Berita Aceh Besar

Jamaah Haji Tak Perlu Khawatir, Bus Shalawat ke Masjidil Haram Beroperasi 24 Jam

Layanan ini beroperasi selama 24 jam dan mencakup seluruh wilayah pemondokan jemaah.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
Foto Kemenag.go.id
Sejumlah bus shalawat yang disediakan PPIH sedang parkir berjejer di Mekkah. 

Layanan ini beroperasi selama 24 jam dan mencakup seluruh wilayah pemondokan jemaah.

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Salah satu dukungan penting dalam pelaksanaan ibadah haji adalah transportasi.

Karena menjadi penghubung antara hotel jamaah dengan Masjididl Haram.

Tahun ini, petugas haji menyediakan bus shalawat selama 24 jam.

Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan layanan bus Shalawat gratis, selama jemaah berada di Kota Suci.

Layanan ini disiapkan, untuk memudahkan jemaah dalam menjalankan ibadah di Masjidil Haram.

"Bus Shalawat merupakan fasilitas antar-jemput dari hotel ke Masjidil Haram yang disediakan tanpa biaya tambahan. Layanan ini sudah termasuk dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang dibayarkan jemaah," jelas Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Akhmad Fauzin dalam konferensi pers Kabar Haji untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (13/5/2025).

Layanan ini beroperasi selama 24 jam dan mencakup seluruh wilayah pemondokan jemaah.

Tidak hanya itu, PPIH juga menghadirkan 32 unit bus ramah lansia dan jemaah berkebutuhan khusus, dengan desain low deck, akses kursi roda, serta ruang penyimpanan untuk alat bantu.

Baca juga: Fenomena Haji di Tanah Suci, Tgk Umar Rafsanjani: Pulang Hanya Bawa Stempel dan Cerita Transaksi

Bus-bus ini telah dilengkapi GPS dan CCTV, dan dipantau langsung oleh petugas untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama perjalanan.

Adapun titik keberangkatan bus dibagi sebagai berikut, Terminal Syib Amir untuk jemaah di wilayah Syisyah dan Raudhah.

Lalu Terminal Jabal Ka’bah untuk wilayah Jarwal, dan Terminal Ajyad untuk wilayah Misfalah. Diketahui, Misfalah adalah kawasan tempat menginap jamaah asal Aceh.

Dalam pelaksanaannya, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus, yakni: Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer.

Akhmad Fauzin menegaskan bahwa seluruh sopir telah dibayar resmi.

 Oleh karena itu, jamaah tidak perlu memberikan tips, baksyis, maupun bentuk pungutan liar lainnya.

“Gunakan layanan ini sebaik mungkin. Selain nyaman dan aman, fasilitas ini adalah bentuk layanan negara bagi para tamu Allah,” imbau Fauzin yang juga menjabat sebagai Wakil Pengendali Teknis Media Center Haji PPIH Arab Saudi.(*)

Baca juga: Berikut Daftar 15 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci


 
 

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved