Konflik Palestina dan Israel

Gaza Kembali Dibombardir, Lebih dari 74 Warga Palestina Tewas: “Anak-anak Tak Bersalah Sedang Mati”

Menurut pejabat kesehatan di Gaza, sedikitnya 57 orang tewas hanya dalam semalam hingga Kamis (15/5/2025) dalam rentetan serangan di Kota Khan Younis,

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Ansari Hasyim
khaberni/tangkap layar
JENAZAH PARAMEDIS - Jenazah para paramedis Bulan Sabit Merah Palestina yang menjadi korban penembakan Israel pada 23 Maret 2025 di Rafah, Gaza Selatan. 

Setelah serangan terbaru, militer Israel kembali mengeluarkan perintah evakuasi paksa, memicu gelombang pengungsian besar-besaran.

 Ribuan warga meninggalkan Kota Gaza pada Kamis pagi, membawa barang seadanya.

Hani Mahmoud, reporter Al Jazeera yang melaporkan langsung dari Gaza, menggambarkan suasana penuh kepanikan.

“Kami melihat keluarga-keluarga membawa barang-barang mereka dan turun ke jalan,” lapornya.


“Anak-anak dan orang tua membawa apa pun yang bisa mereka bawa. Mereka tidak tahu harus ke mana. Tidak ada tempat aman. Bahkan tempat perlindungan telah hancur oleh bom-bom Israel.”

Baca juga: India Tunduk pada Trump? Presiden AS Sebut India Bersedia Menghapus Semua Tarif untuk Produk AS

Tepi Barat juga Terancam

Sementara itu, pemerintah Israel memberi sinyal akan memperluas serangan ke wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, tokoh dari partai sayap kanan ekstrem, menyerukan tindakan militer terhadap desa-desa Palestina.

“Sama seperti kita menghancurkan Rafah, Khan Younis, dan Gaza, kita juga harus menghancurkan pusat-pusat teroris,” ujar Smotrich dalam pernyataannya. Ia menyebut secara spesifik desa Bruqin, tempat seorang pemukim Israel dilaporkan tewas.

Kamis dini hari, militer Israel melancarkan operasi militer di berbagai kota dan kamp pengungsi di Tepi Barat, termasuk Tubas, Nablus, Bethlehem, dan Dura.

Warga di kamp-kamp Qalandia, Ya'bad, Fawwar, dan Askar melaporkan adanya penggerebekan rumah, penangkapan massal, hingga tindakan penyiksaan, menurut laporan kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Warga Palestina Peringati Nakba: "Apa yang Tersisa dari Negeri Kami?"

Peringatan Nakba ke-77, atau bencana nasional Palestina, memperdalam luka di tengah situasi yang kian mencekam.

Nakba merujuk pada peristiwa tahun 1948, ketika lebih dari 750.000 warga Palestina diusir secara paksa oleh milisi Zionis selama pendirian negara Israel.

Sejak saat itu, lebih dari 530 desa dan kota dihancurkan, dan mayoritas penduduk Palestina kehilangan tempat tinggal.

Saat ini, Israel menguasai 78 persen wilayah Palestina historis, sementara sisanya – Tepi Barat dan Jalur Gaza – terus berada di bawah pendudukan militer Israel sejak 1967.

Kini, dengan serangan udara tanpa henti, blokade ketat, dan pengungsian massal, warga Palestina bertanya:

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved