Kupi Beungoh
Mengupas Potensi Ancaman Koperasi Merah Putih
Di tengah-tengah ketimpangan sosial yang semakin menonjol, koperasi merah putih menawarkan harapan baru dengan model ekonomi kerakyatan.
Koperasi yang sepantasnya harus dapat menjadi ruang aman dan netral dibawa jadi medan perebutan kuasa tidak sehat.
Jika tidak diantisipasi, racun ini mampu merusak integritas, soliditas, dan masa depan koperasi secara keseluruhan.
Oleh karena itu, menjaga independensi koperasi dari setiap jenis intervensi politik mutlak diperlukan agar menjaga idealisme koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat yang demokratis dan berdaya.
5. Ketergantuan terhadap Bantuan Pemerintah
Sebagian besar dana koperasi Merah Putih akan di dukungan oleh dana pemerintah.
Itu tentu merupakan stimulus awal yang baik. Namun, ketergantungan yang berlebihan akan melemahkan kekuatan ketahanan koperasi dalam jangka panjang.
Jika Koperasi Merah Putih menjadi terlalu bergantung pada sumbangan, subsidi, atau intervensi eksternal, maka koperasi akan rentan ketika sumber bantuan berhenti dan berpotensi akan mengalami ketergantuan terhadap bantuan pemerintah.
Oleh karena itu, Koperasi Merah Putih perlu diarahkan untuk membangun model bisnis yang mandiri, sehat, dan berkelanjutan.
Kemandirian ekonomi bukan sekadar retorika, tetapi harus diubah menjadi strategi jangka panjang.
Penutup: Optimisme Kritis, Tidak Pesimisme Apatis
Artikel ini bukan untuk menyebarluaskan rasa pesimisme terhadap Koperasi Merah Putih.
Justru sebaliknya, penjelasan potensi ancaman adalah wujud tanggung jawab moral untuk tercapainya tujuan pembentukan koperasi ini agar tidak rusak.
Potensi ancaman harus dibahas sejak awal agar langkah koreksi dapat dilakukan preventif.
Banyak koperasi terdahulu yang gagal bukan karena idenya keliru, tapi karena aplikasinya yang jelek, tidak profesional, dan banyak dilanda konflik dalam atau kepentingan dari luar.
Dengan profesionalitas manajemen, dominasi ketat, inovasi berkelanjutan, serta partisipasi aktif semua anggota, Koperasi Merah Putih bisa berkembang menjadi simbol bangkitnya ekonomi rakyat yang sebenarnya.
September Pendidikan Aceh: Hardikda, Darussalam, dan Jejak Abadi Prof. Safwan Idris |
![]() |
---|
CSR Sektor Ekstraktif dan Imajinasi Kesejahteraan Aceh |
![]() |
---|
Prospek Legalisasi Ganja untuk Terapi Medis |
![]() |
---|
Misteri Tambang KPPA: Emas, Asing dan Negara yang Bungkam |
![]() |
---|
UU Perampasan Aset Tak Kunjung Tiba, DPR Bela Rakyat atau Bela Koruptor? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.