Info Haji 2025
68 Tahun Pendam Keinginan Berhaji, Akhirnya JCH Usia 91 Tahun Itu Dipanggil ke Tanah Suci Tahun Ini
Usia JCH ini sudah 91 tahun, itu tampak jelas dari raut wajah dan kerutan di tubuhnya. Badannya juga tampak ringkih.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Usia JCH ini sudah 91 tahun, itu tampak jelas dari raut wajah dan kerutan di tubuhnya. Badannya juga tampak ringkih.
SERAMBINDEWS.COM, BANDA ACEH – Nurdin Ahmad adalah jemaah calon haji aatau JCH asal Bireuen yang tergabung dalam kloter 9 embarkasi Aceh.
Usia JCH ini sudah 91 tahun, itu tampak jelas dari raut wajah dan kerutan di tubuhnya. Badannya juga tampak ringkih.
Namun ia sangat semangat dan ceria menyambut keberangkatan ke Tanah Suci pada haji musim ini.
Saat berada di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Nurdin tampak sangat ceria dan menyapa semua orang. Sesekali ia menghisap rokok kretek yang ada di tangannya.
Namun di balik semua itu, ternyata Nurdin memiliki cerita yang berbeda, ia sudah menyimpan keinginan untuk berangkat haji sejak 68 tahun lalu atau tahun 1957.
Namun secara ekonomi, roda kehidupan yang belum berpihak kepadanya.
Baca juga: Lautan Manusia Iringi Keberangkatan Jemaah Haji Kloter 11 Aceh Besar
Akhirnya, Nurdin baru bisa mewujudkan keinginannya untuk menunaikan ibadah haji pada 2025 ini.
Kala itu, Indonesia baru saja merdeka, Nurdin banyak ingat peristiwa-peristiwa penting itu di kampung halamannya.
Tepat tahun 1957, saat ia masih usia remaja, ia melihat ayahnya berangkat haji dengan beberapa orang Aceh lainnya.
Mereka berangkat dengan menggunakan jalur laut dan membutuhkan waktu yang lama.
Ia tak ingat betul berapa lama ayahnya pergi menunaikan ibadah haji, tapi yang dirinya ingat, saat itu naik haji memakan waktu dalam hitungan bulan.
Nurdin muda tak memiliki bayangan tentang seperti Kota Makkah dan Madinah, yang mampu menarik ayahnya pergi dengan perjalanan panjang.
Baca juga: VIDEO - Tiktoker Indonesia Ini Diundang Naik Haji oleh Kerajaan Saudi!
Tak ada foto atau gambar yang bisa dia lihat seperti apa dua kota suci umat islam itu.
Melihat perjalanan itu, Nurdin pun menyimpan keinginan untuk mengikuti jejak ayahnya menginjakkan kaki di Tanah Suci.
“Dari thon 1957 ka meuhet, lon kalon ayah lon berangkat wate nyan, ngen kapal laot (sudah dari tahun 1957 memiliki keinginan, saya lihat ayah saya berangkat waktu itu, dengan kapal laut),” ujar Nurdin.
Namun jalan hidup manusia kadang berbeda-beda. Nurdin muda dan ayahnya ternyata berbeda nasib.
Beranjak dewasa, ia pun menikah dan melakoni berbagai pekerjaan, mulai tukang kayu, tukang bangunan membuat rumah orang, hingga bertani di sawah.
Dari pekerjaan itu, ternyata hasilnya hanya cukup untuk makan sehari-sehari. Nurdin tak memiliki sisa uang untuk ditabung, guna berangkat haji.
Baca juga: Haji Mabrur dan Hari Arafah, Apa Rahasia dan Keagungannya? Ini Penjelasan Pimpinan Raudhatul Qur’an
Tahun berlalu, waktu terus berjalan, Nurdin menjalani kehidupan yang berat. Sepertinya perjalanan untuk berangkat haji mulai dilupakannya, seiring keras hidup yang harus dihadapi.
Namun sekitar belasan tahun lalu, ia menyadari usianya sudah memasuki lansia, 77 tahun, keinginan itu kembali memuncak dalam dirinya.
Anak-anaknya pun ternyata sudah dewasa, ia sudah tidak memiliki banyak tanggung jawab. Akhirnya berbekal menjual beberapa petak sawah ia mendaftarkan haji pada 2012.
Kala itu, ia hanya bisa pasrah menunggu antrean, mengingat umur terus berjalan, dan kondisi fisiknya yang terus melemah. Sedangkan masa tunggu haji Aceh sangat lama.
Akhirnya hari yang ditunggu pun tiba, pada saat era-era baru selesai Covid, beberapa tahun lalu, Nurdin mendapatkan panggilan untuk berangkat.
Namun kala itu, ia kembali terganjal ekonomi, tidak memiliki cukup uang untuk melakukan pelunasan.
Akhirnya, keberangkatannya ke tanah suci harus ditunda. Ia kembali melunasi pada tahun ini, sehingga ia bisa berangkat.
Saat ini, Nurdin Ahmad, salah satu jamaah haji yang nyaris berusia satu abad ini sudah berada di Kota Makkah. Ia sedang bersiap-siap untuk menyambut puncak haji dalam beberapa hari lagi.
Ia mengungkapkan, selama di Tanah Suci, ia tidak memiliki permintaan khusus dalam doa, ia hanya berharap bisa beribadah dengan lancar.
“Hana yang khusus, cuma doa yang get-get manteng,” ungkapnya.
Selamat beribadah kek Nurdin, selamat meraih keinginan yang engkau pendam selama 68 tahun. (*)
Tiga Jamaah Haji Aceh Masih Dirawat di Madinah, 1 Lainnya Sudah Dipulangkan |
![]() |
---|
Kabar Duka, Satu Jamaah Haji Aceh yang Dirawat di Madinah Meninggal Dunia |
![]() |
---|
5 Jamaah Haji Aceh Masih Dirawat di Arab Saudi |
![]() |
---|
446 Jemaah Haji Wafat di Tanah Suci Tahun Ini, Kepulangan Haji 2025 Berakhir |
![]() |
---|
Seluruh Jemaah Haji Indonesia 2025 Telah Tinggalkan Tanah Suci, 46 Orang Masih Dirawat di Arab Saudi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.