Wellness
Tips Konsumsi Daging Kurban untuk Penderita Stroke Saat Lebaran Idul Adha, Begini Kata Dokter
Untuk pengolahan, dr. Akbar menyarankan agar daging tidak digoreng atau dimasak dengan minyak banyak.
Penulis: Gina Zahrina | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Lebaran Idul Adha memang selalu identik dengan tradisi makan bersama keluarga dan berbagi daging kurban.
Namun, bagi penderita stroke, momen Lebaran Idul Adha ini harus dijalani dengan kehati-hatian khusus, terutama terkait konsumsi daging merah seperti kambing, sapi, atau domba.
Menurut dr. Ahmad Akbar, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam, penderita stroke sebenarnya boleh mengonsumsi daging saat Idul Adha, asal porsinya tidak berlebihan dan cara pengolahannya tepat seperti yang dilansir oleh Kompas.
“Beberapa studi menunjukkan bahwa kasus stroke dapat meningkat setelah Idul Adha, terutama karena konsumsi daging yang berlebihan,” jelas dr. Akbar yang dikutip dari Kompas, Selasa (27/5/2025).
Berapa Banyak Daging yang Aman?
Dokter Akbar merekomendasikan agar penderita stroke membatasi konsumsi daging merah hanya sekitar 25 hingga 50 gram per hari.
Sebagai gambaran bagi pembaca artikel ini, bahwa 50 gram daging kira-kira seukuran satu potong kecil seberat setengah telapak tangan.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik Menjelang Lebaran Idul Adha, Segini per Gramnya 30 Mei 2025
Sementara bagi orang sehat, batas aman konsumsi daging merah adalah 50 hingga 100 gram per hari. Namun, batas konsumsi ini tidak sama untuk semua orang.
“Penderita hipertensi, kolesterol tinggi, dan stroke sebaiknya membatasi konsumsi daging, terutama daging merah dan olahan,” tambahnya.
Cara Memilih dan Mengolah Daging yang Sehat
Tidak hanya jumlah makan, kualitas dan cara memasak daging juga sangat berpengaruh bagi penderita stroke.
Penderita stroke disarankan memilih bagian daging yang rendah lemak, misalnya bagian sirloin, paha belakang (round), atau pinggang (loin) pada daging sapi. Bagian ini mengandung lemak lebih sedikit dibandingkan bagian lainnya.
Untuk pengolahan, dr. Akbar menyarankan agar daging tidak digoreng atau dimasak dengan minyak banyak.
Cara memasak yang sehat seperti direbus, dipanggang, atau dikukus lebih baik untuk menjaga kesehatan. Hindari juga penggunaan garam dan bumbu yang berlebihan karena garam bisa meningkatkan tekanan darah.
Makanan Pendamping yang Baik untuk Penderita Stroke
Selain membatasi daging merah, penderita stroke juga dianjurkan mengonsumsi makanan lain yang baik untuk kesehatan jantung dan otak, seperti buah-buahan dan sayuran segar.
Buah dan sayur kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang membantu menurunkan risiko stroke dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: Berikut Jadwal, Niat, dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah 2025, Raih Pahala Besar Menjelang Idul Adha
Sumber protein rendah lemak juga penting, misalnya tempe, tahu, putih telur, kacang-kacangan, dan yogurt.
Selain itu, makanan yang kaya asam lemak omega-3, seperti ikan salmon, makarel, dan sarden, juga sangat dianjurkan karena omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan dan risiko stroke.
Batasi Garam untuk Tekanan Darah Terjaga
Mengontrol konsumsi garam adalah hal penting bagi penderita stroke. Kementerian Kesehatan menyarankan batas konsumsi natrium tidak lebih dari 2.000 mg atau sekitar 5 gram garam sehari untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
Jadi, hindari makanan olahan dan makanan cepat saji yang biasanya mengandung garam tinggi.
Momen Idul Adha tidak harus dilewatkan begitu saja oleh penderita stroke. Dengan membatasi porsi daging merah, memilih potongan daging yang rendah lemak, mengolahnya dengan cara sehat.
Dan mengimbanginya dengan pola makan yang kaya buah, sayur, dan sumber protein sehat lainnya, penderita stroke tetap bisa menikmati kebersamaan tanpa mengorbankan kesehatan.
(Serambinews.com/Gina Zahrina)
daging kurban
stroke
Penderita Stroke
Lebaran Idul Adha 2025
Tips Konsumsi Daging Kurban
konsumsi daging merah
Daging Merah
Mengolah Daging yang Sehat
Jangan Diabaikan! Ini Bahaya Mimpi Buruk untuk Kesehatan Mental dan Fisik |
![]() |
---|
Apa yang Terjadi Jika Kamu Duduk Lebih dari 10 Jam Sehari? Ini Jawaban Mengejutkan Dari Para Ahli! |
![]() |
---|
Sering Pakai Headset atau Earphone? Kenali Gejala Awal Gangguan Pendengaran hingga Kesehatan Mental |
![]() |
---|
Apa Itu Manusia Tikus di China? Psikolog Jelaskan Fenomena Baru Cara Gen Z Melawan Kesehatan Mental |
![]() |
---|
Berbohong Tanpa Sadar? Waspadai Mythomania, Ini Penjelasan dan Ciri-Ciri Menurut Psikolog |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.