Viral TikTok

Tung Tung Sahur hingga Ballerina Cappuccina: Tren Anomali  Absurd yang Bikin Gen Alpha Ketagihan!

Dari suara kentongan sahur yang hidup, bekantan yang berdansa dengan pohon, hingga penari balet berkepala kopi, dunia maya saat ini sedang diramaikan

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Dok KOMPAS.com/Zulfikar Hardiansyah
VIRAL TIKTOK ANOMALI ITALIA - Jenis jenis anomali brain rot yang viral di TikTok, ada Tung Tung Sahur Tralalero Tralala, hingga Ballerina Cappuccina. Berikut penjelasannya asal mula anomali Italia ini viral!. Foto di download dari Kompas Zulfikar Hardiansyah (16/5/2025) 

Tren ini pun menyebar cepat ke berbagai negara, termasuk Indonesia, yang juga punya versi lokal dari fenomena ini.

Baca juga: Gaza Kembali Dibombardir, Lebih dari 74 Warga Palestina Tewas: “Anak-anak Tak Bersalah Sedang Mati”

Salah satu akun TikTok asal Indonesia yang turut memopulerkan tren ini adalah @noxaasht.

 Sekitar akhir Februari, akun tersebut mengunggah video karakter Tung Tung Tung Sahur sebuah makhluk AI bergaya anomali yang berbentuk seperti kentongan hidup dengan wajah manusia dan suara keras bernada lokal.

Narasi yang dibangun cukup unik:

Tung Tung Tung Sahur digambarkan sebagai makhluk menyeramkan yang akan muncul di rumah jika seseorang tidak bangun untuk sahur.

 Konten ini memadukan budaya lokal, humor, dan nuansa horor absurd dan langsung mendapat sambutan luar biasa.

Video tersebut pun meledak di TikTok, dengan lebih dari 65 juta penayangan, menjadikan Tung Tung Sahur sebagai salah satu karakter anomali paling populer di Indonesia.

Kini, karakter-karakter serupa seperti Baelina Cappucina, Brr Brr Patapim, dan Es Teh Patipum juga ikut bermunculan, menunjukkan bagaimana tren Italian Brainrot telah bertransformasi menjadi bentuk hiburan digital khas generasi muda khususnya Gen Alpha yang doyan konten unik, absurd, dan tidak biasa.

Baca juga: Harga Emas Terkapar! Trump Bikin Pasar Goyang dengan Manuver Mengejutkan

Dampak Psikologis: Sekadar Hiburan atau Brain Rot?

Meski tampak lucu dan tidak berbahaya, banyak pakar dan orang tua mulai khawatir.

 Tren ini dianggap dapat memicu fenomena “brain rot”, yaitu kondisi di mana anak kehilangan kemampuan berpikir kritis akibat terlalu sering mengonsumsi konten dangkal dan absurd.

Beberapa gejala yang diamati antara lain:

  • Anak jadi cepat bosan dengan pelajaran atau konten edukatif
  • Lebih senang meniru suara dan gestur karakter aneh

Respons emosi yang datar atau impulsif terhadap hal-hal serius

Baca juga: India Tunduk pada Trump? Presiden AS Sebut India Bersedia Menghapus Semua Tarif untuk Produk AS

 Apakah Ini Salah AI?

Kecerdasan buatan (AI) memainkan peran besar dalam menciptakan tren ini.

Banyak karakter absurd dibuat dengan teknologi text-to-image atau video generatif.

Namun bukan AI yang patut disalahkan, melainkan bagaimana masyarakat terutama anak-anak mengonsumsinya tanpa kendali.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved