Kesehatan
Hotman Paris Tanya: Vasektomi Sama dengan Kebiri & Hilangkan Kejantanan? Ini Kata dr Boyke, Ajak KB
Pertanyaan ini pun langsung dijawab oleh dr Boyke dengan penjelasan medis yang menekankan pentingnya edukasi tentang kontrasepsi atau KB pria.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Pengacara kondang Hotman Paris melontarkan pertanyaan tajam kepada dr Boyke Dian Nugraha terkait prosedur vasektomi.
Dalam program Hotroom yang tayang di kanal YouTube Metro TV, Hotman Paris mempertanyakan apakah tindakan vasektomi sama dengan kebiri dan dapat menghilangkan kejantanan pria.
Pertanyaan ini pun langsung dijawab oleh dr Boyke dengan penjelasan medis yang menekankan pentingnya edukasi tentang kontrasepsi atau KB pria.
Mengawali penjelasan tersebut, dr Boyke menegaskan, vasektomi itu bukan kebiri.
"Itu salah kaprah," ujar dr Boyke dikutip Serambinews.com, Kamis (15/5/2025).
dr Boyke mengatakan, vasektomi hanya memotong dan mengikat saluran penghubung bernama vas deferens, yaitu saluran yang membawa sperma dari testis.
Baca juga: Cinta Saja Tak Cukup, dr Boyke Tegaskan Pentingnya Tes Kesehatan Premarital Check Up Sebelum Menikah
Jadi, testis tetap berfungsi, hanya saja sperma tidak bisa keluar bersama cairan ejakulasi.
"Vasektomi itu hanya mengikat dan memotong saluran penghubung, namanya vas deferens, antara testis yang menghasilkan sperma, sampai tidak bisa keluar," jelas dr Boyke.
Lebih lanjut, dr Boyke menjelaskan bahwa sperma hanya menyumbang sekitar lima persen dari total cairan yang dikeluarkan saat ejakulasi.
"Jadi secara fisik maupun fungsi seksual, tidak ada bedanya," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dr Boyke juga mengungkap bahwa tindakan vasektomi sudah dilakukan oleh pria-pria di India, China dan negara lainnya.
Tindakan vasektomi dilakukan sebagai bentuk ikut andil dalam keluarga berencana dan mengingat istri sudah banyak mengambil peran termasuk hamil, mengandung, menyusui dan mendidik anak.
Baca juga: dr Boyke Bagikan Empat Cara Bijak Hadapi Anak yang Mulai Alami Pubertas: Dampingi dengan Tenang
Mendengar penjelasan dr Boyke, Hotman Paris kembali melontarkan pertanyaan terkait kebenaran apakah vasektomi dapat menghilangkan kejantanan dan kepuasan pria.
Lagi-lagi, dr Boyke membantah hal tersebut.
Menurutnya, selama ini pria di Indonesia kerap menjadi korban mitos yang beranggapan bahwa vasektomi dapat menghilangkan kejantanan, padahal tidak sama sekali.
"Kejantanan pria tidak hilang, gairah tetap normal, kepuasan laki-laki tidak ada yang berkurang, tidak ada risiko, hanya tidak bisa membuahi," tegasnya.
Alih-alih mengajak KB pria, dr Boyke mengatakan bahwa vasektomi sebagai bentuk menghormati kaum wanita, dimana mereka suda hamil, melahirkan, menyusui dan mendidikan anak. Dalam hal ini, dr Boyke menginginkan adanya peran laki-laki.
"Makanya di india, mereka laki-laki yang sayang sama istrinya, mereka mau melakukan vasektomi," tambahnya.
Baca juga: Bantu Lancarkan ASI & Jaga Kesehatan, dr Boyke Anjurkan 3 Makanan Penting untuk Ibu Baru Melahirkan
Prosedur Vasektomi
Menurut dr Boyke Dian Nugraha, vasektomi adalah prosedur yang tergolong sederhana dan aman, bahkan bisa dilakukan oleh dokter umum.
"Prosedurnya cukup mudah, hanya dengan memotong dan mengikat saluran yang disebut vas deferens, yaitu saluran yang menghubungkan testis, tempat produksi sperma dengan saluran ejakulasi," jelasnya.
Setelah tindakan dilakukan, pria perlu menunggu sekitar 8 hingga 12 minggu.
"Ini karena masih ada sisa-sisa sperma yang mungkin tertinggal dalam saluran. Maka dari itu, selama masa ini, pasangan tetap disarankan menggunakan kontrasepsi tambahan agar tidak terjadi kehamilan," ujar dr Boyke.
Ia juga menekankan bahwa vasektomi sama sekali tidak memengaruhi kejantanan pria.
"Keperkasaannya tetap sama. Cairan yang dikeluarkan saat ejakulasi juga tidak jauh berbeda—hanya berkurang sekitar lima persen, karena sperma memang hanya sebagian kecil dari total cairan tersebut," terangnya.
Lebih dari sekadar kontrasepsi, menurut dr Boyke, vasektomi juga dapat meningkatkan kualitas hubungan suami istri.
"Vasektomi bisa membuat rumah tangga lebih harmonis, karena pasangan tidak lagi dibayangi kekhawatiran akan kehamilan yang tidak direncanakan,".
Vasektomi Bukan Pelindung dari Penyakit Kelamin
dr Boyke juga menekankan bahwa vasektomi tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
"Ini yang sering disalahpahami. Banyak yang berpikir, ‘Saya sudah vasektomi, jadi bebas berhubungan tanpa risiko.’ Padahal, vasektomi hanya mencegah kehamilan, bukan penyakit kelamin," jelasnya.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak menjadikan vasektomi sebagai alasan untuk melakukan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab.
"Kalau seks bebas, tetap bisa tertular penyakit kelamin, meskipun tidak membuat hamil," tegasnya.
dr Boyke kemudian mengajak masyarakat, khususnya para pria untuk tidak takut dengan prosedur vasektomi.
"Vasektomi adalah bentuk tanggung jawab dan kasih sayang seorang suami kepada istrinya. Ini adalah pilihan yang bijak bagi pria yang benar-benar ingin melindungi pasangannya,".
Jumlah Pria Indonesia yang Melakukan Vasektomi
dr Boyke juga mengungkap bahwa angka pria Indonesia yang memilih vasektomi masih sangat rendah, yaitu kurang dari satu persen.
Banyak dari mereka yang masih merasa takut atau ragu karena mitos yang beredar tentang prosedur tersebut.
"Padahal, semua mitos itu tidak benar. Testosteron tetap normal, dan kejantanan pria tidak terganggu. Prosedurnya pun semakin mudah dan aman," tegas dr. Boyke.
Ia juga menambahkan bahwa vasektomi menjadi pilihan yang sangat bijak, terutama bagi pasangan yang sudah memiliki anak dan ingin mencegah kehamilan lagi.
"Apalagi jika istri sudah melahirkan dan merasa kasihan dengan beban fisik yang harus dia tanggung. Kalau saya sih, lebih baik melakukan vasektomi sebagai bentuk tanggung jawab, agar istri tidak terus-menerus menghadapi kehamilan dan melahirkan," tambah dr Boyke.
dr Boyke juga menjelaskan bahwa prosedur vasektomi kini semakin mudah diakses, bahkan bisa dilakukan di puskesmas dengan biaya yang sangat terjangkau, bahkan gratis dalam program Keluarga Berencana (KB).
"Vasektomi ini tidak perlu khawatir karena kejantanan tetap terjaga. Prosedurnya juga tidak permanen, karena jika ada perubahan keputusan, vasektomi bisa disambung kembali melalui prosedur yang disebut rekanalisasi. Keberhasilannya untuk mengembalikan fungsi reproduksi sekitar 30 persen," ungkap dr Boyke.
Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya kemajuan teknologi, saat ini prosedur vasektomi bahkan bisa dilakukan dengan alat yang lebih sederhana dan minimal invasif, seperti menggunakan cincin kecil untuk menutup saluran.
"Teknologi baru ini memungkinkan prosedur lebih mudah, dan keberhasilannya bisa lebih baik lagi. Jadi, jika suatu saat pasangan ingin memiliki anak lagi, vasektomi bukanlah hal yang final, dan bisa saja diperbaiki."
"Yang perlu digarisbawahi," tambah dr Boyke, "kejantanan pria tidak akan berubah setelah vasektomi. Testosteron tetap diproduksi, dan gairah seksual tetap normal," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
8 Manfaat Minum Air Kayu Manis, Bagus untuk Kesehatan Wanita |
![]() |
---|
Bahan Makanan yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes, Bantu Menjaga Gula Darah Stabil |
![]() |
---|
6 Menu Diet Sehat Tinggi Protein untuk Pertumbuhan Otot Anak, Penting Selama Masa Tumbuh Kembang |
![]() |
---|
Obesitas Bisa Hambat Kehamilan, dr Boyke Ingatkan Ibu untuk Jaga Berat Badan Ideal |
![]() |
---|
BANYAK YANG KELIRU! dr Zaidul Akbar Beberkan Organ Paling Penting, Ternyata Bukan Otak atau Jantung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.