Konflik Palestina vs Israel

Israel akan Izinkan Bahan Makanan Masuk Gaza untuk Hindari Kelaparan Massal

Pemerintah Israel mengumumkan akan mengizinkan masuknya sejumlah bahan makanan pokok ke Jalur Gaza

|
Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS/anadoulu agency
GAZA - Li’an Talal al-Hammadin yang berusia 13 tahun, yang menderita luka bakar dan luka di tubuhnya akibat serangan Israel yang menargetkan Sekolah Rufaida, dirawat dengan fasilitas terbatas di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah, Gaza pada 15 Oktober 2024. 

SERAMBINEWS.COM, TEL AVIV – Pemerintah Israel mengumumkan akan mengizinkan masuknya sejumlah bahan makanan pokok ke Jalur Gaza guna mencegah terjadinya kelaparan massal di wilayah tersebut.

Keputusan ini diambil setelah hampir tiga bulan blokade total terhadap bantuan kemanusiaan.

Langkah tersebut diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (18/5/2024).

 Dalam pernyataannya, Israel menyebut keputusan ini sebagai bagian dari kebutuhan operasional yang berkaitan dengan kelanjutan operasi militer untuk menumpas kelompok Hamas.

“Krisis semacam itu akan membahayakan kelanjutan Operasi Gideon's Chariots untuk mengalahkan Hamas,” demikian pernyataan kantor Perdana Menteri Israel, dikutip dari Sky News.

 “Israel akan bertindak untuk menghalangi kemampuan Hamas dalam mengendalikan distribusi bantuan kemanusiaan guna memastikan bahwa bantuan tersebut tidak sampai ke tangan teroris Hamas,” lanjut pernyataan tersebut.

Baca juga: Kondisi Terkini RS Indonesia di Gaza Usai Diserang Israel, Layanan Kesehatan Lumpuh Total

Peringatan kelaparan dari laporan PBB

Situasi di Gaza kian memprihatinkan setelah laporan yang didukung PBB, dirilis awal pekan ini, menyebutkan satu dari lima warga di Gaza kini menghadapi kelaparan.

Para ahli ketahanan pangan global juga memperingatkan wilayah tersebut berada di ambang krisis kelaparan yang luas.

 Sejak 2 Maret 2024, Jalur Gaza berada di bawah blokade penuh terhadap bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, otoritas setempat melaporkan bahwa lebih dari 53.000 orang tewas akibat serangan Israel selama konflik yang berlangsung selama 19 bulan terakhir.

Di tengah pengumuman tersebut, Israel terus meningkatkan serangan militernya.

Minggu (19/5/2024) malam, pejabat kesehatan Palestina menyebutkan sedikitnya 130 orang tewas akibat serangan terbaru Israel di Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mencatat sebanyak 464 orang tewas hanya dalam sepekan terakhir.

 Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengonfirmasi, pasukan daratnya kini menjalankan operasi secara ekstensif di wilayah utara dan selatan Jalur Gaza.

 Dalam pernyataan resmi, IDF mengatakan telah menyerang lebih dari 670 target Hamas dalam sepekan terakhir, sebagai bagian dari upaya mendukung operasi militer di darat.

“Langkah ini bertujuan untuk mengganggu persiapan musuh dan memperkuat operasi darat,” demikian pernyataan IDF.

Baca juga: VIDEO Diduga Pesawat Kargo AS Mendarat di Israel, Houthi Ancam Kembali Sasar Bandara

 Gaza jadi "Rumah Jagal"

 Kondisi krisis di Gaza juga mendapat perhatian dari komunitas internasional.

Seorang dokter bedah asal Inggris yang sedang bertugas di wilayah tersebut menggambarkan Gaza sebagai “rumah jagal” akibat terus berlangsungnya pemboman.

 Diketahui, perang Israel-Hamas ini dipicu oleh serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang dari Israel.

Sebagai balasan, Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran dan memperluas kontrol terhadap distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza.

Baca juga: Naik Terus, Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam dan Emas Antam per Gram, Senin 19 Mei 2025

Baca juga: Pimpinan Serambi Indonesia Bersilaturahmi dengan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara

Baca juga: Resep Creamy Beef Mushroom ala Chef Devina, Tips Daging Empuk & Lembut, Jadi Ide Sajian Idul Adha

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved