Berita Banda Aceh
Jumlah Kasus Kematian Akibat Penyakit Stroke Sangat Tinggi, Masyarakat Dihimbau Rutin Deteksi Dini
“Kita lebih menekankan preventifnya untuk pencegahan.” DODIK TUGASWORO, Ketua Pengurus Pusat Perdosni
“Kita lebih menekankan preventifnya untuk pencegahan.” DODIK TUGASWORO, Ketua Pengurus Pusat Perdosni
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Neurologi Indonesia (Perdosni), Dr dr Dodik Tugasworo, menyebutkan, angka kematian dan cacat akibat stroke di Indonesia masih tergolong tinggi. Dari jumlah kasus yang didapati, hampir 30 persen pasien stroke belum tertangani.
Hal itu dikatakan Dodik dalam Pertemuan Ilmiah Nasional (PIN) yang diselenggarakan Perdosni Aceh, di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), 28-31 Mei 2025. Dalam kegiatan itu para pakar dan ahli hadir untuk melakukan kajian dan terobosan terbaru.
Dodik mengatakan, penanganan stroke menjadi fokus utama, lantaran saat ini insiden stroke itu paling tinggi angka kematian dan kecacatannya di Indonesia. “Kegiatan ini kita lakukan muaranya ke masyarakat. Kita ingin memberikan pelayanan secepat dan sebaik mungkin kepada mereka. Karena semua penyakit neuro itukan berakhir dengan masa depan suram,” katanya.
Untuk mencegah hal tersebut, pihaknya ingin masyarakat kita melakukan deteksi dini dan penanganan yang tepat dan cepat agar tertangani. Dalam kegiatan itu juga, pihaknya akan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sampai ke Indonesia Timur, dan meningkatkan SDM di rumah sakit.
“Karena insiden stroke itu paling tinggi angka kematian dan kecacatannya di Indonesia. Kami juga berterima kasih dengan ibu wali kota, karena nanti malam kita akan launching penanganan stroke,” ucapnya.
Hal itu agar penanganan stroke yang kurang dari Banda Aceh dapat tertangani dengan baik di Banda Aceh. Sebab, secara persentasenya angka kematian akibat stroke itu hampir 30 persen di indonesia belum tertangani dengan baik.
“Jadi memang angka stroke perlu pelayanan secepat mungkin. Karena masyarakat masih banyak yang belum tau. Dimana kalau terkena stroke itu harus cepat dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Dan rumah sakit pun juga harus mempunyai sumber daya yang cukup seperti CT Scan dan sebagainya. Saat ini rumah sakit di Banda Aceh sudah memiliki sumber daya tersebut. Sehingga ia berharap, dengan kerja sama itu dapat mempercepat pelayanan stroke, dan ditangani dengan baik yang membuat insiden stroke juga bisa menurun.
“Tapi kita lebih menekankan preventifnya untuk pencegahan. Seperti hipertensi, kolesterol dan sebagainya itu, ini yang harus kita cegah, supaya tidak menjadi stroke,” pungkasnya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Dr dr Nasrul Musadir, mengatakan, pertemuan ilmiah nasional di Aceh ini menjadi ajang pembuktian kepada Republik Indonesia. Ia juga mengapresiasi kepada para peserta, senior dan rekan sejawat yang memutuskan mengikuti kegiatan tersebut. "Kehadiran mereka merupakan komitmen daripada ilmu yang sudah diterapkan," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan Perdosni ini sangat dibutuhkan, karena para pakar dan ahli hadir dalam kegiatan itu.
“Di sana dibahas tentang apa saja terobosan-terobosan yang ingin dilakukan terkait penanganan bidang neurologi agar bisa lebih cepat teratasi, khususnya di penyakit stroke,” ujarnya.
Illiza mengatakan, kasus stroke di Aceh tergolong cukup tinggi dan menyebabkan kematian. Jadi perlu komitmen dari para dokter di rumah sakit, agar penangannya itu menyikapi kajian-kajian yang sudah dilakukan secara neurologis.
“Rumah Sakit Meuraxa juga melakukan terobosan agar kebijakan yang diambil untuk penanganan khusus penderita stroke. Hal ini agar dapat tertangani sebelum enam jam, agar bisa menyelamatkan korban dan mengurangi risiko kecacatan,” jelasnya.(iw)
Ditreskrimsus Polda Aceh akan Tindak Tegas Pedagang Beras Curang |
![]() |
---|
Hari Perumahan Nasional Diwarnai Penanaman Pohon di DQA |
![]() |
---|
Kadis DSI Tegaskan Banda Aceh Tak Nyaman untuk Homoseksual dan Lesbian |
![]() |
---|
Peringati Harlah Kejaksaan, Kejati Aceh Gelar Donor Darah, Kumpulkan 80 Kantong |
![]() |
---|
Guru di Banda Aceh Diedukasi Deteksi Dini Potensi Anak Berkebutuhan Khusus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.