Era Baru Dunia Penerbangan: Kursi Berdiri Siap Digunakan untuk Rute Pendek, Tiket Mulai Rp 20 Ribu

Desainnya menyerupai pelana kuda dengan posisi tegak, memungkinkan penumpang untuk bersandar tanpa benar-benar duduk.

Editor: Amirullah
Tangkap layar postingan Instagram @entrepreneurshipquote
KURSI BERDIRI - Tangkap layar postingan Instagram @entrepreneurshipquote, memperlihatkan tampilan kursi Skyrider 2.0, besutan Aviointeriors merupakan kursi pesawat desain tegak yang dapat meningkatkan kapasitas penumpang pesawat hingga 20 persen, Jumat (23/5/2025). Kursi yang dikenal dengan nama "Skyrider 2.0", pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan asal Italia pada tahun 2018. 

Namun karena keterbatasan ruang dan desain tegak, kursi ini tidak memiliki meja lipat, layar hiburan, atau fitur kenyamanan lain yang biasa ditemukan di kelas ekonomi biasa.

Dengan sederet kelebihan ini pada tahun 2012, Ryanair sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah asal Irlandia sempat kepincut untuk mengadopsi kursi ini.

Bahkan sang CEO Michael O'Leary mengusulkan untuk melengkapi pesawat Boeing 737-800 dengan 10 baris kursi tegak ini di samping 15 baris tempat duduk konvensional.

Akan tetapi, usulan tersebut, batal direalisasikan setelah digagalkan oleh regulator yang tidak disebutkan namanya.

Tawarkan Tiket Murah

Dengan mengurangi berat badan dan mempersempit ruang antar baris, maskapai penerbangan memperkirakan, mereka dapat menjejalkan hingga 20 persen penumpang.

Karena semakin banyak penumpang, semakin banyak pendapatan dari satu kali penerbangan, yang berarti biaya per orang bisa ditekan.

Dengan begitu untuk sekali perjalan, kursi ini memungkinkan maskapai menawarkan tiket seharga 1 Euro atau Rp20.000 hingga 5 Euro atau Rp100.000

Lebih lanjut, dengan kursi yang lebih ringan, akan lebih sedikit perawatan yang diperlukan, tentunya dalam waktu yang lebih singkat, sehingga pesawat bisa menghabiskan lebih banyak waktu di udara.

Daftar Maskapai yang Tertarik Pakai Kursi Berdiri

1. Maskapai VivaColombia (Kolombia)

Maskapai ini pernah menyatakan ketertarikan terhadap kursi berdiri untuk menekan harga tiket dan menambah kapasitas pesawat.

CEO-nya pada saat itu mengatakan, "Siapa bilang orang tidak bersedia berdiri selama satu atau dua jam jika itu membuat mereka bisa terbang lebih murah?"

2. Spirit Airlines (Amerika Serikat) dan Frontier Airlines (Amerika Serikat)

Meskipun belum membuat pernyataan resmi, pengamat industri menyebut dua maskapai ultra-low-cost ini sebagai kandidat potensial karena model bisnis mereka sangat fokus pada efisiensi dan minim fasilitas.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved