Berita Aceh Tamiang

Temui Wabup Ismail, Pengusaha Korsel Tawarkan Sejumlah Program Investasi ke Aceh Tamiang

“Ini kunjungan kami kedua ke Aceh Tamiang. Kami ingin melihat kembali potensi yang bisa dikembangkan,” kata Direktur Forest for Life Indonesia (FFLI).

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
INVESTOR KOREA SELATAN - Kepala KPH III, Fajri (kanan) memaparkan konsep perhutanan sosial di hadapan investor Korea Selatan di Kantor Bupati Aceh Tamiang, Selasa (27/5/2025). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Investor asal Korea Selatan (Korsel) menawarkan sejumlah program investasi kepada Pemkab Aceh Tamiang untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat.

Tawaran ini disampaikan langsung oleh lima utusan investor asal Korea Selatan dengan menemui Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ismail, Selasa (27/5/2025).

“Ini kunjungan kami kedua ke Aceh Tamiang. Kami ingin melihat kembali potensi yang bisa dikembangkan,” kata Direktur Forest for Life Indonesia (FFLI), Hadi Pasaribu ketika menerjemahkan tujuan tim pengusaha asal Korea Selatan.

Dalam kunjungan pertama, rombongan sudah melihat langsung potensi pengembangan kepiting lunak dan budidaya mangrove atau hutan bakau. 

Pihak Korea Selatan menilai potensi ini lebih dikembangkan bila didukung panel tenaga surya.

“Prinsipnya teknologi kehutanan itu bisa kita manejemenkan dengan baik agar perekonomian rakyat bisa lebih baik,” ucapnya.

Prof Rizaldi Boer yang ikut mendampingi rombongan Korea Selatan memberi masukan agar program yang dijalankan nanti harus bersifat sustainable (berkelanjutan) dan memberi kontribusi terhadap lingkungan global. 

“Ini kita sebut sebagai layanan jasa lingkungan, dalam hal ini kita lihat karbonnya,” katanya.

Menyahuti beberapa usulan tentang dapur arang, Rizaldi juga memberi masukan agar dilakukan secara sustainable. 

Menurutnya, persoalan arang ini tidak akan menjadi polemik bila mangrove terus tumbuh dengan baik.

“Arangnya diproduksi, tapi mangrovenya terus tumbuh, sustainablenya sudah tercipta, kami rasa ini tidak masalah,” ucapnya.

Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ismail ketika menyambut rombongan investor ini mendukung penuh program yang ditawarkan pihak Korea Selatan. 

Dia pun memastikan kalau Aceh Tamiang memiliki sumber daya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Sementara Plt Sekda Aceh Tamiang, Adi Darma memastikan, pihaknya akan mendukung agar program yang ditawarkan berjalan dengan baik. 

Dia berharap, program yang dijalankan nantinya memberi dampak ekonomi jangka pendek dan jangka panjang. 

“Jangka pendek yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, dan jangka panjang yang bisa membuka lapangan pekerjaan,” kata Adi Darma didampingi Plt Asisten III Setdakab Aceh Tamiang, Muslizar.

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah III, Fajri yang ikut dalam pertemuan dengan investor Korea Selatan itu mengarahkan program ke perhutanan sosial. 

Masukan ini disebabkan pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan terhadap hutan.

“Sejak keluarnya Undang-undang No 23, kawasan hutan menjadi kewenangan pusat, kita provinsi hanya bagian pengamanan saja,” kata Fajri.

Sejak beberapa tahun lalu, KPH III bersama Pemkab Aceh Tamiang telah membentuk tim percepatan ekonomi pesisir. 

Salah satu program andalam tim ini ialah memperluas perhutanan sosial.

“Pesisir ini sudah kita lakukan dengan penguatan perhutanan sosial, kalau ini izinnya suda terpenuhi,” papar Fajri.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved