menegaskan tak ada aturan yang mengharuskan Jokowi sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia untuk menunjukan ijazahnya.

"Memang ada hukum yang melarang Jokowi tidak menunjukan ijazahnya? Gak ada,”

“Sama dengan rekening saya, masa orang mau lihat maksa, urusannya apa ? ini rekening saya, ada atau tidak duitnya urusan saya. Lah kamu mau apa ikut-ikutan ?" kata Kiai NU itu.

Ia menilai bahwa kisruh ijazah Jokowi kental dengan kepentingan politik.

"Namanya musim politik. Musim politik semuanya. Kacamatanya, kacamata politik. Ini kan Pilpres yang gak selesai-selesai,”

“Saya sebenarnya tidak peduli dengan urusan ijazah ini. Wong Jokowi sudah selesai, masyarakat juga sudah menikmati hasilnya," katanya.

Kiai Syarif Rahmat juga menyinggung bila memang ada yang mengkritik berarti tidak melihat hasil kerja Jokowi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved