Aceh Utara

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Utara Gelar Bimbingan Teknis Penulisan Budaya Lokal

“Kita tidak sekadar menulis. Kita sedang merawat ingatan kolektif, mengabadikan jati diri daerah, dan menanamkan kebanggaan...

Penulis: Jafaruddin | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
BIMTEK - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Utara menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Budaya Lokal dengan semangat memberdayakan generasi muda sebagai pelestari budaya melalui karya tulis pada akhir Mei 2025. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON -  Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Utara menggelar Bimbingan Teknis Penulisan Budaya Lokal dengan semangat memberdayakan generasi muda sebagai pelestari budaya melalui karya tulis, baru-baru ini.

Kegiatan itu diadakan sebagai upaya pelestarian warisan daerah mendapat napas baru di tengah tantangan globalisasi yang kian menggerus budaya lokal.

Bimbingan Teknis tersebut menghadirkan narasumber utama Juni Ahyar, SPd MPd., seorang praktisi literasi dan motivator bersertifikat nasional.

Dalam sesi pelatihan yang berlangsung hangat dan interaktif, Juni menggugah kesadaran peserta—yang terdiri dari guru, siswa, akademisi, dan pegiat budaya—untuk menulis budaya lokal sebagai bentuk cinta daerah dan kontribusi nyata terhadap identitas bangsa.

“Kita tidak sekadar menulis. Kita sedang merawat ingatan kolektif, mengabadikan jati diri daerah, dan menanamkan kebanggaan bagi generasi mendatang,” tegasnya.

Mengusung tema “Menjaga Warisan, Menginspirasi Generasi”, pelatihan ini tidak hanya membekali peserta dengan teknik menulis, tetapi juga strategi memproduksi konten budaya yang adaptif terhadap zaman.

Beberapa materi penting yang disampaikan meliputi, Teknik penulisan naratif dan mendalam, integrasi media visual (foto, video, ilustrasi).

Kemudian materi penyusunan konten untuk media cetak dan digital dan pengembangan naskah budaya yang siap publikasi

Jenis konten yang disarankan pun beragam, mulai dari artikel populer, cerita rakyat, podcast berbahasa Aceh Utara, video dokumenter mini, hingga infografik tentang tradisi lokal.

Sebagai inspirasi, Juni menyebutkan berbagai sumber budaya Aceh Utara seperti Khanduri Blang, Tari Seudati, Rapai, Peusijuek, bahasa dan peribahasa lokal, serta tokoh-tokoh adat dan keagamaan seperti Ulee Balang dan Teungku Chik.

Pelatihan ini ditutup oleh Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Utara, Dr Fauzan, SSTP MPA, yang menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung geliat literasi budaya.

Ia menyebut penulis budaya lokal sebagai “pahlawan literasi” yang perannya sangat vital dalam menjaga jati diri daerah.

“Setiap karya yang lahir dari tangan kalian adalah warisan untuk Aceh Utara. Kami siap mendukung dan memberikan penghargaan bagi penulis yang konsisten mengangkat kekayaan budaya kita,” ujar Dr Fauzan, didampingi oleh Sekretaris Dinas, Muhammad Taufieq, SE MSE.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari gelombang baru gerakan literasi budaya yang tak hanya bertahan di lokalitas, tetapi juga menggema di tingkat nasional dan global.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved