Banda Aceh

Sekolah Islam Terpadu An-Nur Gandeng FAMe Pidie Jaya Latih Guru Menulis Memoar

kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menyerupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan,

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
FOTO BERSAMA - Guru-guru PAUDIT, SDIT, dan SMPIT An-Nur Pidie Jaya foto bareng dengan Edi Miswar, Koordinator FAMe Chapter Pijay (kanan paling depan], setelah mengajarkan teknik penulisan memoar kepada para peserta di ruang guru sekolah tersebut, Rabu (21/5/2025). 

kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menyerupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan,

Laporan Yarmen Dinamika I Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM - Guru-guru PAUDIT, SDIT, dan SMPIT An-Nur Pidie Jaya (Pijay) dilatih menulis memoar di Ruang Guru Sekolah Islam Terpadu (SIT) An-Nur, Rabu (21/5/25) dengan tajuk  Peningkatan Kualitas Literasi Guru.

Untuk terselenggaranya pelatihan ini, pihak sekolah menggandeng Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Pijay sebagai mitra.

Koordinator FAMe Chapter Pijay, Edi Miswar SPd, dihadirkan sebagai narasumber tunggal untuk menyajikan materi tentang cara menulis memoar.

Pilihan memoar, menurut Kepala SDIT An-Nur, Ustazah Aida Zuhra MAg, hanya sebagai salah satu dari sekian banyak pilihan.

Minimal, katanya, sebagai refleksi para guru selama mengajar di Sekolah Islam Terpadu (SIT) An-Nur.

Baca juga: Panggil Kepala SD dan SMP, DPRK Banda Aceh Bahas Penerimaan Peserta Didik Baru

“Manfaat pertama dari kegiatan ini, kita ingin adanya peningkatan kualitas literasi guru. Kedua, dengan menceritakan pengalaman sendiri, para guru bisa dengan leluasa menghasilkan karya tulis. Karena, selama ini imej menulis itu tidak mudah,” ujar Ustazah Aida dalam pidato pembukaan kegiatan tersebut.

Di samping itu, Ustazah Aida juga  berharap dari memoar-memoar para guru, sekolah dapat melakukan evaluasi. Apalagi tema yang disepakati adalah Refleksi Pembelajaran di SIT An-Nur.

"Tadi Pak Edi Mizwar menyampaikan bahwa refleksi pembelejaran berarti pengalaman mengajar dan pengalaman mendidi," ujar Ustazah Aida.

“Artinya, guru-guru menyampaikan kendala-kendala mengajar, kendala membimbing anak, dan apa solusi yang selama ini telah diambil para guru,” tambah alumnus Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini.

Pemateri pada kegiatan ini, Edi Miswar, merupkan Guru SMAN 1 Meureudu yang juga Kordinator FAMe Chapter Pijay.

Edi Miswar mengatakan, untuk meningkatkan kualitas literasi siswa, sudah seharusnya guru menjadi contoh.

"Bagaimana meningkatkan literasi anak? Itu pertanyaannya. Kualitas literasi guru dululah yang perlu ditingkatkan," imbuhnya. 

Lalu, bagaimana meningkatkan disiplin siswa? "Ya, guru dulu dong. Bagaimana meningkatkan kemauan bersaing siswa? Sama jawabannya: Guru dulu yang harus punya mentalitas itu. Kalau tidak, semua nonsense, tidak akan berhasil,” beber Edi yang juga pegiat Komunitas Muda Japakeh.

Merujuk KBBI,  memoar adalah catatan atau rekaman tentang pengalaman hidup seseorang.

Dalam versi lebih lengkap, memoar diartikan sebagai kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menyerupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh yang berhubungan dengannya.

Memoar ini berneda dengan biografi, yakni riwayat hidup seseorang dari lahir sampai tutup usia, yang ditulis oleh orang lain. Sedangkan autobiografi adalah riwayat hidup lengkap seseorang yang ditulis oleh orang itu sendiri. 

“Jadi, memoar bisa juga disebut esai autobiografis,” kata Edi Miswar. 

SDIT An-Nur menargetkan akan menerbitkan buku kumpulan ‘Memoar Guru SDIT dan SMPIT An-Nur’ pada akhir tahun ini. Pengumpulan memoar para guru direncanakan Agustus 2025. Setiap guru disyaratkan menulis memoar minimal 800 kata dan maksimal 1.200 kata.

“Saya sudah membayangkan buku memoar itu. Akhir tahun ini insyaallah kita launching buku kumpulan memoar,” kata Ustazah Aida Zuhra.

Aida berkata, ini baru langkah awal dalam upaya meningkatkan literasi di sekolahnya. 

Ia berharap guru-guru dan kemudian para siswa dapat menghasilkan karya-karya tulis lainnya dalam bentuk buku.

Apakah itu buku cerita anak, kumpulan cerita pendek,  kumpulan esai, dan lainnya.

“Pastilah sesama guru mau membaca pengalaman-pengalaman guru lain yang ditulis dalam bentuk memoar.

Dari sana kita berharap kecintaan dalam menulis dan membaca dapat membawa ekosistem literasi An-Anur menjadi lebih baik,” ujar alumnus SMAN 1 Meureudu tahun 2001 ini. (*)

Baca juga: Pemerintah Aceh Usul Mendagri Buka Rekening Belanja Khusus Baitul Mal, Penyaluran Zakat dan Infak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved