Berita Pidie
Warga Pidie Keluhkan Jalan Sigli-Garot Rusak, Belum Diperbaiki Sejak 2010, Ini Tanggapan DPRK & DPRA
Jalan sepanjang 15 kilometer ini menjadi akses utama bagi masyarakat di Kecamatan Kota Sigli, Pidie, dan Indra Jaya, namun sudah sejak 2010 atau hampi
Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Jalan sepanjang 15 kilometer ini menjadi akses utama bagi masyarakat di Kecamatan Kota Sigli, Pidie, dan Indra Jaya, namun sudah sejak 2010 atau hampir 15 tahun lalu tidak pernah diperbaiki menyeluruh.
Laporan Idris Ismail | Sigli
SERAMBINEWS.COM, PIDIE - Sejumlah warga di Kabupaten Pidie mengeluhkan kondisi ruas jalan utama Sigli–Garot yang kian memprihatinkan.
Jalan sepanjang 15 kilometer ini menjadi akses utama bagi masyarakat di Kecamatan Kota Sigli, Pidie, dan Indra Jaya, namun sudah sejak 2010 atau hampir 15 tahun lalu tidak pernah diperbaiki menyeluruh.
Ruas jalan tersebut kini dipenuhi bebatuan cadas dan lubang besar di berbagai titik, sehingga sangat membahayakan pengguna jalan dan meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Sejumlah tokoh masyarakat dari kalangan keuchik, imum mukim, hingga camat menyuarakan keluhan ini. Salah satunya adalah Tgk Zulkifli, Ketua Forum Kemukiman Sanggeu, Kecamatan Pidie.
“Kondisi jalan Sigli–Garot ini sangat mencemaskan bagi ribuan warga yang melintas setiap hari.
Penanganannya perlu mendapat skala prioritas karena warga merasa sangat tersiksa,” ujarnya kepada Serambinews.com, Jumat (30/5/2025), di sela-sela pertemuan dengan Anggota DPRK dan DPRA di Sigli.
Baca juga: Pengadilan AS Blokir Tarif Trump: Dianggap Melanggar Hukum dan Lampaui Wewenang
Menanggapi hal ini, Anggota DPRK Pidie dari Dapil 1, Zulfazli SE MM, menyebut bahwa ruas jalan tersebut belum pernah diperbaiki sejak tahun 2010.
“Bahkan saat saya bersama Mahfuddin Ismail dan Fadli A Hamid menjabat pada periode 2019–2024, kami telah mengusulkan pembangunan jalan ini ke DPRA, namun hingga kini belum terealisasi,” katanya.
Zulfazli menambahkan, letak jalan ini sangat strategis karena berada dekat dengan ibu kota Kabupaten Pidie, yakni Kota Sigli, namun justru kondisinya memprihatinkan.
Karena termasuk jalan provinsi, ia berharap agar jalan Sigli–Garot bisa masuk dalam skema anggaran APBA Perubahan Tahun 2025.
“Kami yakin, dengan kolaborasi antara DPRK dan DPRA, khususnya dari Dapil 2 Pidie dan Pidie Jaya, harapan masyarakat dari tiga kecamatan ini bisa terwujud,” ujarnya optimistis.
Sementara itu, anggota DPRA dari Komisi IV, Tgk Anwar Ramli MAP, Khalid, dan Hery Ahmadi, juga menegaskan komitmen mereka dalam memperjuangkan pembangunan jalan Sigli–Garot agar masuk dalam prioritas anggaran 2025.
Baca juga: Kehadiran Syahrini di Cannes Film Festival 2025 Dipertanyakan, Sang Adik Ungkap Jalur Masuknya
“Kami siap berkolaborasi dengan DPRK Pidie dan instansi terkait seperti Bappeda serta Dinas PUPR agar kebutuhan dasar publik terhadap akses mobilitas bisa terpenuhi,” sebut Hery Ahmadi.
Selain penanganan jalan, para anggota dewan ini juga menyampaikan bahwa masyarakat Pidie mengusulkan pembangunan infrastruktur lainnya.
Seperti kelanjutan pembangunan Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli dan penanganan tebing sungai Krueng Tukah di sepanjang DAS Garot dan Sanggeu yang kini mengancam pemukiman warga.
“Semua ini butuh waktu dan perhatian serius dalam penanganannya,” pungkas Khalid. (*)
Polres Pidie Terima Penghargaan dari Ketua PWI Aceh, Diserahkan Saat Konferkab VII |
![]() |
---|
Firman Kembali Terpilih Menjadi Ketua PWI Pidie Periode 2025-2028 |
![]() |
---|
Harga Coklat Rp 60 Ribu/Kg, Pinang Rp 16.000/Kg, Petani Pidie Lega Bisa Tutupi Biaya Pendidikan Anak |
![]() |
---|
Dispersip Pidie Gandeng Mahasiswa Lima Kampus di Aceh Sukseskan Program TBM Nuri |
![]() |
---|
Petani Menangis! Harga Tomat di Pidie Anjlok dari Rp 7.000 ke Rp 4.000/Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.