Harga Emas

Harga Emas di Banda Aceh Anjlok Lagi! Terendah Sejak April, Berikut Harga per Mayam, 15 Mei 2025

Harga ini mencapai level terendahnya sejak bulan April lalu, dimana sebelumnya harga emas mencapai rekor tertingginya capai diatas Rp. 6.000.000 per m

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/ INDRA WIJAYA
HARGA EMAS- -Harga emas per mayam hari ini di Banda Aceh kembali mengalami penurunan tajam pada Kamis (15/5/2025). Pedagang emas menyusun barang dagangannya di dalam tralis di toko emas Jln Tgk Chik Pante Kulu, Banda Aceh. 

Kesepakatan ini memberikan angin segar bagi pasar global dan meningkatkan minat investor terhadap aset-aset berisiko seperti saham, sehingga mengurangi daya tarik emas sebagai aset aman.

“Gencatan senjata perdagangan AS-Tiongkok merupakan kabar baik bagi pasar, sehingga orang-orang kini lebih memperhatikan aset-aset berisiko,” ujar Brian Lan, Direktur Pelaksana di GoldSilver Central, Singapura.

Baca juga: Harga Emas Terkapar! Trump Bikin Pasar Goyang dengan Manuver Mengejutkan

Namun, Lan juga mengingatkan bahwa ketidakpastian masih tinggi.

 “Kami melihat $3.150 sebagai level kunci berikutnya. Jika harga emas tidak bisa bertahan di atas itu, maka kemungkinan besar akan turun ke $3.100,” tambahnya.

Perhatian pelaku pasar kini tertuju pada data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan diumumkan pada pukul 12.30 GMT.

Data ini sangat dinantikan setelah sebelumnya data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS keluar di bawah perkiraan, yang memberi sinyal bahwa tekanan inflasi mulai mereda.

Selain itu, pasar juga menunggu pidato dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang dijadwalkan berbicara dalam acara publik hari ini.

Pidato Powell bisa memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter The Fed ke depan.

Untuk saat ini, The Fed masih mempertahankan suku bunga di level yang sama sambil mencermati dampak dari kebijakan tarif serta dinamika perdagangan global terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Pasar kini memperkirakan bahwa pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin bisa terjadi pada Oktober 2025, bukan lagi di bulan Juli seperti prediksi sebelumnya.

Secara historis, emas mendapat keuntungan dalam lingkungan suku bunga rendah.

Alasannya, ketika suku bunga turun, imbal hasil dari aset lain seperti obligasi ikut turun, sehingga emas yang tidak memberikan bunga menjadi lebih menarik bagi investor sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik.

Namun, karena saat ini belum ada kepastian kapan suku bunga akan diturunkan, harga emas mengalami tekanan.

Baca juga: Harga Emas Ambrol! Perang Dagang Mereda, Investor Panik Lepas Safe Haven

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan. Perak spot turun 0,7 persen menjadi $31,98 per ons, sedangkan platinum naik 0,5 persen menjadi $980,35, dan paladium naik tipis 0,1 persen menjadi $951,90.

Dengan berbagai faktor yang memengaruhi pasar, investor disarankan untuk terus mengikuti perkembangan data ekonomi dan kebijakan The Fed yang akan sangat menentukan arah harga emas dan logam mulia lainnya ke depan.

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved