Kasus Ijazah Jokowi

Roy Suryo Cengengesan saat Debat Polemik Ijazah Jokowi di TV Nasional, Silfester: Otaknya Dipakek!

Suasana memanas ketika Roy Suryo menanggapi pemeriksaan awal oleh Polda Metro Jaya terkait laporan Jokowi terhadap dirinya dan sejumlah pihak lainnya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
TANGKAP LAYAR YOUTUBE/KOMPAS TV
DEBAT PANAS - Perdebatan panas terjadi di lacar kaca TV nasional saat Roy Suryo, salah satu pihak yang kerap mempertanyakan keaslian ijazah Joko Widodo (Jokowi), saat berhadapan langsung dengan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina. Momen tersebut terjadi dalam acara diskusi yang ditayangkan Kompas TV dalam program Sapa Indonesia Malam, Senin (26/5/2025) malam.  

Namun suasana perdebatan kemudian ditengahi oleh host karena situasi sudah semakin memanas.

 

Jokowi Dikriminalisasi Dalam Kasus Tudingan Ijazah Palsu

Polemik seputar keaslian ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terus bergulir dan memasuki babak baru.

Meski Bareskrim Polri telah menyatakan ijazah Jokowi identik (asli), masih ada pihak yang menyatakan ketidakpercayaannya.

Roy Suryo, dr Tifa dan kawan-kawan adalah pihak yang menolak hasil uji laboratorium forensik Mabes Polri terhadap ijazah Jokowi.

Mereka masih berkeyakinan bahwa ijazah Jokowi S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah palsu.

Karena itu, Roy Suryo cs merasa pihaknya telah dikriminalisasi oleh sejumlah pihak hingga mencari perlindungan ke Komnas HAM.

Wakil Ketua Umum Jokowi Mania, Andi Azwan menilai bahwa Jokowi justru tengah dikriminalisasi melalui penggiringan opini publik tersebut.

Andi pun menyatakan ketidaksetujuannya jika polemik ijazah ini berlanjut ke pengadilan.

Hal ini dia ungkapkan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (24/5/2025).

Awalnya, Andi menilai memang dirinya setuju agar polemik keaslian ijazah Jokowi dicari kebenarannya, biar jelas.

Namun, ia tak setuju jika harus diproses di pengadilan.

Sebab menurutnya, polemik ijazah itu hanyalah penggiringan opini dan ada pihak-pihak yang ingin mengusik Jokowi.

"Saya setuju mencari kebenaran itu biar terang benderang itu ya. Cuma saya nggak setuju ada pengadilan rakyat. Rakyat yang mana diadili ya kan?" papar Andi, dilansir dari Tribunnews.com, Senin (26/5/2025)

"Ini kan pengiringan opini, kita serahkan saja kepada penyidik, dan Pak Jokowi sudah melaporkan itu dan selama ini yang bicara ijazah palsu itu kan bukan dari pihak Pak Jokowi." tambahnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved