Meuseuraya Akbar 2025
Meuseuraya Akbar 2025 di Pidie, Mapesa Temukan Banyak Peninggalan Sejarah Aceh Dijual
Menurutnya, pemikik nekat menjual peninggalan sejarah, karena tawaran dari luar negeri yang cukup menggiurkan....
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Eddy Fitriadi
Maka lewat program sebagai kegiatan pelestarian rutin yang disebut "Meuseuraya." Program itu telah berjalan sejak belasan tahun yang lalu, yang menjadi salah satu pilar utama dalam upaya pelestarian warisan budaya dan sejarah Aceh.
Meuseuraya, yang dalam bahasa Aceh berarti gotong royong atau kerja sama, diadopsi dari tradisi lokal untuk diterapkan dalam kegiatan pelestarian situs-situs bersejarah.
Kata Mizwar, program itu tidak hanya berfokus pada restorasi fisik situs-situs sejarah, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui partisipasi aktif dalam pelestarian budaya. Program Meuseuraya Mapesa diatur dalam enam langkah utama, mulai dari peninjauan awal hingga sosialisasi dan pelaksanaan kerja lapangan.
Langkah pertama melakukan survei dan penelitian untuk menemukan dan menilai lokasi-lokasi bersejarah. Jika layak, langkah selanjutnya adalah mengurus perizinan yang diperlukan dari otoritas setempat.
Setelah itu, sebutnya, masyarakat diajak untuk berpartisipasi melalui pengumuman di media sosial. Pelaksanaan kegiatan melibatkan dokumentasi, pembersihan, dan penataan lokasi bersejarah, yang diikuti dengan observasi mendalam untuk kepentingan penelitian lebih lanjut.
"Kita lakukan komunikasi dengan tokoh lokal menjadi bagian integral dari program ini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian sejarah. Langkah terakhir dilakukan pengumpulan data lapangan untuk kepentingan penyimpanan digital terpusat atau repositori. Data ini selanjutnya akan digunakan sebagai bahan penelitian dan kajian ilmiah lainnya," kata Mizwar. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.